Polisi Sebut 2 Pembunuh Bos Ayam Goreng di Bekasi Tak Terlihat Menyesal

JAKARTA, iNews.id - Pihak kepolisian mengatakan pelaku pembunuhan berencana perempuan bos ayam goreng di Bekasi tidak memperlihatkan rasa penyesalan. Hal itu diungkapkan usai pemeriksaan.

"Memang kita lihat selama (pemeriksaan) ini, yang bersangkutan ini seperti tanpa rasa penyesalan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023). 

Baca Juga

Cerita Sultan Hassanal Bokiah Terbangkan Tukang Cukur Rambut dari London, Dibayar Rp401 Juta Sekali Pangkas

Hengki mengatakan, saat dilakukan pemeriksaan kedua pelaku, yakni HK (21) dan MA (14) memberikan keterangan secara tegas dan tanpa keraguan. Ia pun merasa prihatin karena salah satu pelaku masih berada di bawah umur.

"Dia menjawab dengan tegas, jelas, tanpa keraguan. Oleh karenanya sekali lagi ya ini merupakan keprihatinan kita bersama karena ada keterlibatan anak di bawah umur 14 tahun," ujar Hengki.

Baca Juga

Sadis, Bos Ayam Goreng di Bekasi Dipukul Pakai Tabung Gas 10 Kali hingga Tewas

Saat ini, pihaknya tengah bekerja sama dengan psikologi forensik untuk memeriksa kejiwaan kedua pelaku untuk mengungkap motif sebenarnya dari kedua pelaku.

Baca Juga

Motif Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi Terungkap, Sakit Hati hingga Dendam

"Kita akan bekerja sama dengan Bapas, hingga stakeholder yang lain termasuk psikologi forensik dari Apsifor juga akan kami libatkan. Sekali lagi kami akan melibatkan psikologi forensik untuk mengetahui motif sebenarnya dari pada pelaku-pelaku ini," tutur dia.

Sementara itu, perempuan bos ayam goreng berinisial MIM (29) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas dibunuh oleh karyawannya. Polisi mengungkap kedua tersangka memukul korban dengan tabung gas sebanyak 10 kali.

Pukulan pertama dilakukan oleh tersangka HK (21). Saat itu, dia memanggil korban ke dapur lalu memukulnya satu kali di bagian kepala dengan tabung gas.

"Setelah korban di dapur, tersangka HK memukul kepala korban dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg sebanyak satu kali," ucap Hengki.

Editor: Puti Aini Yasmin