Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Jalur Alternatif Jakarta-Citayam: Rute, Waktu Tempuh dan Caranya
Advertisement . Scroll to see content

Polusi Udara Jakarta Disebut Terburuk di Dunia, Begini Reaksi Anies

Kamis, 27 Juni 2019 - 07:44:00 WIB
Polusi Udara Jakarta Disebut Terburuk di Dunia, Begini Reaksi Anies
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai penggunaan kendaraan pribadi yang masif menjadi penyebab utama polusi udara di Ibu Kota. Hal itu disampaikannya sebagai tanggapan atas pernyataan AirVisual yang menyebut polusi udara di Jakarta tergolong terburuk di dunia.

“Sumber terbesar masalah udara kita adalah kendaraan bermotor yang banyak di Jakarta,” kata Anies di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Dia menjelaskan, pada 1998, mayoritas warga Jakarta menggunakan transportasi umum untuk melakukan aktivitas mereka. Namun, kondisinya kini telah berubah. Pengguna kendaraan pribadi kian meningkat. Karena itulah, pemerintah perlu memfasilitasi masyarakat dan mengevaluasi kebijakan agar peralihan dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal bisa terwujud dengan baik.

“Minimal harus cepat kembali ke 1998. Pada 1998, separuh penduduk Jakarta gunakan kendaran umum. Sekarang hanya 25 persen yang menggunakan kendaran umum, 75 persen (kendaraan) pribadi,” ujarnya.

Mantan rektor Universitas Paramadina itu menuturkan, pihaknya terus mengupayakan pengintergrasian antarmoda transportasi di Jakarta sehingga jangkauan angkutan umum ke masyarakat semakin mudah. “Penggunaan kendaraan pribadi sekarang berkurang, tapi itu belum cukup. Kita harus cepat menuntaskan pengintegrasian transportasi, proyek-proyek pembangunan kendaraan massal,” ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut