Pramono Akui TB Simatupang Macet Parah, Minta Bedeng Proyek Diperkecil
JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengakui kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang yang kerap viral memang parah. Hal itu dilontarkannya usai bereksperimen bersama sopir pribadinya untuk mengecek langsung kemacetan di TB Simatupang.
Pramono meminta Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta turun ke lapangan. Dia meminta Satpol PP menertibkan oknum pak ogah yang memanfaatkan kemacetan TB Simatupang untuk meraih cuan.
"Koordinasi Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan ini sangat-sangat penting di lapangan, Dinas Perhubungan, Satpol PP itu nampak di permukaan. Saya tidak mau di lapangan ada lagi pak ogah, gak boleh ada lagi saya mohon Satpol PP ditertibkan," ujar Pramono lewat akun Instagram @pramonoanungw dikutip, Selasa (19/8/2025).
Pramono juga meminta bedeng pembatas proyek di sepanjang TB Simatupang agar diperkecil, sehingga tidak mengurangi badan jalan.
"Memang kondisi lapangannya sangat sulit, beberapa pekerjaan itu sebenarnya bedengnya bisa dikecilin, kita minta itu untuk dikecilin. Kalau perlu Gubernur tanda tangan saya tanda tangan," ucapnya.
Pramono juga mendorong agar masyarakat sementara waktu menggunakan moda transportasi publik dan mencari jalan alternatif untuk mengurangi volume kemacetan di TB Simatupang.
"Itu menunjukkan bahwa kita bertanggung jawab dalam kondisi (macet) seperti ini kita hadir disaat itu. Sejak awal diberitahu (ke masyarakat) 'Kalau kamu lewat sini pasti macet,' dan kita mengimbau mereka (masyarakat) untuk naik transportasi umum dan itu perlu terus disampaikan," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rekayasa lalu lintas di TB Simatupang dilakukan untuk mendukung kelancaran pekerjaan dan meminimalisasi gangguan arus lalu lintas.
“Pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa section, dengan sebagian lokasi berada di area lahan privat, taman, maupun trotoar. Pada tahap yang memasuki badan jalan, kami akan melakukan pengaturan lalu lintas, termasuk pengurangan jumlah lajur secara sementara,” kata Syafrin di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Syafrin mengimbau pengendara roda dua, roda empat maupun berlebih untuk mengatur kembali rute perjalanan selama masa pekerjaan berlangsung. Pengendara diminta untuk memanfaatkan jalur alternatif di sekitar lokasi atau beralih menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta maupun MRT Jakarta untuk menuju kawasan Fatmawati, Lebak Bulus, dan sekitarnya.
“Kami menyarankan pengendara untuk menghindari Jalan TB Simatupang pada jam-jam sibuk, guna mengurangi potensi penumpukan kendaraan yang dapat memperparah kemacetan,” ucapnya.
Editor: Rizky Agustian