Pramono Targetkan Tiap Kecamatan di Jakarta Punya 1 Taman Anak Sejahtera

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Taman Anak Sejahtera Arutala Kebon Bawang, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025). Adapun, Taman Anak Sejahtera merupakan salah satu program percepatan atau quick win 100 hari kerja.

"Pada pagi hari ini, pemerintah Jakarta dalam hal ini memulai apa yang disebut dengan Taman Anak Sejahtera," ujar Pramono kepada wartawan usai peresmian.

Baca Juga

Fenomenal! Warga Muslim New York Rayakan Kemenangan Bersejarah Zohran Mamdani

"Ini sepenuhnya gagasan dari dinas sosial dan ini memang masuk dalam program 100 hari quick win yang saya canangkan ketika pada waktu itu," tuturnya.

Pramonow menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru mempunyai tiga Taman Anak Sejahtera. Pramono menargetkan setiap kecamatan wajib memiliki Taman Anak Sejahtera.

Baca Juga

Pramono Segera Lantik Wali Kota hingga Puluhan Kadis di Jakarta

"Sekarang ini kita sudah mempersiapkan ada tiga Taman Anak Sejahtera, dan nantinya saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan, mudah-mudahan di setiap kecamatan ada satu Taman Anak Sejahtera," katanya.

Usai peresmian, Pramono mengaku gembira karena Taman Anak Sejahtera Arutala memiliki 25 anak didik yang kategorinya bukan keluarga mampu. Anak-anak tersebut nantinya akan belajar sambil bermain dan kebutuhan gizinya akan ditanggung Taman Arutala.

"Anak yang tidak mampu yang ada dalam DTKS, mereka sepenuhnya ditanggung dalam sehari-hari baik makan, minum, sehari penuh ketika mereka belajar di Taman Anak Sejahtera ini," ucapnya.

Adapun, nama Arutala diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya cita-cita yang tinggi dan mulia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jakarta, Premi Lasaru menegaskan, anak-anak yang bisa masuk ke Taman Arutala merupakan mereka yang kategori keluarganya tidak mampu. Sebab, tujuan program ini salah satunya untuk pengentasan kemiskinan.

"Untuk masuk ke sini adalah mereka yang terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial. Tidak semua orang bisa masuk ke sini," ujarnya.

Editor: Aditya Pratama