Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menteri PU Tegaskan Pemerintah Serius Bangun Giant Sea Wall: Mohon Bersabar
Advertisement . Scroll to see content

Pramono Ungkap Anggaran yang Dibutuhkan untuk Bangun Giant Sea Wall 19 Km

Senin, 16 Juni 2025 - 11:09:00 WIB
Pramono Ungkap Anggaran yang Dibutuhkan untuk Bangun Giant Sea Wall 19 Km
Proyek Giant Sea Wall Pantai Utara Jawa akan diusulkan menjadi PSN baru pada 2026. (Foto: Dok. Kementerian PU)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait proyek pembangunan Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut di pesisir utara Jakarta. Menurutnya, Jakarta kebagian untuk membangun GSW sepanjang 19 kilometer (km) dan akan menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun per tahun. 

"Apa yang menjadi arahan Bapak Presiden Prabowo, tentunya Jakarta akan menindaklanjuti. Karena itulah yang betul-betul menjadi bagian yang diharapkan oleh pemerintah Jakarta sendiri. Bagi teman-teman yang pada hari itu hari Kamis atau Jumat mengikuti saya, kita kan sudah memulai untuk di Muara Angke yang nanti menjadi tempat untuk Giant Sea Wall," kata Pramono kepada wartawan usai mengisi acara Jakarta Future Festival (JFF) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).

Pramono menambahkan, pada prinsipnya Pemprov DKI Jakarta akan menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo terkait pembangunan Giant Sea Wall.

"Walaupun saya mendengar yang dulu awalnya Jakarta mendapat bagian 12 kilometer, sekarang ditambah 7 kilometer menjadi 19 kilometer. Nanti tentunya kita akan mempersiapkan diri termasuk pendanaannya," tuturnya.

Pramono menekankan, GSW ada yang menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat. Dia pun fokus terhadap tanggung jawab Pemprov DKI dari segi perencanaan dan pembiayaan.

"Jadi, Giant Sea Wall itu yang menjadi bagian Jakarta, Jakarta yang akan tanggung jawab. Ada yang menjadi bagian pemerintah pusat, pemerintah pusat yang tanggung jawab. Saya berkonsentrasi yang menjadi bagian pemerintah Jakarta, yang awalnya 12 km sekarang ditambah menjadi 12, tambah 7 menjadi 19 km," ucap Pramono.

"Itulah yang menjadi tanggung jawab saya, tanggung jawab pemerintah Jakarta. Sehingga dengan demikian, perencanaan untuk pembiayaannya tentunya kami berkonsentrasi terhadap hal itu. Di luar itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menyoroti ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat menyinggung tentang program Giant Sea Wall (GSW) dalam penutupan acara International Conference on Infrastructure (ICI) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat hari ini.

“Saya ingin garis bawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, yang sangat vital bagi kita merupakan suatu mega proyek. Tapi harus kita laksanakan adalah giant sea wall, tanggul laut pantai utara Jawa,” kata Prabowo dalam sambutannya, Kamis (12/6).

Prabowo lantas mencari sosok Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung lantaran proyek GSW juga melibatkan Jakarta. Namun, Pramono tidak tampak hadir. Ia pun berseloroh untuk menyelidiki ketidakhadiran Pramono.

“Di sini Gubernur DKI hadir tidak? Enggak hadir?! Waduh, ini coba diselidiki kenapa tidak hadir,” ucap Prabowo disambut gelak tawa tamu.

Kendati demikian, ia mengaku sudah bertemu dengan Pramono. Dari pertemuan itu, ia memastikan Pemprov Jakarta mendukung kelanjutan pembangunan Giant Sea Wall.

“Jadi, saya bilang DKI harus urunan, pemerintah pusat urunan. Jadi kalau 8 miliar dolar AS. Katakanlah 8 tahun berarti 1 miliar dolar AS satu tahun. Menkeu sudah kelihatan tegang, melihatnya. Tenang Bu, DKI nyumbang,” kata Prabowo.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut