Pria di Bogor Nikahi Kekasih dengan Maskawin Ular Piton, Ada Apa?
BOGOR, iNews.id - Maskawin merupakan sejumlah harta yang diberikan mempelai laki-laki kepada perempuan dalam sebuah prosesi pernikahan. Umumnya harta yang diberikan berupa emas, uang atau barang lainnya.
Namun beda halnya bagi pasangan Sigit Agus Setiawan dan Tiara Puspita Dewi asal Jambu Lebak, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keduanya memilih ular piton sebagai salah satu maskawin dalam prosesi pernikahan.
Sigit menceritakan pemilihan ular piton sebagai maskawin berangkat dari hobi yang sama dengan sang istri. Dia menjelaskan ular piton yang dijadikan maskawin tersebut sudah dipelihara sejak menetas saat keduanya masih berpacaran.
"Kebetulan hobi sama, pengen ngasih yang spesial. Jadi yaudah sepakat ular. Dari baru netas (dipelihara), peternaknya teman juga. Waktu itu kami beli mumpung masih kecil harganya belum mahal," kata Sigit di Bogor, Selasa (26/1/2021).
Sekitar dua tahun memadu kasih, tiba hari yang dinanti keduanya untuk mengikat hubungan dengan pernikahan. Sigit dan Tiara pun sepakat menjadikan ular piton peliharaan keduanya itu sebagai salah satu maskawin.
Akan tetapi, keputusan mereka sempat tidak disetujui keluarga Tiara. Perlahan, Tiara mencoba memberikan pengertian hingga akhirnya keluarga mempelai wanita menyetujui.
"Dari keluarga saya tidak masalah, tapi dari istri sempat tidak setuju. Tapi dikasih pemahaman jangka panjangnya bisa buat investasi juga karena harganya juga lumayan sekarang panjangnya hampir satu meter itu bisa Rp3 juta ke atas," ucap Sigit.
Hingga akhirnya, keduanya pun melangsungkan pernikahan pada Kamis (21/1/2021) lalu. Meski menjadi salah satu maskawin, ular piton itu tidak disebutkan penghulu saat prosesi ijab kabul karena dikhawatirkan menjadi masalah dari sisi agama.
Ular cantik itu hanya dibawa dalam akuarium dengan dihias pita merah. Tak hanya ular piton, Sigit dan Tiara juga membawa ular lainnya yang lebih besar.
"Kalau dari penghulu sih sebenarnya tidak disebutin karena dari segi agama takut ada larangan atau gimana. Jadi cuma dibawa aaja. Yang disebutin cincin sama seperangkat alat salat," tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama