Puskemas Jaksel Layani Konsultasi Kejiwaan, Begini Cara Daftarnya
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 66 puskesmas di kawasan Jakarta Selatan menyediakan layanan Poli Konseling atau layanan kejiwaan bagi warganya. Layanan itu bisa digunakan masyarakat dengan sangat terjangkau.
Salah satu lokasinya di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Setiap harinya, puskesmas tersebut bisa memberikan pelayanan kepada tiga pasien.
"Kalau disini Poli Konseling bisa (pakai BPJS) dan kebanyakan warga pakai BPJS. Kalau tidak pakai BPJS memang berbayar dan itu masih terjangkau, Rp30.000," ujar Psikolog Puskesmas Cilandak, Ratu Rantilia saat berbincang di Puskesmas Cilandak, Rabu (12/10/2022).
Menurutnya, masyarakat yang hendak mendaftar ke Poli Konseling di Puskesmas Kecamatan Cilndak bisa menghubungi nomor WhatsApp yang tertera, salah satunya bisa dilihat melalui medsos Instagram Puskesmas Kecamatan Cilandak. Nantinya, warga bakal mendapatkan janji temu berisikan waktu kedatangan, hari, dan atas nama si pasien.
"Nanti di hari janji temu itu datang ke puskesmas, tinggal datang ke loket pendaftaran dan bilang sudah melakukan pendaftaran janji temu. Jumlah pasien 3 perhari dan waktunya bisa 1-2 jam konseling, perminggu 12-15 orang," tuturnya.
Adapun pelayanan yang diberikan pada pasien, kata dia, tak ada perbedaan antara peserta BPJS ataupun tidak.
Pasien bakal diberikan konseling oleh psikolog dengan lebih dahulu mengisi biodata, skrining survei kesehatan jiwa, dan mengatakan keluhannya. Dari pertemuan awal itu, bisa diketahui apakah pasien itu memerlukan edukasi dan koseling, terapi berkelanjutan, ataukah harus dirujuk ke psikiatri.
"Pasiennya bervariasi, mulai dari anak usia 9 tahun, remaja sampai lansia. Anak-anak biasanya konseling karena susah belajar dan bullying hingga tak mau sekolah lalu kita edukasi orang tuanya," katanya.
Selain itu, ada juga konsultasi dari orang dewasa terkait masalah rumah tangga.
"Dewasa usia 30 tahunan biasanya konseling masalah rumah tangganya, " katanya.
Ranti memaparkan, layanan yang diberikan untuk warga terkait Poli Konseling di puskesmas itu berupa konseling, terapi, hingga penanganan dokter sehingga di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Selain adanya psikolog, juga ada dokter dan perawat. Psikolog membantu pasien mengidentifikasi persoalan yang ada dalam pikirannya itu.
"Psikolog lebih ke perubahan cara berpikir, mengontrol emosi dan perilaku. Cara mengendalikan emosi saat marah dan khawatir, kami bantu cari caranya menyalurkan kesalnya dengan cara sehat," katanya.
Dia menjabarkan, pasien tergolong berat yang sudah tak bisa mengontrol emosinya, seperti pasien yang sudah melakukan upaya bunuh diri beberapa kali, depresi berat hingga tak bisa tidur dan mengganggu fungsinya sebagai individu, berhalusinasi, delusi, serta percaya hal tak nyata, itu bakal dirujuk ke psikiater di rumah sakit.
Selain itu, konseling bisa dilakukan di puskesmas, termasuk saat diperlukan penanganan dokter hingga pemberian obat.
"Psikolog lewat terapi, kalau butuh obat ke dokter, psikolog tak berhak memberikan obat, tapi dokter dengan masalah kesehatan jiwa tertentu dia berhak. Kita bisa bekerja sama (dengan dokter), pasien yang butuh obat akan ke dokternya," katanya.

Di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, paparnya, ada pula layanan konsultasi online untuk warga Jakarta melalui Sahabat Jiwa, yang mana warga bisa menuliskan permasalahan atau keluhan yang tengah dihadapinya. Manakala membutuhkan terapi, warga bakal diminta datang ke tempat fasilitas kesehatan yang ada psikolognya.
"Beda usia beda penanganannya, anak SD misal susah mengungkapkan, saya ajak gambar, dibuat seneng dengan mengobrol, kalau anak SMP lebih gampang diajak ngobrol dan terbuka," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Cilandak, dokter Tri Novia Maulani ada peningkatan pasien sejak pandemi. Pasalnya, saat ini tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan mentalnya lebih tinggi pasca terjadi pandemi.
"Secara jumlah setelah pandemi berangsur menaik dibanding sebelum pandemi karena kita punya waktu 2 tahun selama pandemi mengiklankan kesehatan mental itu penting. Jadi, setelah pandemi warenessnya meningkat dan lebih banyak gangguan-gangguan yang timbul karena WFH 2 tahun, tak bisa healing, karena tak punya teman bicara," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq