JAKARTA, iNews.id - Ribuan massa dari pekerja honorer tenaga kesehatan (nakes) menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta hari ini, Senin (7/8/2023). Masyarakat diimbau mencari jalur alternatif lain untuk menghindari kemacetan.
Dikutip dari akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, masyarakat diimbau untuk menghindari kawasan di depan Gedung DPR hari ini.
Rudal Hipersonik Dark Eagle AS Diklaim Mampu Tembus S-500 Rusia dan Hantam Beijing dalam 20 Menit
“Info lalu lintas pukul 08.00 WIB sampai 15.00 WIB, hindari kawasan depan DPR/MPR dari Semanggi menuju ke Slipi. Hindari kepadatan lalu lintas di Jalur Arteri di depan DPR/MPR karena ada aksi penyampaian pendapat di muka umum oleh elemen masyarakat. Diimbau bagi masyarakat agar mencari jalur alternatif lain,” tulisnya dikutip Senin (7/8/2023).
Terkait dengan hal tersebut, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin membenarkan adanya kegiatan penyampaian pendapat di depan Gedung DPR. Dia menyebut aksi demo dilakukan oleh kelompok tenaga kesehayan yang diperkirakan mencapai 1.500 orang.
Massa Santri Kembali Demo Ponpes Al Zaytun, Desak Panji Gumilang Ditangkap dan Diadili
Komarudin menyebutkan peserta unjuk rasa menuntut diterbitkannya surat pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pihaknya sudah menerjunkan ribuan personel untuk mengamankan aksi demo tersebut.
“Secara keseluruhan wilayah Jakarta Pusat ada beberapa titik dengan isu yang berbeda semua. Total di seluruh Jakarta Pusat ada 1.800 personel tersebar gabungan bersama TNI yang menerjunkan 3 kompi,” kata Komarudin.
Dia memastikan hingga saat ini belum ada rekayasa pengalihan arus lalu lintas di sekitar gedung DPR.
“Belum ada penutupan. Masih normal semua, memang ini sedikit terjadi kepadatan ya,” ujar Komarudin.
"Rekayasa yang disiapkan bila nanti massa bertambah dan kantong ataupun titik unjuk rasa yang disiapkan itu tidak mencukupi. Pasti nanti akan bertambah terhadap ini. Makanya nanti akan dialihkan sekiranya dibutuhkan,” tutur Komarudin.
Editor: Rizal Bomantama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku