Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dilaporkan Hilang, Gadis 14 Tahun di Bekasi Diperkosa 2 Pria dan Disekap 3 Hari
Advertisement . Scroll to see content

Ruko di Pamulang Digerebek Warga, Diduga Lokasi Penyekapan 2 Perempuan Muda

Jumat, 22 Oktober 2021 - 00:02:00 WIB
Ruko di Pamulang Digerebek Warga, Diduga Lokasi Penyekapan 2 Perempuan Muda
Penggerebekan ruko di di Jalan Ganesa Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (21/10/2021) malam. (Foto: MPI/Hambali)
Advertisement . Scroll to see content

TANGSEL, iNews.id - Warga menggerebek sebuah ruko di Jalan Ganesa Raya, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan pada Kamis (21/10/2021) malam. Dua perempuan muda yang bekerja sebagai pelayan diduga disekap di ruko tersebut.

Menurut informasi, ada dua perempuan muda berinisial R dan M yang bekerja sebagai pelayan di ruko tersebut. Kedua perempuan berusia 18 tahun itu kerap diintimidasi secara fisik dan lisan selama empat bulan bekerja.

Keluarga salah satu korban yakni ADR (46) menuturkan sempat menghubungi korban dua hari yang lalu melalui telepon. Korban mengaku disekap dan meminta dijemput.

"Selama ini handphone-nya disita sama majikan. Jadi waktu itu ada kesempatan ambil HP terus langsung nelepon ke keluarga minta dijemput," kata ADR.

Keluarga korban yang tinggal di wilayah Jatiuwung, Kabupaten Tangerang pun menghubungi rekannya yang berada di Pamulang. Mereka datang mencari lokasi ruko yang dijadikan tempat penyekapan.

"Tadi pagi kita cari bareng-bareng, kita kordinasi juga dengan polisi setempat untuk sama-sama cek," ujarnya.

Tiba di depan ruko, keluarga kembali menghubungi korban melalui sambungan telepon. Sambil menangis, kedua korban menjelaskan bahwa mereka tidak bisa keluar karena semua akses pintu dikunci rapat.

"Kita manggil-manggil, tapi sama majikannya ini nggak dibukain gerbang ruko. Bahkan teman kita juga sampai manjat lantai dua. Polisi akhirnya manggil pakai alat pengeras suara dan membunyikan sirine, baru majikan ini keluar bawa adik saya ini," tuturnya.

Mencegah situasi tak terkendali, sejumlah anggota Polsek Pamulang mengawal ketat pintu masuk ruko. Tak beberapa lama, mediasi pun dilanjutkan ke kantor polisi.

"Mediasinya dibawa semua ke kantor polisi," katanya.

Menurut ADR, kedua korban mengaku kerap dipukul oleh majikan perempuan jika melakukan kekeliruan. Sedang majikan laki-laki lebih sering memaki mereka dengan ucapan kasar. 

Parahnya lagi, kedua korban selalu diawasi dan didampingi saat berada di luar ruko.

"Kalau dari adik saya ini, kalau ada salah misalnya letakin barang nggak sesuai langsung dipukul sama majikan yang perempuan. Jadi dia ngakunya nggak bisa kemana-mana, diawasi terus," katanya.

Selain perlakuan itu, kedua korban juga mengaku jika gajinya tak pernah dibayar penuh sejak awal bekerja. Padahal kedua korban masuk melalui jalur outsourcing dengan kontrak resmi.

"Saat mediasi di Polsek akhirnya majikannya itu mau membayar sisa gaji keduanya. Kalau untuk penyekapan dan dugaan penganiayaan itu belum kita laporkan karena menunggu kordinasi keluarga kita," ujarnya.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Pamulang Iptu Iskandar membenarkan jika mediasi telah dilakukan antara pihak terkait. Meski begitu, dia belum mendapat laporan resmi dari keluarga korban tentang adanya penyekapan dan kekerasan fisik oleh majikan.

"Sudah dimediasi tadi. Tapi kalau untuk penyekapan dan dugaan kekerasan itu kita belum ada laporannya," ujar Iskandar.

Editor: Reza Yunanto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut