Safari Ramadan di Depok, Satgas Nusantara Ajak Umat Jaga Pilkada Damai
DEPOK, iNews.id – Safari Ramadan Satgas Nusantara menghampiri Kota Depok, Jawa Barat. Diisi dengan salat tarawih berjamaah di Masjid Al Aula, Jalan H Maksum, Sawangan, Satgas Nusantara bersama jajaran Mabes Polri dan Polresta Depok sekaligus memanfaatkan momentum ini untuk menggelar silaturahmi dengan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan ini Kasatgas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, Wakasatgas Nusantara Brigjen Pol M Fadil dan Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto. Turut hadir tokoh agama Kiai Haji Ahmad Damanhuri.
Kegiatan salat tarawih keliling ini merupakan tugas pertama Satgas Nusantara selama Ramadan 1439 Hijriah, bertujuan untuk menjaga silaturahmi dengan umat Muslim dan masyarakat luas. Di hadapan jamaah yang memadati Masjid Al Aula, Gatot menyampaikan imbauan dan ajakan kepada warga untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Terlebih, saat ini memasuki tahun politik.
"Sekarang kita sedang melaksanakan pilkada. Untuk Depok tidak ada, tapi ada Pilkada Gubernur. Pada kesempatan ini saya ingin mengajak dan mengimbau kepada para jamaah sekalian, pilkada itu pesta demokrasi yang kita laksanakan lima tahun sekali yang kita laksanakan secara berturut-turut untuk memiliki pemimpin," kata Gatot usai salat tarawih, Jumat (25/5/2018).

Gatot menuturkan, dalam tiap pilkada, seseorang pasti akan mendukung calon tertentu. Dukungan tersebut hal yang wajar, namun terpenting jangan sampai terjadi perpecahan hanya gara-gara berbeda pilihan. Lebih mengkhawatirkan karena dalam momen seperti ini sering beredar kampanye hitam yang menjurus isu-isu SARA.
"Pilkada terjadi polarisasi masyarakat. Yang satu mendukung si A, yang lainnya mendukung si B. Nah ada yang menyampaikan black campaign, berita-berita hoaks. Nah ini yang berbahaya, apalagi berita itu ada ujaran kebencian,” kata alumnus Akpol 1988 ini.
Karena isu-isu dan fitnah itu diputar terus, masyarakat yang selama ini damai bisa menjadi saling curiga bahkan berujung perseteruan. Gatot pun mewanti-wanti agar masyarakat jangan sampai larut atau terjebak pada hal-hal yang tak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.
”Kita yang selama ini aman, damai itu saling curiga antara satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik. Kalau konflik semakin membesar, akan berdampak pada disintegerasi bangsa," kata mantan Wakapolda Sulawesi Selatan ini. Karena itu Gatot mengajak umat dan masyarakat luas agar senantiasa mengawal pesta demokrasi dalam suasana sejuk dan damai.
Dalam kesempatan itu, Gatot sempat mengenang saat dirinya menjabat Kapolresta Depok (2008). Ketika itu Gatot kerap bersilaturahmi dengan tokoh agama, masyarakat, pemuda dan elemen lainnya untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di wilayah Depok.
Walaupun sudah lama meninggalkan Depok, Gatot mengaku tetap menjaga hubungan baik dengan para tokoh, termasuk KH Ahmad Damanhuri. "Berbahagia rasanya saya masih bagian dari jamaah. Rasanya saya masih bagian dari Kota Depok ini dan saya bersyukur selama di Depok dulu tidak ada masalah-masalah yang berarti," kata dia.
Editor: Zen Teguh