Satgas Sentra Vaksinasi Tegaskan Pesan Berantai Warga Luar DKI Bisa Divaksin di Istora Hoaks
JAKARTA, iNews.id- Beredar sebuah pesan berantai soal warga dengan KTP luar DKI Jakarta diperbolehkan ikut program vaksinasi di Istora Senayan, Jakarta. Ketua Satgas Sentra Vaksinasi Bersama BUMN, Arya Sinulingga menegaskan pesan itu hoaks dan tidak benar.
"Sejak awal Sentra Vaksinasi Bersama ini berdiri banyak beredar berita bohong atau hoaks. Saya minta masyarakat berhati-hati," kata Arya melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (16/3/2021).
Dalam pesan tersebut tertulis bahwa warga luar Jakarta dapat mengikuti program tersebut. Para peserta disebutkan bisa mengikuti vaksin melalui jalur Go Show dan tanpa harus melakukan pendaftaran terlebih dulu.
Penyuntikan vaksin disebut terbagi menjadi dua, pagi hari untuk para lansia dan siang untuk masyarakat di bawah 60 tahun. Warga hanya cukup membawa alat tulis, KTP, dan air minum.
Disebutkan bahwa pintu Istora terbuka setiap hari (termasuk Sabtu-Minggu) sejak pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Lokasi penyuntikan di pintu A untuk usia 60 ke atas, pintu B untuk 40-60 dan pintu C untuk usia 40 ke bawah. Nama Menteri BUMN Erick Thohir juga dicatut dalam pesan berantai tersebut.
Arya Sinulingga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Dia meminta masyarakat tak asal mengisi tautan dalam bentuk google form yang disediakan di pesan itu.
"Jangan mendaftar secara online jika tidak di akun resmi Sentra Vaksinasi Bersama, data pribadi anda bisa dicuri oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," kata dia.
Staf Khusus Menteri BUMN ini mengatakan program itu diutamakan untuk lansia di atas 59 tahun yang memiliki KTP DKI Jakarta. Sementara, warga yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta harus memiliki surat keterangan domisili dari RT atau RW setempat.
Warga harus mendaftar atau sekadar melihat informasi lengkapnya di akun instagram @sentravaksinasibersama.
"Namun, sangat disayangkan ada orang-orang yang ingin mengacaukan dan memanfaatkan antusiasme orang untuk divaksin dengan tujuan tidak baik. Jadi sekali lagi hati-hati, jangan mudah percaya dengan berita bohong yang sering beredar di whatsApp atau medsos," ucapnya.
Editor: Ibnu Hariyanto