Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim, 65 Personel Damkar Diterjunkan
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Nama Pulo Gebang Jaktim, dari Pohon yang Berbuah Sekali Seumur Hidup

Selasa, 25 Juli 2023 - 06:16:00 WIB
Sejarah Nama Pulo Gebang Jaktim, dari Pohon yang Berbuah Sekali Seumur Hidup
Sejarah Pulo Gebang di Jaktim dikenal masyarakat karena keberadaan Terminal Pulo Gebang. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejarah nama Pulo Gebang di Jakarta Timur (Jaktim) menarik untuk disimak. Apalagi keberadaan Terminal Terpadu Pulo Gebang yang modern dan bak bandara membuat wilayah ini semakin akrab di telinga masyarakat Jakarta, meski letaknya di pinggiran dan berbatasan langsung dengan Bekasi, Jawa Barat.

Seperti diketahui, Pulo Gebang merupakan salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Cakung, Jaktim. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Ujung Menteng (Cakung) di utara, Kelurahan Penggilingan (Cakung) di barat, Kelurahan Kranji (Bekasi) di timur, dan Kelurahan Pondok Kopi (Duren Sawit) di selatan.

Wilayah ini juga terkenal dengan wilayah Banjir Kanal Timur atau BKT yang biasa digunakan warga untuk bersantai dan berkumpul. Pulo Gebang juga dilewati Kali Cakung.

Dalam buku "212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe" karya Zaenuddin HM, nama Pulo Gebang berasal dari dua kata yaitu Pulo dan Gebang. Pulo berarti daratan, sedangkan Gebang merupakan nama tanaman.

Gebang merupakan jenis pohon palem yang besar dengan nama latin Corypha utan. Pohon ini dapat tumbuh hingga 15-20 meter.

Pohon Gebang. (Foto: Istimewa)
Pohon Gebang. (Foto: Istimewa)

Daun-daunnya besar berbentuk kipas, bulat menjari dengan diameter 2-3,5 meter. Uniknya pohon ini hanya berbunga dan berbuah sekali seumur hidup di akhir hidupnya.

Kumpulan bunga akan muncul di ujung batang setelah semua daun mati dengan ratusan ribu kuntum bunga kuning kehijauan yang berbau harum. Buahnya berbentuk bola bertangkai pendek, hijau, dan diameternya 2-3 meter.

Di berbagai daerah Indonesia, Gebang dikenal juga dengan nama gabang, gawang, ucuk, lontar utan, pocok, ibus, silar, kuala, dan masih banyak lagi. Pohon Gebang memiliki manfaat dari setiap bagian pohonnya.

Daun Gebang dapat dimanfaatkan untuk berbagai olahan mulai dari anyaman yang bagus dan dibuat menjadi topi, tikar, kantong, karung, tali, jala, dan pakaian tradisional. Di berbagai kota di Indonesia, Gebang telah dijadikan sebagai salah satu bahan baku untuk membuat kerajinan tangan.

Umbi dari Gebang juga dapat dimakan karena menyimpan sagu. Dalam setiap satu pohon dapat menyimpan 90 kg sagu. Saat ini sagu dari pohon Gebang biasanya untuk makanan hewan, namun manusia dapat memakannya disaat keadaan paceklik. 

Selanjutnya, akar gebang dapat digunakan untuk mengobati murus- murus atau diare. Batang Gebang dikenal kuat dan cukup keras sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan.

Pohon Gebang itu tumbuh ada yang secara alamiah dan juga ada yang dibudidayakan atau sengaja ditanam oleh penduduk sekitar. Lantaran kawasan tersebut banyak tumbuh pohon Gebang maka kemudian diberi nama Pulo Gebang dan dikenal hingga sekarang.

Namun beberapa tahun terakhir keberadaan pohon Gebang mulai langka dan jarang ditemukan. Selain Pulo Gebang ada juga daerah lain di Indonesia yang berasal dari nama pohon ini, yaitu Desa Gebang di Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada pula daerah Bantargebang yang berada di Bekasi.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut