JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap tidak ada potensi awan hujan hingga 10 hari ke depan di wilayah Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten. Oleh sebab itu teknologi modifikasi cuaca (TMC) pun tak bisa dilakukan untuk menurunkan hujan
“Khusus untuk Jabodetabek, potensi pertumbuhan awan hujan tanggal 21 September 2023 itu sudah berkurang, kemudian tanggal 22-24 sampai 10 hari ke depan itu malah kosong. Jadi itu untuk yang Jawa Barat, DKI, dan Banten ya,” ucap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, Jumat (22/9/2023).
Jepang Berambisi Memiliki Senjata Nuklir, Korea Utara: Harus Dicegah dengan Segala Cara
Guswanto menjelaskan sejumlah wilayah Indonesia lainnya khususnya di Sumatra bagian utara dan barat, Riau, bahkan juga Kalimantan terpantau masih banyak potensi awan-awan hujan.
“Tapi untuk wilayah Indonesia yang selain itu di wilayah utara maksudnya, sampai saat ini banyak potensi pertumbuhan awan hujan itu. Kita lihat seperti di Pulau Sumatra itu bagian utara bagian barat, Sumatra Barat, Riau itu masih banyak, kemudian Kalimantan juga ada,” katanya.
Pilu, Petani di Jakarta Utara Gagal Panen karena Kekeringan
“Namun di wilayah selatan (Indonesia) itu potensi pertumbuhan akan hujan sangat kecil sekali,” tuturnya.
Lebih lanjut, Guswanto mengatakan teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan untuk menurunkan hujan dengan basecamp di Landasan Udara Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma memang khusus untuk menjangkau wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jakarta.
“Saat ini dengan basecamp di Halim itu memang Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta yang menjadi targetnya,” tuturnya.
Editor: Rizal Bomantama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku