Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 180 Siswa Ikut Uji Coba Sekolah Rakyat di Bekasi, Digelar Dua Hari 
Advertisement . Scroll to see content

Simulasi PTM, Kepala SMAN 1 Ciputat Kaget Lihat Siswa Tampil Beda Berambut Gondrong

Sabtu, 04 September 2021 - 18:53:00 WIB
Simulasi PTM, Kepala SMAN 1 Ciputat Kaget Lihat Siswa Tampil Beda Berambut Gondrong
SMAN 1 Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM), Sabtu (4/9/2021).(Foto: Hambali).
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG SELATAN, iNews.id - SMAN 1 Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM), Sabtu (4/9/2021). Simulasi untuk mematangkan persiapan kembali belajar di sekolah dalam waktu dekat.

Pantauan di lokasi, nampak para siswa langsung dipandu para guru ketika memasuki gerbang sekolah. Beberapa guru bersiaga dengan membawa alat pengukur suhu tubuh atau thermo gun. Siswa yang suhu tubuhnya normal, langsung menuju kelas dengan terlebih dahulu mencuci tangan di wastafel yang tersedia.

Rencananya, 13 September 2021 sekolah telah siap melaksanakan PTM. "Hari ini kita menggelar vaksin tahap dua sekaligus simulasi belajar tatap muka. Sehingga nanti pada tanggal 13 sudah siap semua," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Ciputat, Ade Gunawan di lokasi, Sabtu (4/9/2021).

Selain itu para siswa terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan vaksinasi Covid-19 dan simulasi tatap muka. Sebagian siswa kini tampil beda, berambut gondrong karena belum cukur dan lama tidak masuk sekolah.

"Saya kaget juga ada beberapa yang gondrong, tadi ada juga yang hampir sebahu. Mungkin karena pandemi beberapa tahun ini ya, jadi mereka cukur rambut juga banyak yang takut-takut, menghindari kontak fisik," ucapnya.

Ade memaklumi kondisi tersebut karena selama ini para siswa belajar secara daring dari rumah. Dia memastikan, saat PTM siswa wajib mengikuti ketentuan sekolah mengenai kerapian rambut.

"Nanti saat mulai tatap muka, tentu akan kita sesuaikan lagi," katanya.

Menurutnya, masih ada segelintir orang tua yang khawatir dengan pelaksanaan PTM di sekolah. Dia terus berkoordinasi dengan orang tua siswa agar sama-sama memastikan penerapan protokol kesehatan.

"Kita selalu koordinasi dengan orang tua. Kita jelaskan nanti saat masuk sekolah enggak semuanya, ganti-ganti 25 persen kapasitasnya. Kita buat klaster pembagiannya juga untuk menghindari kerumunan. Teknisnya masih kita kaji, ada beberapa opsi," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut