Solusi Pemprov DKI yang Menguntungkan Semua Orang
JAKARTA, iNews.id - Hari ini, 22 Desember 2017 yang bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, Pasar Tanah Abang yang menjadi bagian dari wajah Ibu Kota Jakarta akan memasuki sejarah baru. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan dan Sandiaga Uno akan menata ulang Pasar Tanah Abang ke arah yang lebih baik.
Mulai pagi ini, tepatnya pada pukul 08.00 WIB salah satu jalan menuju Pasar Tanah Abang akan ditutup sementara. Jalan Jati Baru, khususnya yang berada di depan pintu lama Stasiun Tanah Abang ditutup untuk menempatkan seluruh pedagang kaki lima (PKL) di wilayah tersebut.
Sebanyak 400 tenda disipakan untuk para PKL yang terbagi sebanyak 115 untuk pedagang makanan dan sisanya sebanyak 265 nonkuliner. Karena jalan yang ditutup, Pemprov DKI menyediakan 10 bus TransJakarta secara gratis yang bisa digunakan untuk mengelilingi kawasan Tanah Abang dengan kaspasitas satu unit bus mampu menampung 66 penumpang. Namun warga jangan sampai salah menaiki bus. Pilihlah bus dengan stiker bertuliskan Tanah Abang Explorer.
"TransJakarta itu zero cost. Jadi mereka yang membutuhkan ojek, baik ojek pangkalan maupun ojek online di siapkan lahan untuk parkir khusus ojek pangkalan dan khusus ojek online. PKL difasilitasi, pejalan kaki di fasilitasi, pedagang toko difasilitasi, ini mudah-mudahan bisa menjadi solusi yang nanti dirasakan langsung oleh masyarakat," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Terkait penutupan sisi Jalan Jati Baru, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas selama tahap pertama atau jangka pendek ini berlaku di kawasan Tanah Abang. Dari arah timur, kendaraan yang berasal dari Jalan Fachrudin serta dari arah utara atau dari Jalan Cideng Timur yang hendak menuju Jalan Jati Baru akan dialihkan menuju Jalan KS Tubun Raya atau menaiki fly over. Sedangkan kendaraan dari arah selatan, yakni dari Jalan KS Tubun Raya yang akan menuju Jalan Jati Baru Raya akan dialihkan melewati Jalan KH Mas Mansyur.
Begitu pun dengan rute angkutan umum baik bus besar atau pun kecil juga mengalami perubahan, yakni sebagai berikut:
1. Rute angkutan umum bus besar dari arah Timur (Jalan Fachrudin)–Jalan KS Tubun Raya (Flyover)–Jalan Brigjend Katamso-berputar di depan Hotel Menara Peninsula–Jalan Brigjend Katamso–Jalan KS Tubun Raya–Jalan Kebon Sirih dan seterusnya.
2. Rute angkutan umum bus sedang melalui ruas Jalan KH Mas Mansyur–Jalan Kb Jati–Jalan Jembatan Tinggi–Jalan KS Tubun Raya–Jalan Kb Jati–Jalan KH Mas Mansyur.
3. Rute angkutan umum bus kecil atau mikrolet (M.08, M.10) berputar di bawah flyover Jatibaru (Jalan Jatibaru Raya).
4. Rute angkutan umum bus kecil atau mikrolet (M. 09, M 09A, M. 11) melalui ruas Jalan KS. Tubun Raya–Jalan Kb. Jati-Jalan Jembatan Tinggi–Jalan KS. Tubun Raya.
Sedangkan rekayasa selanjutnya yakni Ruas Jalan KS Tubun 1 (PLN) yang semula dua arah menjadi satu arah dari Utara ke Selatan (Jalan KS Tubun 1–Jalan KS. Tubun Raya) dari pukul 08.00–18.00 WIB. Kemudian Larangan belok kiri untuk arus lalu lintas dari Timur ruas Jalan KS. Tubun Raya yang akan menuju ruas Jalan KS. Tubun 1 dari pukul 08.00–18.00 WIB (kecuali penghuni), terakhir penutupan terhadap lokasi putaran (U-turn) pada ruas Jalan KS. Tubun Raya (depan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk Dua).
Penataan Tanah Abang sudah lama direncanakan Pemprov DKI. Gubernur Anies Baswedan juga telah mengecek langsung kondisi kawasan Tanah Abang pada 24 November.
Anies menyebut penataan Tanah Abang bersifat mendesak mengingat kondisi pasar terbesar se-Asia Tenggara itu semakin semrawut. Dia juga ingin penataan Tanah Abang sejuk.
"Kita ingin kawasan Tanah Abang menjadi transit oriented development (TOD) yang sangat besar. Pusat ekonomi Asia Tenggara yang kapasitasnya gak kalah sama grand bazaar di Istanbul atau beberapa tempat di belahan dunia lainnya," kata dia.
Anies memastikan trotoar 100 persen menjadi hak para pejalan kaki. Para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mengokupasi trotoar akan diberi tempat berdagang di salah satu jalur Jalan Jatibaru Raya. Menurutnya, solusi yang hendak diberikan merupakan bentuk memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk berkembang. Dia tidak ingin mendatangkan solusi yang hanya menguntungkan atau merugikan sebagian orang di Tanah Abang.
"Tentu tidak sempurna, tapi difasilitasi semua kami lakukan," ucapnya.
Editor: Achmad Syukron Fadillah