Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peduli Lingkungan, MNC Finance Serahkan Sampah Anorganik ke Yayasan Bumi Pertiwi Asri
Advertisement . Scroll to see content

Sriwijaya Air Jatuh, Ini Kesaksian Nelayan Dengar Suara Keras di Pulau Laki

Minggu, 10 Januari 2021 - 13:27:00 WIB
Sriwijaya Air Jatuh, Ini Kesaksian Nelayan Dengar Suara Keras di Pulau Laki
Nalayan ikut membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

TANGERANG, iNews.id - Nelayan di pesisir Pantai Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten ikut mencari serpihan pesawat Sriwijaya Air, Minggu (10/1/2021). Pesawat itu diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang yang masuk Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.

Salah satu nelayan, Erwin mengaku sedang berada di Pulau Laki di waktu yang diperkirakan pesawat Sriwijaya Air SJ182 jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang. Di tengah hujan deras dia mendengar suara keras seperti petir.

"Saat itu saya bersama teman mengantar pemancing ke Pulau Laki. Tak lama berselang, terdengar bunyi keras yang awalnya seperti petir. Ombak di sekitar Pulau Laki juga kencang. Saya tidak menyangka kalau itu suara pesawat jatuh karena jarak pandang terbatas," ucapnya.

Dirinya meyakini jika pesawat itu jatuh di antara Pulau Lancang Besar dan Pulau Bokor. Erwin mengatakan di sekitar Pulau Laki tak ada tanda-tanda.

"Pagi ini sudah mengantar ke Pulau Laki dan tak ada pemancing yang menemukan serpihan. Kondisi Pulau Laki memang sepi, pemancing langsung ke bagan tempat mancing kalau datang," kata pria berusia 26 tahun tersebut.

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021). Pesawat tujuan Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Budi menjelaskan pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB, pesawat berada di ketinggian 1.900 kaki di wilayah Jakarta.

"SJ182 8735 PK-CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB masih 1.900 feet Jakarta corach. Diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen departure," ujarnya.

Lalu, pada pukul 14.40 WIB, Budi menyebut Jakarta corach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak menuju ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.

"Oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat," kata dia.

Tidak lama setelah itu, dalam hitungan detik, pesawat SJ182 hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut