Taman Margasatwa Ragunan Tambah Jam Operasional saat Libur Nataru
JAKARTA, iNews.id - Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) menambah jam operasional di momen libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Jika biasanya TMR beroperasi pada pukul 07.00 WIB-16.00 WIB, pihak pengelola kini menerapkan jam buka-tutup 06.00 WIB hingga 16.30 WIB.
"Ada penambahan kalau biasanya jam 07.00 WIB, kita buka jam 06.00 WIB, kemudian ditutupnya akan mundur biasanya 16.00 WIB, tapi ada toleransi 16.30 WIB mungkin ada pengunjung yang masih diperjalanan menunggu antrean, tentunya ini tidak kaku," ucap Humas TMR, Wahyudi Bambang kepada iNews, Kamis (25/12/2025).
Bambang menambahkan, lonjakan pengunjung di TMR sudah terjadi sejak 23 Desember lalu. Dia memprediksi hari ini peningkatan pengunjung akan terus terjadi mengingat libur perayaan Natal 2025.
"Peningkatan ini sudah terlihat dari hari Selasa, Rabu, kebetulan hari ini Hari Natal, kemungkinan hari ini lebih tinggi dari kemarin karena liburan sekolah sudah dumulai sejak 22 Desember sampai 5 Januari," tuturnya.
Adapun, sejumlah persiapan pelayanan keamanan hingga kesehatan di TMR selama libur Nataru. TMR mengerahkan sebanyak 694 petugas yang juga didukung oleh Polri (60 personel), TNI (40 personel), Satpol PP (15 personel) Dinas Perhubungan (15 personel), serta Dinas Kesehatan dan Dinas Pemadam Kebakaran (6 personel).
Bambang juga menyebut pihaknya telah melakukan peremajaan fasilitas umum seperti loket, jogging track, maupun penyediaan lebih dari 10 titik lokasi parkir di dalam kawasan.
"Untuk loket Utara kami melakukan perbaikan, kita ratakan jalur pengunjung supaya lebih nyaman. Di pintu Barat juga kita lakukan perbaikan jalur parkir, loket, sehingga Natal dan Tahun Baru ini wajah baru Ragunan sudah kelihatan dari pintu masuknya," ucapnya.
Tak hanya itu, Bambang juga menyebut pengelola mengusung tema khusus dalam rangka liburan Nataru yakni "Selamatkan Satwa, Lestari Kehidupan Bumi”.
Tema tersebut tidak hanya relevan dengan semangat Natal, tetapi juga sejalan dengan komitmen konservasi satwa yang mengedepankan kelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan.
"Akan ada atraksi memberi makan Gorila, dan kebetulan Gorila di desain khusus dengan tema Natal ya," katanya.
"Tentu saja atraksinya tidak bersifat eksploitasi binatang, tapi sesuatu yang habitual yang mereka lakukan setiap hari dan nilainya lebih ke edukasi ya di mana pengunjung bisa peduli terhadap satwa, bagaimana kita bisa memberikan makan satwa," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama