Targetkan Pendapatan Nontiket Rp641 Miliar di 2023, Ini Strategi Transjakarta
JAKARTA, iNews.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menargetkan pendapatan nontiket (nonfare box) mencapai Rp641 miliar di tahun 2023. Sejumlah strategi disiapkan Transjakarta untuk mencapai target tersebut.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Transjakarta Lies Permana Lestari mengatakan pendapatan nontiket berasal dari tiga sumber utama. Mulai dari branding atau advertising pada aset-aset perusahaan seperti halte dan bus; hak penamaan halte (naming rights); dan komersialisasi area halte.
“Kontribusi paling besar kita harapkan berasal dari advertising. Selain ribuan bus yang bisa dikerjasamakan dengan pihak advertiser, kita juga punya halte-halte. Secara persentase, kontribusi dari advertising ini mencapai 60 persen, sisanya dari hak penamaan halte dan komersial,” ujarnya saat bertemu pimpinan redaksi media massa di Park Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Hak penamaan halte akan ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan besar. Nantinya penamaan halte akan disesuaikan dengan nama-nama brand atau perusahaan.
“Kita lakukan approach ke big company. Exposure melalui naming rights ini efektif bagi para perusahaan karena dilihat tidak hanya oleh penumpang bus Transjakarta, melainkan juga oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta Yoga Adiwinarto mengatakan Transjakarta akan terus menambah bus listrik demi mendukung kualitas udara yang lebih ramah lingkungan. Tahun ini perusahaan berencana menambah 190 unit bus listrik.
“Transjakarta sekarang sudah mengoperasikan 30 bus listrik. Dengan penambahan 190 armada, berarti tahun ini ada 220 bus listrik,” katanya.
Penambahan ini sejalan dengan roadmap Transjakarta untuk mengoperasikan 10.000 bus listrik pada tahun 2030. Dalam implementasinya dilakukan bertahap, diawali bus-bus besar, kemudian menengah dan kecil.
Transjakarta juga mengembangkan aplikasi untuk memonitor kontribusi armada terhadap penurunan emisi karbon seiring penggunaan bus listrik yang semakin banyak.
Editor: Rizal Bomantama