Tarif Awal LRT Jakarta-Bekasi Dipatok Rp12.000
JAKARTA, iNews.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan kajian keekonomian tarif light rail transit (LRT) dari Bekasi–Jakarta sudah diperhitungkan dengan tarif flat awal Rp12.000. Sebelumnya, sempat muncul usulan untuk mematok tarif kereta ringan tersebut sebesar Rp30.000. Namun, pemerintah memandang nilai tersebut terlalu tinggi untuk masyarakat sehingga akhirnya direvisi.
“Setelah dikaji ulang untuk menekan tarif serta mendapat kepastian subsidi, tarif LRT akan dipastikan flat senilai Rp12.000. Untuk kemudahan masyarakat proses sistem tiketnya akan diintegrasikan dengan penggunaan metode KRL,” ungkap Direktur PT KAI Daop I, John Roberto, Jumat (15/2/2019).
Menurut dia, PT KAI sudah berkoordinasi dengan PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) untuk mengintegrasikan operasional pembayaran dengan metode KRL, bahkan akan disinergikan dengan MRT juga.
Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto mengatakan, dibutuhkan jalur rel LRT sepanjang 200 kilometer untuk menuntaskan masalah kemacetan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). “Idealnya jalur LRT ada sepanjang 200 km, tapi pada tahap pertama ini kami selesaikan 44 km. Baru selanjutnya ke tahap 82 km,” kata dia.
Sampai dengan 8 Februari 2019, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap satu telah mencapai 58,3 persen. Perinciannya, progres untuk lintas pelayanan 1 Cawang–Cibubur 78,5 persen; progres lintas pelayanan 2 Cawang–Kuningan–Dukuh Atas 46,1 persen, dan; lintas pelayanan 3 Cawang–Bekasi Timur 52,8 persen.
Pemilihan jalur layang selain alasan teknis juga untuk menghindari konflik sosial. Itu dikarenakan pembebasan lahan untuk satu titik di Pancoran, Jakarta, bisa memakan waktu 1,5 tahun sehingga efisiensi waktu dianggap sebagai pertimbangan yang tepat.
Editor: Ahmad Islamy Jamil