Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Revitalisasi Kota Tua Dimulai 2026, Pemprov Jakarta Kolaborasi dengan Danantara
Advertisement . Scroll to see content

Tarif Normal Kemahalan, Pelajar Berharap KJP Bisa Digunakan di MRT

Senin, 13 Mei 2019 - 15:59:00 WIB
Tarif Normal Kemahalan, Pelajar Berharap KJP Bisa Digunakan di MRT
Stasiun MRT Jakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI). (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejak diberlakukannya secara komersial pada 1 April lalu, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta beroperasi dengan tarif setengah harga alias diskon 50 persen. Hal itu untuk mendukung dan menyosialisasikan masyarakat agar beralih ke transportasi umum.

Mulai hari ini, Senin (13/5/2019) PT MRT Jakarta memberlakukan tarif normal untuk perjalanan menggunakan kereta Ratangga. Ternyata, pemberlakuan tarif normal mendapat respons negatif dari pelajar.

Salah satunya yang mengeluhkan tarif normal MRT Jakarta yakni Ersya, pelajar SMA Nurul Fikri Boarding School. Dia bersama ketiga temannya datang dari stasiun MRT Blok M menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan tarif Rp8.000.

"Kebetulan cuma ingin ke GI (Grand Indonesia) saja, tadi naik dari Blok M ke sini (Bundaran HI). Kalau untuk pelajar, tarif segitu sih keberatan," ujar Ersya di Stasiun MRT Bundaran HI, Senin (13/5/2019).

Dia pun memberikan saran kepada PT MRT untuk mengeluarkan kartu tersendiri bagi para pelajar di Ibu Kota. Hal itu untuk mendukung dengan memberikan subsidi bagi siswa yang ingin menggunakan kereta Ratangga.

"Harapnya ada kartu sendiri yang lebih murah untuk pelajar, jangan lebih dari sepuluh ribu," ungkap Ersya.

Ersya, pelajar SMA Nurul Fikri Boarding School. (Foto: iNews.id/Wildan Catra Mulia)

Tak hanya usul kartu tersendiri, bahkan dia memberi masukan agar bisa memberi akses gratis atau pengurangan tarif naik kereta MRT menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) layaknya Bus Transjakarta.

"Semoga bisa kasih akses naik kereta MRT gratis pakai KJP. Kan Bus TJ saja bisa, masa MRT enggak bisa," ungkap Ersya.

Sementara, Afrasari seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri mengaku tak keberatan dengan harga normal yang kini sudah berlaku. Soal ketepatan waktu dan efisien jauh lebih baik dari trasnportasi yang lainnya.

Namun, jika dirasa perlu untuk kembali besaran menjadi diskon 50 persen dia meyakini warga terus menggunakan transportasi tersebut. "Saya sih enggak keberatan, tapi kalau kembali diskon itu juga enggak masalah bahkan lebih bagus," katanya

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut