Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cerita Sandiaga Uno Maju Pilgub Jakarta 2017, Sempat Tak Pede hingga Berpasangan dengan Anies
Advertisement . Scroll to see content

Tarik Rem Darurat, Anies Ungkap Kondisi Rumah Sakit di Jakarta

Selasa, 22 September 2020 - 21:45:00 WIB
Tarik Rem Darurat, Anies Ungkap Kondisi Rumah Sakit di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) hadir sebagai tamu dalam acara 'Ngobrol Bareng Gus Miftah' yang disiarkan iNews, Selasa (22/9/2020). (Foto: iNews).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengungkap alasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menarik rem darurat atau mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satunya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit Jakarta yang sudah hampir habis.

Anies menuturkan, Pemprov DKI Jakarta tidak tiba-tiba dalam memutuskan PSBB ketat pada September ini. Kebijakan itu telah diumumkan jauh sebelumnya.

"Pada saat saya mengumumkan Juni, saya waktu itu bilang jika terjadi lonjakan kasus yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI tidak segan-segan untuk menarik rem darurat dan melakukan pengetatan kembali (PSBB)," kata Anies dalam program “Ngobrol Bareng Gus Miftah” yang disiarkan stasiun televisi iNews, Selasa (22/9/2020).

Anies menerangkan, pada akhir Agustus Pemprov DKI mencatat 7.000 kasus aktif Covid-19 di Jakarta. Kasus aktif yaitu orang yang terkonfirmasi positif dan masih melakukan isolasi atau perawatan di rumah sakit, serta belum sembuh.

Masuk awal September, kata Anies, jumlah itu ternyata mengalami lonjakan hingga 48 persen. Kenaikan angka kasus positif Covid-19 ini belum pernah terjadi pada bulan-bulan sebelumnya. Memprihatinkannya, 34 persen dari jumlah tersebut ternyata mereka yang membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit.

"Nah ketika 34 persen harus dirawat, rumah sakit kita itu jumlahnya suatu saat nembus itu (ketersediaan tempat tidur habis), saat ini belum habis. Kalau didiamkan, itu habis," ucap mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini.

Anies menegaskan, apabila Pemprov DKI tak mengambil langkah-langkah yang berani, DKI Jakarta ke depan akan menghadapi permasalahan. Permasalahan yang dimaksud dalam hal ini terkait dengan jumlah ketersediaan rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.

"Karena jumlah tempat tidur dengan jumlah pasien enggak sama. Itu sudah terprediksi karena melihat grafik itu. Karena itulah kemudian, kita putuskan untuk menarik istilahnya rem darurat, kembali diketatkan," tuturnya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut