Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kapolda Metro Terjun Langsung ke Lokasi
Advertisement . Scroll to see content

Tawuran Terjadi di Jakarta Utara saat Social Distancing, 1 Pelajar Tewas

Senin, 23 Maret 2020 - 18:30:00 WIB
Tawuran Terjadi di Jakarta Utara saat Social Distancing, 1 Pelajar Tewas
Ilustrasi tewas. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemprov DKI Jakarta mengintruksikan seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah selama masa soscial distancing untuk mencegah penularan virus corona. Namun keputusan itu justru disalahgunakan dua kelompok pelajar di Jakarta Utara dengan melakukan tawuran.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (18/3/2020) di kolong tol Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta Utara sekitar pukul 17.00 WIB. Satu pelajar berinisial MHM (14) tewas akibat dibacok oleh pelaku berinisial HF (14) dalam perkelahian tersebut.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Cahyono mengatakan kedua kelompok itu sebenarnya merupakan teman satu sekolah. Namun, mereka berseteru dan saling ledek di media sosial.

"Jadi awal mulanya itu si korban main futsal, tersangka main warnet. Mereka komunikasi online sampai saling ledek. Keduanya kemudian janjian berkelahi dan menyiapkan teman-teman serta senjata tajam," kata Budi dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

Sebelum meninggal, MHM sebenarnya sempat dilarikan ke RSUD Koja untuk dirawat. Namun korban dinyatakan meninggal dunia beberapa jam setelah masuk rumah sakit.

Keluarga korban yang semula berniat menyelesaikan masalah secara musyawarah, akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Para pelaku dilaporkan ke Polsek Tanjung Priok.

Budi mengatakan hanya HF yang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara delapan pelajar lainnya yang terlibat tawuran dijadikan saksi.

"Kita kenakan Pasal 351 ayat 3 penganiayaan berat mengakibatkan meninggalnya orang lain dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara. Karena pelaku anak-anak, diatur sistem peradilan anak. Putusan dikurangi sepertiga beda dengan orang dewasa," kata Budi.

Budi menyesalkan masih ada kegiatan taeuran di tengah maraknya virus corona. Dia berharap orang tua lebih mengawasi anak-anaknya selama masa sekolah di rumah agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

"Anak-anak ini harusnya di rumah malah cari kegiatan sendiri. Jadi ini tawuran buat hiburan. Ini buat hiburan mereka lah. Kurang pengawasan orang tua," kata Budi.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut