Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Densus 88 Ungkap Modus Perekrut Anak ke Jaringan Terorisme, Manfaatkan Medsos-Gim Online
Advertisement . Scroll to see content

Tega, Guru di Cilincing Jakut Cabuli Murid di Kontrakan

Senin, 22 Februari 2021 - 15:39:00 WIB
Tega, Guru di Cilincing Jakut Cabuli Murid di Kontrakan
Seorang guru di Cilincing, Jakarta Utara ditangkap polisi atas tuduhan mencabuli muridnya di kontrakan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pencabulan anak di bawah umur menggegerkan warga Cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Guru sekaligus pemilik Yayasan Sekolah Belajar Orang Pinggiran (SBOP) berinisial MTP alias Nae (41) tega mencabuli muridnya di kontrakan.

Aksi bejat Nae diketahui setelah salah satu korban yang merupakan anak didiknya mengadukan tindakan cabul yang dilakukan Nae kepada orangtuanya. Pemilik kontrakan, Ida (47) menuturkan dugaan tindakan cabul yang dilakukan oleh Nae membuat warga sekitar kaget. Pasalnya selama ini pelaku dikenal baik karena memberikan pelajaran secara cuma-cuma.

"Kaget saya waktu polisi tiba-tiba datang mencari Bang Nae (panggilan akrab pelaku)," ujar Ida saat ditemui di lokasi, Senin (22/2/2021).

Menurut Ida, pelaku sudah menempati  rumah kontrakan selama tiga tahun. Di kontrakannya itu lah Nae mengajak murid-muridnya.

"Sudah tiga tahun dia di sini, katanya sih dia duda tidak punya anak, asalnya Medan dan kerjaannya kasih belajar anak-anak disini," ucap Ida.

Sementara itu warga sekitar, Jaya (51) menuturkan pelaku memang dalam kesehariannya sering memberikan pelajaran bagi anak di lingkungan sekitar.

"Biasanya Bang Nae itu kasih anak anak pembelajaran tambahan, mayoritas anak anak yang tinggal di sini, jadi ada gurunya dan juga tempat serta fasilitas internet," ucap Jaya.

Dia menjelaskan Nae ditangkap polisi pada Minggu (21/2/2021). Dari informasi yang didapat, Jaya mengungkapkan korban mengalami pencabulan sudah lama sejak mengikuti pelajaran tambahan.

"Bang Nae ditangkap kemaren pas lagi mengajar, saya cuma mengantar polisi saja pukul 10.00 WIB," ucapnya.

Kelakuan bejat pelaku pun terungkap setelah polisi datang atas laporan salah satu korban atau muridnya mengadukan kepada orangtuanya. 

"Korbannya berumur enam tahun mengadu sama orang tuanya. Terus lapor ke polisi," katanya.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, pelaku mendirikan sebuah yayasan pendidikan di kontrakannya. Di mana yayasan tersebut sebagai wadah untuk memberikan pelajaran tambahan untuk anak sekolah maupun anak yang tidak mampu.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut