Temuan Hiu Paus Tutul di Kepulauan Seribu, Begini Penjelasan Pemda DKI

JAKARTA, iNews.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, belum lama ini mengunggah sebuah video di laman media sosial tentang kemunculan hiu paus tutul di sekitar wilayah perairan Kepulauan Seribu.

“Video penampakan hiu paus tutul di dekat Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Kiriman Foto Sudin LH Kep Seribu,” tulis Isnawa pada akun Instagram pribadinya, @isnawa_adji, Sabtu (27/10/2018) kemarin.

Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman mengatakan, kemunculan hiu paus tutul menandakan ekosistem laut di sekitar perairan itu dalam kondisi baik. “Pulau Kelor dan Pulau Onrust itu tidak jauh dari Jakarta, tandanya laut di sana itu bagus,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu (28/10/2018).

Yusen pun menjelaskan, hiu paus tutul termasuk hewan liar. Walaupun demikian, fauna langka dengan nama latin Rhincodon typus itu bukanlah hewan buas. Hiu paus tutul hanya memakan plankton, ikan-ikan kecil, dan udang. “Tapi, kalau melihat ikan itu sebaiknya cukup dilihat saja enggak perlu disentuh,” tuturnya.

Dia mengatakan, warga yang melihat hewan itu di laut tidak perlu panik ataupun menyerangnya. Sebab, hiu paus tutul tidak akan menyerang manusia karena memang bukan rantai makananya. “Wisatawan tidak perlu terkejut melihat (hiu) itu tapi jangan diganggu juga,” ucap Yusen.

Dia mengungkapkan, dalam dua hari terakhir, sudah ada lima laporan terkait penemuan hiu paus tutul yang muncul di permukaan laut Kepulauan Seribu. Kemunculan hiu tersebut pertama kali dilaporkan oleh anggota Pasukan Oranye pada Kamis (25/10/2018) lalu di sekitar Pulau Kelor. Ada dua ekor hiu paus tutul yang tampak pada waktu itu. Selanjutnya, satu ekor hiu paus tutul kembali terlihat di sekitar Pulau Onrust, Sabtu (27/10/2018) kemarin.

Pasukan Oranye yang melihat ikan dengan panjang tubuh mencapai 10 meter itu pun lantas merekamnya dengan kamera ponsel sebagai kenang-kenangan.

Baca Juga

7 Seragam Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Nomor 3 Memiliki Penutup Muka Antipeluru

Editor: Ahmad Islamy Jamil