Terjebak di Tengah Massa Habib Rizieq, Bule : Kalau Mau ke Bali, Lewat Mana Ya
TANGERANG, iNews.id - Ada pemandangan mencolok di tengah kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Shihab, yang tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). Dua bule alias warga negara asing (WNA) seperti tersesat.
Keduanya tampak menyeret koper dan berjalan cepat ke arah polisi yang saat itu sedang melakukan penjagaan. Rupanya keduanya terjebak kemacetan di Tol Soediyatmo dan terpaksa turun di tengah jalan.
Mereka kebingungan karena tidak tahu jalan menuju bandara. Akhirnya mereka bertanya kepada polisi dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Mereka rupanya ingin terbang ke Bali melalui Terminal 3 Keberangkatan Internasional. "Mau ke Bali Pak, lewat mana ya," tanya bule tersebut kepada petugas polisi.
Petugas kepolisian dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta pun langsung menunjukkan keduanya ke arah Terminal 3. Tidak hanya itu, petugas juga membuka barikeda untuk memberi jalan bagi keduanya.
Polisi juga sempat memeriksa tiket serta identitas keduanya dan kelengkapan administrasi lainnya. "Ayok ikut saya, sebelah sini," kata polisi tersebut.
Ramainya simpatisan Rizieq Shihab membuat akses di jalan di Bandara Soekarno-Hatta sempat tersendat sejak Selasa pagi. Kemacetan panjang di sejumlah jalur arteri juga terlihat mengurai panjang.
Kemacetan di Tol Soediyatmo diperkirakan mencapai 7 kilometer panjangnya. "Hal ini disebabkan karena kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta sejak pukul 04.00 WIB yang berdampak hingga Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Soedijatmo," ujar Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Irra Susiyanti, Selasa.
JMT, menurut dia, selaku pengelola ruas tol berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengatur kepadatan jalan. Bagi pengguna jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta, kata Irra, akan diputarbalikan di U-Turn Kilomter 30+800.
"Jasa Marga mengimbau bagi pengguna jalan yang akan menuju Bandara Seokarno-Hatta dapat menggunakan jalur alternatif, tetapi berhati-hati," kata Irra.
Editor: Djibril Muhammad