Terungkap! Ini Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok
JAKARTA, iNews.id - Kemacetan parah terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, beberapa hari belakangan. Sejumlah pengguna jalan terjebak di tol maupun jalan arteri hingga berjam-jam.
Pengamat pelabuhan Syaiful Hasan mengatakan, kemacetan disebabkan lonjakan truk yang memasuki Pelabuhan Tanjung Priok seiring peningkatan arus ekspor impor petikemas.
Menurut dia, desain terminal New Priok Container Terminal One (NPCT 1) tidak efektif. Akses masuk pelabuhan yang hanya mengandalkan jembatan tidak bisa menampung lonjakan 4.000 truk dalam satu hari.
"NPCT pun tidak memiliki buffer area untuk truk-truk saat terjadi lonjakan arus petikemas," ujar Syaiful dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).
Dia mengingatkan potensi kemacetan parah di pelabuhan akan terus terjadi dengan kondisi desain NPCT 1 saat ini.
"Project NPCT yang diresmikan 2017 menjadi jebakan investasi Pelindo menggunakan utang Global Bond (Rp21 triliun) dan menggandeng investor asing (PSA, NYK dan Mitsui) untuk mengoperasikan terminal tersebut. NPCT menjadi bom waktu kongesti pelabuhan karena pola pembangunan terburu-buru, dan desain pelabuhan yang tidak sustain," tutur dia.
Sementara itu, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok mengungkapkan kemacetan panjang terjadi akibat aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok yang meningkat. Namun, peristiwa itu dipastikan bukan karena kerusakan sistem di pintu pelabuhan maupun di terminal petikemas.
“Tidak terdapat hambatan yang terjadi akibat dari error sistem baik di Gate Pelabuhan maupun di Terminal Petikemas Pelabuhan Priok dan dipastikan bahwa kegiatan bongkar muat kapal berjalan lancar tanpa ada kendala,” ujar Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Dia menuturkan, salah satu titik kemacetan yaitu pada Terminal NPCT 1. Volume kendaraan yang melakukan kegiatan receiving delivery petikemas meningkat.
Berdasarkan data yang dihimpun, peningkatan jumlah truk hampir 100 persen. Secara rata-rata jumlah yang truk yang masuk kurang dari 2.500, namun meningkat hingga 4.000 truk.
Dia pun memastikan sistem operasi di terminal dan di common area pintu masuk menuju NPCT 1 normal tanpa kendala.
“Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal meskipun terjadi peningkatan volume logistik dan juga kami tidak berhenti untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu kelancaran pada titik-titik kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adi.
Editor: Rizky Agustian