TKI dari Hong Kong Sempat Tertahan di Bandara Soetta, Begini Penjelasan BP2MI
JAKARTA, iNews.id - Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Hong Kong yang sempat tertahan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) telah pulang ke daerah masing-masing. Mereka lebih dahulu menginap di shelter Tangerang setelah difasilitasi Unit Pelaaksana Teknis Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia UPT BP2MI Serang, Banten.
Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI (dulu BNP2TKI) Sukmo Yuwono menuturkan, UPT BP2MI Serang telah mengambil langkah cepat dalam memfasilitasi lima TKI asal Hong Kong yang tiba di Bandara Soetta, Jumat (24/4/2020). Mereka merupakan pekerja migran dengan skema mandiri dan memutuskan untuk pulang ke Indonesia karena masa berlaku visanya sudah habis.
Sukmo menjelaskan, begitu tiba di Bandara Soetta mereka baru mendapat kabar bahwa penerbangan ke daerah asal masing-masing dibatalkan. Ini karena pemerintah telah melarang mudik melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Mengetahui hal ini, Kepala Seksi Perlindungan UPT BP2MI Serang, Bajongga Aprianto, memfasilitasi tempat istirahat di shelter P2TKI Tangerang yang lebih nyaman kepada para pekerja migran tersebut. Berkat bantuan dan arahan dari polres mereka yang semula menunggu tanpa kepastian di bandara akhirnya bersedia ke shelter.
“Kendati demikian, terkait proses kepulangan ke daerah asal memang belum bisa kami janjikan untuk memfasilitasi karena adanya Permenhub dan aturan selama masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB),” tutur Bajongga, Selasa (28/4/2020).
Untuk diketahui, keberadaan lima TKI ini sebelumnya mendapat sorotan karena mereka sempat terkatung-katung di Bandara Soetta. Pulang dari Hong Kong karena masa berlaku visa habis, mereka gagal pulang kampung karena tidak ada pesawat di Bandara Soetta yang beroperasi.
Sukmo menerangkan, lima PMI tersebut berasal dari Semarang, Malang, Kediri, Surabaya, dan Lampung. Setelah beristirahat di shelter BP2MI, akhirnya mereka berhasil menghubungi keluarga masing-masing sehingga bisa dijemput dan pulang ke daerah asal pada Minggu (26/04/2020).
Uyin, salah seorang PMI, mewakili rekan-rekannya menyampaikan rasa terima kasih kepada BP2MI yang telah memberikan mereka tempat tinggal. Berkat bantuan itu, mereka dapat berisistirahat lebih nyaman.
“Kami bisa leluasa untuk istirahat dan membersihkan diri. Terima kasih kepada semua pihak di Bandara karena sudah memberi solusi yang terbaik bagi kami,” ujarnya.
Editor: Zen Teguh