Usai Ledakan, Polres Jakut Bantu Bersihkan Masjid SMAN 72 Jakarta
JAKARTA, iNews.id - Polres Metro Jakarta Utara bersama Polsek Kelapa Gading dan masyarakat sekitar membersihkan hingga memperbaiki area masjid SMA Negeri 72 Jakarta. Seperti diketahui, area masjid ini sempat terdampak ledakan pada Jumat (7/11/2025) lalu.
Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP James H Hutajulu mengungkapkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemulihan kondisi pascakejadian serta menghilangkan rasa traumatis bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata empati dan solidaritas Polri terhadap warga SMA Negeri 72. Kami ingin memastikan bahwa pascainsiden kemarin, seluruh fasilitas bisa kembali bersih, aman, dan nyaman untuk digunakan, khususnya tempat ibadah,” kata James kepada wartawan, Senin (10/11/2025).
Dia menerangkan, pembersihan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari langit-langit dan dinding masjid yang kemudian dicat ulang.
Petugas juga memperbaiki serta mengganti keramik, kaca jendela, lampu, kipas angin, jam dinding, hingga karpet. Selain itu, dilakukan pula perbaikan pintu utama dan penataan ulang instalasi kabel listrik agar lebih aman.
Dia menegaskan kegiatan ini bukan hanya tentang membenahi fisik bangunan, tetapi juga memulihkan rasa aman dan kebersamaan warga sekolah.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling membantu. Pemulihan ini bukan hanya tentang bangunan, tapi juga tentang kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama,” ujar dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jakarta meminta SMA Negeri 72 Jakarta menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau online mulai hari ini.
“Kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring (online) mulai Senin, 10 November 2025, hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali,” kata Kepala Disdik Jakarta, Nahdiana, Minggu (9/11/2025).
Nahdiana menjelaskan, pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah.
“Pembelajaran di kelas nantinya akan diisi oleh wali kelas dan psikolog dengan pembelajaran yang dikemas dengan memberikan ruang interaksi lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak dapat pulih dan kembali merasa aman,” ujar dia.
Editor: Reza Fajri