Varian BA.4 dan BA.5 Masuk Jakarta, Wagub DKI Ingatkan Vaksin dan Disiplin Protokol Kesehatan

JAKARTA, iNews.id - Kasus virus Covid-19 sub varian BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun meminta seluruh warga untuk vaksin dan tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) di tengah munculnya kasus tersebut.

Ariza mengaku, pihaknya melalui Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sosialisasi hingga menyiapkan sarana prasarana. Namun, semua tetap tergantung pada kesadaran setiap masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan prokes.

Baca Juga

PM Australia Tolak Tuduhan Netanyahu atas Serangan di Pantai Bondi

"Jadi upaya pencegahan sudah dilakukan bersama kemenkes prinsipnya Pemprov sudah menyiapkan sarana prasarana, tenaga kesehatan, sosialisasi, tapi semua itu yang lebih penting kesadaran warga itu sendiri, betapa baiknya fasilitas, tenaga kesehatan yang kami siapkan semua berpulang kepada kita seluruh warga untuk disiplin," ujar Ariza kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (13/6/2022).

Lebih lanjut,  Ariza meminta penyelenggara event, baik konser maupun acara lainnya yang berpotensi menyebabkan kerumunan untuk memperketat prokes. Ia meminta syarat minimal adalah vaksin dan scan PeduliLindungi. 

Baca Juga

Update Sabtu 11 Juni 2022: Kasus Positif Covid-19 Tambah 574 Orang

"Saat ini sudah memungkinkan ada kegiatan konser dan sebagainya kami minta panitia penyelenggara tetap prokes, setidaknya harus vaksin, ada PeduliLindungi jadi semua protap akan ditingkatkan," kata dia.

Baca Juga

5 Fakta Covid-19 BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Benarkah Lebih Ganas?

Sebelumnya, perkembangan kasus varian BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah terdeteksi sejak Januari 2022. Menurut Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) pada hari Minggu (12/6) kemarin, telah ditemukan empat kasus lokal dari Jakarta.

Dalam paparannya, dr Erlina mengatakan jika dari jumlah kasus yang terdeteksi 8, salah satunya mengalami gejala berat. Diketahui pasien belum melakukan vaksin dosis ketiga atau booster.

"Ini satu-satunya (pasien) mengalami gejala lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen," tutur dr Erlina dalam webinar daring, Minggu (12/6/2022).

Editor: Puti Aini Yasmin