Viral Buaya di Dermaga Sunda Kelapa, Sandi Jamin Ancol Aman
JAKARTA, iNews.id - Seekor buaya ditemukan anggota KRI Sibolga yang bertugas di Dermaga Sunda Kelapa, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis (14/6/2018) sekitar pukul 17.48 WIB. Dari video yang viral di media sosial, terlihat buaya tersebut berenang ke arah barat Pantai Ancol.
Merespons beredarnya video ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku telah berkoordinasi dengan Komando Armada I TNI Angkatan Laut (dulu dikenal sebagai Komando RI Armada Barat).
”Tadi informasinya sudah ditangani teman-teman Armabar. Kita lagi cek," ujar Sandi saat menghadiri acara silaturahmi (open house) di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Jakarta, Jumat (15/6/2018).
Mengenai kekhawatiran buaya itu akan masuk ke kawasan rekreasi pantai Ancol, Sandi meminta masyarakat tak panik. Dia memastikan lokasi penemuan buaya jauh dari lokasi kawasan wisata tersebut.
"Bisa dipastikan aman lah. Nggak mengancam masyarakat di sekitarnya karena itu enggak di tempat rekreasi. Tapi (berada di) Tanjung Priok, tempat berlabuhnya kapal-kapal milik Armada Barat," kata dia.
Politikus Partai Gerindra ini memperkirakan buaya itu keluar dari habitat karena terganggunya rantai makanan yang tersedia di sekitar sungai-sungai Jakarta. Terpenting dia mengingatkan agar warga tak panik dengan keberadaan reptil itu.
"Imbauan ke masyarakat, kalau melihat laporkan saja ke damkar dan kita akan koordinasi," kata dia.
Berdasarkan video yang diunggah akun Perawatan Lovebird (PL) tampak buaya itu berenang menuju ke kawasan Ancal. Terlihat anggota TNI AL memantau pergerakan buaya tersebut.
Penemuan buaya di sekitaran Jakarta bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, reptil yang terkenal buas ini tertangkap warga di sungai Ciliwung, Jakarta Timur, Januari 2018 lalu. Pada 2016, warga Pesanggrahan juga dikagetkan dengan kemunculan buaya berukuran sedang yang melintas di tengah banjir besar saat itu.
Untungnya, buaya di kedua peristiwa tersebut berhasil ditangkap oleh warga dan diserahkan kepada pihak berwajib.
Editor: Zen Teguh