Viral Petugas di GBK Masukkan Kucing Liar ke Kantong Plastik, Catlovers Protes

JAKARTA, iNews.id - Viral di media sosial, petugas di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta mengevakuasi kucing-kucing liar dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Video peristiwa ini turut dibagikan akun @jakartaanimalaidnetwork.

Dalam video, terlihat petugas berseragam mengambil kucing liar di area stadion. Tampak ada seekor kucing yang berada di dalam kantong plastik yang terikat.

Baca Juga

Perundingan Berlangsung untuk Keluarkan 150 Pejuang Hamas dari Terowongan di Gaza Selatan

"Sekelas GBK, melastikin kucing, gila juga sih," kata seseorang dalam rekaman video.

Akun @jakartaanimalaidnetwork atau JAAN menilai, cara petugas tersebut tidak patut. Mereka berharap pihak GBK mengkaji langkah tersebut.

"Semoga empati pengelola @love_gbk terketuk hatinya dan yuk kita belajar bareng tentang hak asasi, perlindungan, dan kesejahteraan hewan," kata @jakartaanimalaidnetwork.

Selain itu, mereka menyarankan langkah sterilisasi untuk mengatasi masalah populasi kucing.

"Jika Anda ingin mengurangi populasi kucing di daerah Anda, satu-satunya solusi yang berkelanjutan dan manusiawi adalah dengan melakukan sterilisasi!" tulis @jakartaanimalaidnetwork

Video tersebut menuai respons warganet. Salah satunya berharap pengelola GBK bekerja sama dengan penampung hewan atau animal shelter untuk mengatasi masalah itu.

"Sekelas gbk gak ada inisiatif kerja sama dengan animal shelter," kata @@yudhiafaradina.

Sementara netizen sekaligus musisi JFlow menyarankan GBK melakukan sterilisasi kucing massal. "Lebih baik @love_gbk sponsorin steril massal buat kucing & anjing. Good PR juga," katanya lewat akun @jflowrighthere.

Akun @maylaffayza juga berharap petugas tidak memasukkan kucing ke dalam kantong plastik. Pasalnya hal itu bisa menyiksa kucing.

"Dear @love_gbk , kucing adalah mahluk hidup. Mohon perhatiannya, tidak dimasukan dalam plastik seperti itu, mereka bisa mati. Belajar handling yang baik, bukan utk menyiksa mahluk hidup," katanya.

Editor: Reza Fajri