Viral Sampah Menumpuk di Cipondoh, Ini Kata Pemkot Tangerang

TANGERANG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menduga sampah yang terdapat di badan jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh tak hanya berasal dari wilayah sekitar saja. Namun juga berasal dari DKI Jakarta.

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan daerah itu berbatasan dengan wilayah Jakarta Barat.

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

"Kami sudah berkoordinasi dengan pak camat dan lurah untuk melakukan pengendalian buang. Bentuk bank sampah dan patroli karena perbatasan dengan DKI. Khawatir ada buangan liar," ujarnya, Selasa, (6/6/2023)

Arief pun berdalih tumpukan sampah yang terdapat kawasan lokasi karena petugas yang telat datang. Diketahui, tumpukan sampah tersebut sampai membeludak ke badan jalan.

Baca Juga

Pegadaian Gandeng Plustik Daur Ulang 1 Ton Sampah Plastik

"TPS Pasar Rubuh setiap hari pelayanan 2 bahkan 3 armada. Viral di media karena armada agak telat datang karena sedikit macet," ucapnya.

Dia pun menambah armada untuk mengangkut sampah di lokasi tersebut.

Baca Juga

Jalan Matraman Licin akibat Tumpahan Solar, Pemotor Tewas Terlindas Truk Sampah 

Kini, badan jalan pun sudah terbebas dari sampah yang menumpuk. Namun, sampah masih menumpuk di TPS lokasi tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Iwan menuturkan TPS tersebut menampung sampah dari 12 RW di Kelurahan Petir. Namun ada dugaan bahwa sampah berasal dari DKI Jakarta.

"Menurut info yang kami dapat selain 12 RW karena berbatasan dengan DKI itu mungkin ada beberapa warga DKI yang melintasi membuang sampah di sana, tapi kita masih selidiki," katanya.

Sebelumnya, salah satu warga, Nurlela (44) mengatakan pemandangan ini terjadi hampir setiap hari. Sampah yang datang tidak sebanding dengan yang diangkut. Volume sampah terus bertambah setiap harinya.

"Kemacetannya sampe panjang, memang mengganggu. Buat saya sih terus terang menganggu banget," ujarnya di lokasi.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq