Warga Jakarta dan Bekasi Kembali Dengar Suara Dentuman Pagi Ini
JAKARTA, iNews.id - Suara dentuman kembali terdengar beberapa kali pagi ini. Suara dentuman sebelumnya terdengar Minggu (20/9/2020) malam.
Warga mendengar dentuman tersebut di Cipinang, Jakarta Timur dan Jatibening, Bekasi. Informasi tersebut diunggah oleh akun Instagram @jktinfo.
"Senin (21/9) sejumlah warga kembali menginformasikan bahwa mereka mendengar dua kali suara dentuman pada pagi hari ini. Belum diketahui secara pasti asal suara dentuman tersebut. Adakah yang mendengar," tulis akun Instagram jktinfo, Senin (21/9/2020).
Sejumlah netizen pun mengaku kembali mendengar suara dentuman. "Denger min jelas 5.25 kirain geluduk tapi cuaca udah langit biru ga ada awan mendung padahal lalu itu suara apa ya min ???" jawab akun mahfur051089.
"Ada yg merasa mendengar #dentuman ngga warga sekitaran #jatibening ? Tadi saya dengar -/+ sekitar pukul 05:30-05:32, ada 2 kali. Pada pukul 05:32 jelas banget suara nya," cuit @MelatiAndra.
"Cipinang juga dengar mbak, 2 kali #dentuman yaa sama jam nya," balas@MelatiAndra.
Sebelumnya, beberapa warga dan netizen dari Jakarta Selatan dan Jakarta Timur melaporkan adanya beberapa suara dentuman yang terdengar antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB pada Minggu 20 September 2020.
Terkait adanya suara dentuman tersebut, hasil monitoring BMKG menggunakan sensor gempa yang terpasang dekat Jakarta, yaitu di Citeko, Bogor dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.
Meski demikian, BMKG tidak ingin berspekulasi terkait sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur. "Suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq