Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RDF Rorotan 2 Kali Gagal Uji Coba, Proyek Rp1,2 Triliun Ini Patut Dicurigai
Advertisement . Scroll to see content

Waspada, Dinkes Jakarta Temukan 30.000 Kasus TBC selama Januari-Juli 2024

Rabu, 11 September 2024 - 16:21:00 WIB
Waspada, Dinkes Jakarta Temukan 30.000 Kasus TBC selama Januari-Juli 2024
Ilustrasi. Penderita TBC mencapai 30.000 orang selama 2024 di Jakarta (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat kasus tuberkulosis (TBC) di tahun 2024 mencapai 30.000 kasus. Penghitungan tersebut dilakukan dari bulan Januari hingga Juli 2024.

“Kami menemukan kasus baru per semester pertama itu 30.000. Jadi emang yang paling penting TB itu menemukan kasus baru,” kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Rabu (11/9/2024).

Anies mengingatkan penderita TBC harus diidentifikasi karena sangat menular. Dia mengimbau warga mewaspadai ciri-ciri TBC yang sering muncul.

“Karena penting kalau kita ketemu kasus, kami bisa investigasi lagi siapa kontak eratnya. Sehingga prinsipnya memutus tali penularan. Jadi selalu yang penting untuk disampaikan dan kita kejar adalah penundaan kasus,” ujar dia.

Sementara itu, Ani mengatakan juga sempat mencanangan Kampung Siaga TBC, dengan target 2030 Jakarta bebas dari TBC. Terdapat 267 RW di 267 kelurahan Jakarta yang ikut dalam pencanangan kampung siaga TBC.

"Jadi secara nasional kita punya target bahwa di 2030 tidak ada lagi kasus TB baru, maka kita masif kan dan berbasis komunitas dalam bentuk kampung siaga TBC. Supaya masyarakat dan komunitas, bersama dengan kami bisa mengendalikan TBC di lingkungan masing-masing," ujar dia.

Dia menjelaskan setiap kelurahan mempunyai daerah percontohan untuk pencegahan TBC. "Kita buat beberapa, ada 267 RW di 267 kelurahan. Jadi kita ambil 1 RW di setiap kelurahan untuk kita piloting sebagai kampung siaga TBC. Nanti kalau sudah berhasil akan kita lakukan di setiap RW sehingga diharapkan pengendalian TBC akan lebih masif,” kata dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Peninjauan itu dilakukan untuk melihat layanan Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR), layanan luka bakar terpadu, dan layanan stroke. Dalam kesempatan itu, Heru mengungkap kasus TBC di Jakarta saat ini cukup tinggi. 

"Jadi data yang ada mengenai TB di DKI cukup tinggi, artinya namanya TB manusia yang bergerak hilir mudik, jadi tidak hanya bisa tertular berada di Jakarta saja, tapi kita tidak tahu mereka beraktivitas di mana. Maka dari itu perlu kerja sama sekali lagi wilayah Jakarta dengan daerah lainnya, seperti Bekasi, Depok, Tangerang," kata Heru, Rabu (11/9/2024). 

Berdasarkan data 2023, kasus TBC mencapai 60.000 penderita. Ia mengimbau agar masyarakat penderita TBC disiplin dalam proses pengobatan.

"2023 data yang ada untuk mengatasi TB adalah 60.000 kasus penderita TB. Nah ini kenapa, yang pertama TB itu harus dirawat dengan kurun waktu tertentu minimal 6 bulan. Ini sangat tergantung dari disiplinnya pasien. Setelah terkena TB tentunya mereka pasien wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter selama 6 bulan," ucapnya. 

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut