Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 10 Contoh Puisi tentang Air Terjun yang Menakjubkan
Advertisement . Scroll to see content

10 Contoh Puisi Pendek Tentang Ibu Terbaik dan Menyentuh Hati, Cocok Dibaca saat Hari Ibu!

Rabu, 04 Oktober 2023 - 16:18:00 WIB
10 Contoh Puisi Pendek Tentang Ibu Terbaik dan Menyentuh Hati, Cocok Dibaca saat Hari Ibu!
Puisi tentang ibu terbaik menyentuh hati (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh puisi pendek tentang ibu jadi hal menarik yang akan diulas kali ini. Ibu merupakan sosok wanita yang paling berjasa bagi seluruh manusia di muka bumi ini. 

Kehidupan setiap manusia berawal dari rahim seorang ibu. Ia mengandung anaknya selama sembilan bulan. Pada akhirnya, ia melahirkan buah hatinya itu ke dunia.  

Tentu dengan perjuangan melahirkan kita ke dunia, haruslah kita berterima kasih dan memberikan suatu hal yang tidak terlupakan kepada ibu. Menunjukkan kasih sayang kepada ibu dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membacakan puisi. 

Meski terlihat sangat sederhana, membaca puisi untuk ibu tercinta tentu akan membuatnya senang dan bahagia. Itu sebagai bentuk kecintaan dan kasih sayang seorang anak kepada wanita yang melahirkannya ke dunia. 

Untuk itu, berikut ini ulasan mengenai puisi hari ibu yang menyentuh hati yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (04/10/2023). 

Contoh Puisi Pendek Tentang Ibu Terbaik 

1. Judul: Saat Aku Menutup Mata

Karya: Mosdalifah

Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin hati itu seakan tergores
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin bibir itu tersenyum
Aku tidak ingin engkau terluka

Bunda,
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku

Bunda,
Aku hanya ingin engkau merelakanku
Dan mengantarkan aku pulang ke rumahku dengan senyum
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin kau tahu
Bahwa aku menyayangimu
Bahwa aku mencintaimu
Aku bahagia bisa jadi anakmu

2. Judul: Ibu Super

Karya: Joanna Fuchs

Ibu, kamu adalah ibu yang luar biasa
Begitu lembut, namun begitu kuat
Banyak cara yang kamu tunjukkan bahwa kamu peduli
Ibu sabar saat aku melakukan kesalahan

Ibu memberikan bimbingan ketika aku bertanya
Tampaknya kamu dapat melakukan hampir semua hal
Ibu adalah master dari setiap tugas
Ibu adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan

Ibu adalah bantalku saat aku jatuh
Ibu membantu di saat-saat sulit
Ibu mendukungku setiap kali aku menelepon

Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu
Ibu memiliki rasa hormatku sepenuhnya
Jika aku memiliki pilihan
Ibu akan menjadi orang yang aku pilih!

3. Judul: Tak Terhingga

Karya: Najwa Futhana Ramadhani

Aku menangis
Air mata ini jatuh membasahi bumi
Aku menangis

Menyadari,
Aku selalu egois
Tangisku tak mengubah segalanya
Tangisku tak dapat mengubah isi hatinya

Aku menyesal
Karena perbuatan ku
Aku menyesal
Atas segala kesalahanku

Kini ...
Tinggal ku duduk menyendiri
Menunggu jawaban hidup ini
Akhirnya kusadari

Dia telah pergi
Ke pelukan Illahi
Walau telah tiada

Segala cinta
Segala kasih sayangnya
Akan selalu membekas di hatiku
Oh, Ibu ...

4. Judul: Kesunyian Ibu

Karya: Denza Perdana

Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering

Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa
Berdoa bukan untuk dirinya.

5. Judul: Kartini Untuk Ibuku

Karya: Wahyu Eka Nurisdiyanto

Raga Kartini telah lama pergi ke pangkuan Ibu Pertiwi
Namun, jiwa juang ambisi Kartini tak berarti gugur bersama jasad
Melainkan bersemayam pada sosok diri
Seorang ibu bukan dari darah biru ia disusui

Membawa pesan dan amanah dari Kartini
Padaku ia berjanji
Untuk mengehantarkan pada gemilang prestasi
Ia juga jadi benteng bagi diri ini

Di tengah krisis moral globalisasi
Tentu dikata ia sebanding Kartini
Baginya, Kartini ialah sang inspirasi
Yang menjembatani jadi seorang insan berdikari

Bukan imbal jasa yang ia cari
Hanya keberhasilan bagi sang generasi
Juga ridha dari Sang Illahi.

6. Judul: Saat Aku Menutup Mata

Karya: Fahmi Mohd

Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air
Saat ku menutup mata bunda
Aku tak ingin hati itu seakan tergores
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin bibir itu tersenyum
Aku tidak ingin engkau terluka

Bunda
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku

Bunda
Aku hanya ingin engkau merelakanku
Dan mengantar kan aku pulang ke rumahku dengan senyumm
Saat ku menutup mata bunda
Aku ingin kau tau bahwaku
Menyayangimu
Bahwa aku
Mencintaimu
Aku bahagia bisa jadi anakmu

7. Judul: Ibuku Dahulu

Karya: Amir Hamzah

Ibuku dahulu pernah marah padaku
Diam ia tiada berkata
Pun aku lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa yang terjadi

Matanya selalu mengawasi daku
Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak
Rautnya masam menahan sedan
Hatinya pun pedih sebab lakuku

Aku berkesal hati
Menurutkan setan, mengkacau-balau
Jurang celaka sudah terpandang di muka
Kusongsing pula, agar cedera

Bangkit ibu dipeganglah aku
Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku
Serta dahiku berapi pancaran mereka
Sungguh sejuk sentosa turun kalbu

Begitupun engkau
Ibu, bapak, pula kekasih
Berpadu dalam dirimu
Mengawas dalam dunia daku

8. Judul: Surat Untuk Ibu

Karya: Joko Pinurbo

Akhir tahun ini saya tak bisa pulang, Bu.
Saya lagi sibuk demo memperjuangkan nasib saya
yang keliru. Nantilah, jika pekerjaan demo
sudah kelar, saya sempatkan pulang sebentar.

Oh ya, Ibu masih ingat Bambang, ‘kan?
Itu teman sekolah saya yang dulu sering numpang
makan dan tidur di rumah kita. Saya baru saja
bentrok dengannya gara-gara urusan politik
dan uang. Beginilah Jakarta, Bu, bisa mengubah
kawan menjadi lawan, lawan menjadi kawan.

Semoga Ibu selalu sehat bahagia bersama penyakit
yang menyayangi Ibu. Jangan khawatirkan
keadaan saya. Saya akan normal-normal saja.
Sudah beberapa kali saya mencoba meralat
nasib saya dan syukurlah saya masih dinaungi
kewarasan. Kalaupun saya dilanda sakit
atau bingung, saya tak akan memberi tahu Ibu.

Selamat Natal, Bu. Semoga hatimu yang merdu
berdentang nyaring dan malam damaimu
diberkati hujan. Sungkem buat Bapak di kuburan.

9. Judul: Ibu

Karya: D. Zamaqi Imron

Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
Hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir

Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

Ibu adalah gua pertapaanku
Dan ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Aku mengangguk meskipun kurang mengerti

Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
Namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu
Engkau ibu dan aku anakmu

10. Judul: Syair Untuk Ibu

Karya: Amela Zelianti

Ibu setiap rintikkan air matamu
Menyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukku
Selalu ku kenang sepanjang hidupku

Di bawah redupnya pelita malam
Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenangan
Lewat belaian hangat tangan halusmu

Ibu, Kau lah jantung dan hatiku
Darahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinku
Kutuliskan syair ini untukmu ibu

Degan bait yang langsung terhubung denganmu
Dikiasi oleh goresan pena yang indah
Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu

Itulah contoh puisi pendek tentang ibu terbaik menyentuh hati. Semoga bermanfaat ya!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut