Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 7 Contoh Cerpen Bahasa Inggris, Bisa Jadi Latihan Story Telling
Advertisement . Scroll to see content

11 Contoh Cerpen Persahabatan Singkat, Penuh Kisah Inspiratif

Sabtu, 02 September 2023 - 15:06:00 WIB
11 Contoh Cerpen Persahabatan Singkat, Penuh Kisah Inspiratif
Contoh cerpen persahabatan singkat. (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Contoh cerpen persahabatan singkat berikut ini akan memberikan apresiasi terhadap arti sahabat dalam kehidupan.

Secara umum, pengertian cerpen adalah penggalan cerita yang memiliki dasar dan tujuan, disusun dengan kalimat bebas, yang pembahasannya langsung pada tujuan, tidak panjang layaknya Novel.

Cerpen banyak dijumpai di majalah, tabloid, maupun surat kabar, lantaran populer di kalangan para remaja. Salah satu cerpen populer bertema persahabatan atau pertemanan. Sesuai dengan namanya, karangan ini hanya memuat tulisan tidak lebih dari 1.000 kata. 

Beberapa contoh cerpen persahabatan singkat dikutip laman Pelajarindo, Sabtu (2/9/2023).

Contoh Cerpen Persahabatan Singkat

Contoh 1

Melupakan Teman Dekat

Teman. Teman adalah seseorang yang paling bisa membuat kita tertawa dengan hal konyolnya. Namaku azzahra biasa dipanggil ajara, aku duduk di kelas 3 SMP. Aku punya 2 temen cowok. Mereka dulu sangat akrab kepadaku dan dinda sahabatku. 

Namun, semenjak mereka mempunyai temen cewek baru yang lebih asik daripada kita. Mereka menjadi sombong, bahkan kalau bertemu pun tidak saling sapa seperti orang tidak kenal. Mereka seakan-akan melupakan kedekatan kita yang dulu dengan mereka.

Keesokan hari sekolah, jam ke 1 dan 2 gurunya tidak masuk, dan tidak ada tugas dari guru tersebut. Akhirnya Aulia, si ketua kelas memberikan tugas agar mengerjakan LKS saja.

Yaa kalian tau sendiri, murid-murid kalau dikasih tugas bukan oleh gurunya pasti tidak benar ngerjainnya. Kelas pun menjadi berisik karena mengerjakan tugasnya sambil ngobrol, bercanda ataupun bergosip.

Namun,aku dan Dinda berbeda, kita di kelas hanya murung dan sedih melihat teman cowok kita sekarang asik dengan teman barunya itu. Aku dan dinda pun bercerita,

“Din, gue sedih deh, kesel liat mereka, seru banget bercandanya” kataku dengan lemas. “Iyaya jar, mereka gak inget apa dulu deketnya ama siapa?” sahut Dinda.

Aku pun menjawab “Iya, padahal dulu apa-apa ke kita, bercanda sama kita, ngerjain tugas aja bareng kan.” “Ya udah lah jar, mungkin mereka emang udah lupa sama kita”, sambung dinda dengan muka kesal.

“Gua kangen din, kenapa sekarang berubah? kenapa jadi begini sih?” kataku dengan mata berkaca. “Sama kali jar, gua juga kangen. Tapi ya mau gimana lagi? Toh pas dia butuh juga entar larinya ke kita”, jawab Dinda dengan kecewa.

Tak lama pun masuk jam ke-3, kami kurang bersemangat mengikuti pelajaran karena mereka. Namun, apa daya kita tidak bisa buat apa-apa.

Waktu terus berjalan. Aku dan dinda perlahan melupakan mereka, memang sulit rasanya melupakan teman yang dulu sangat dekat dengan kita tiba-tiba pergi begitu saja. Walaupun kadang teringat lagi, tapi memang itu yang harus kita lakukan. 
Daripada kita mengharapkan orang yang mungkin tidak akan kembali seperti dulu lagi dan juga tidak mempedulikan kita, sebaiknya mencari teman baru yang mungkin lebih mengerti kita.

Contoh 2

Sahabat Sejati 

Pagi itu di sekolah bersama 7 orang sahabatku yaitu Najla, Dian, zahawwa, Nadiya, Nisrina, Fevi dan Alfiyah sedang baris di lapangan upacara bendera 17 Agustus, Kami selalu bersama-sama kemanapun. 

Walaupun kami tidak satu kelas tapi kami selalu bermain bersama-sama. Setelah libur panjang sekolah kami jarang komunikasi sehingga saat masuk sekolah kami seperti tidak peduli satu sama lain, aku juga bingung, Batinku mengucapkan “lah kok hari ini kayak gini yah?” 

Aku ingin menyapa mereka tapi… Pada saat aku ingin menyapa Bell masuk berbunyi “Kriingggggg”. Yahh udah Bell nanti aja deh. Setelah selesai PBM aktif aku ingin mengajak mereka bermain, “hai!!!” Ucapku kepada Nadiya “Hai juga” Jawab Nadiya 

Batinku berkata lagi “lah kok gak kayak biasanya sih, biasanya langsung main atau gak ke perpustakaan tapi kok dia kayak gak ingat gitu, kenapa yah?” 

7 orang sahabatku menjadi bisu seperti tidak mengenal satu sama lain, aku pun sedih, hingga pulang sekolah aku masih terpikir sampai ke rumah kenapa yahhh tadi gak kayak biasanya yang selalu ceria, ketawa-ketawa, senyum-senyum. Aku pun menangis sambil menulis di buku diaryku air mataku menetes ke buku diary itu.

Contoh 3

Sahabat Sekolah

Namaku Sinta Putri, aku sangat senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Aku mempunyai sahabat yang unik bernama Aulia, dan aku bingung dengannya. Dikarenakan sahabatku orang yang sangat sensitif.

Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan kedua pelajaran tersebut. Padahal itu hakku. Suatu waktu disaat pelajaran bahasa inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran tersebut.

Mungkin juga karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian yang baik. Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran bahasa inggris. 

Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba. Saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk mengajaknya ke kantin. “Aul, ke kantin yuk?” ajakku. “Ngga, aku ngga mau lagi sahabatan sama kamu!” jawabnya sembari buang muka.

Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula. Tetapi lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh

 Aulia bukannya mengerti perasaanku, justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu Ujian Tengah Semester (UTS) dia kesusahan menjawab soal pelajaran Biologi, disaat itu dia melihat ke arahku. Aku dan Aulia tidak satu bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.

“Sin, kamu tahu enggak nomor 5 essay? minta jawabannya dong satu aja!” tanya Aulia sembari memohon. “Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!” jawabku. “Yah kamu..” sembari jengkel. Aku cuek saja akan hal itu dan berharap bahwa dia akan intropeksi diri.

Coba bayangkan, dia sudah membuatku sakit hati dan dia ingin meminta jawaban UTS. Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS Biologi dibagikan dan diumumkan.

Aku mendapat nilai 90 sedangkan Aulia mendapat nilai 75. Aku bisa melihat tatapan iri di sahabatku itu, dan aku sadar bahwa bersahabat dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang susah.

Contoh 4

Pertemanan Sejati

Aku Andi, siswa SMA kelas XI asal Bekasi. dan aku memiliki sahabat bernama Bima.

Hari ini adalah hari Jumat, di mana mata pelajaran hanya tiga mapel. Pada mapel terakhir, yakni Bahasa Inggris. Semua berjalan seperti biasa.

Hari telah menunjukkan pukul 13.20, tandanya sebentar lagi akan pulang. Tiba-tiba pintu kelas diketok oleh seseorang. Ketika Bu Guru membukanya, ternyata yang datang adalah Pak Imron, pamannya Bima, adek kandung dari ibunya.

“Tok..tok..tok..” suara ketukan pintu berbunyi.

“Iya, silakan masuk…” sambut Bu Guru.

“Permisi bu, saya izin menjemput Bima untuk membawanya pulang…” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya Pak…?” Tanya Bu guru.

“Begini bu, keluarga Bima baru saja mengalami musibah kebakaran dan semuanya habis dimakan api. Untungnya tidak ada korban jiwa sedikit pun,” sambung Pak Imron.

Tiba-tiba seisi kelas panik bercampur sedih, dan aku melihat wajah Bima tampak kesedihan yang begitu mendalam. Kemudian Bu Guru mengizinkan Bima untuk pulang.

Ketika bel pulang berbunyi, aku mengimbau seluruh teman sekelas untuk jangan pulang dulu. 

Aku mengajak mereka semua untuk melakukan penggalangan dana kepada seluruh lapisan guru dan siswa/i di sekolah mulai besok.

Aku dan teman-teman sangat bersyukur karena dana yang terkumpul cukup banyak, yakni 16 juta rupiah.

Aku dan teman-teman langsung menuju kediaman Bima dan keluarganya.

“Assalamualaikum Bu, Pak, Bim, aku dan teman-teman mengucapkan belasungkawa atas musibah yang kalian hadapi. Ini, ada sedikit bantuan dari teman-teman” ucapku.

Bima kemudian langsung memeluk kami semua, dan berkata,

“Terima kasih banyak teman-teman atas bantuannya. Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan kalian dan para penyumbang,” kata Bima.

Contoh 5

Sore di Pantai Kuta

Namaku Zalika Nattaya, sekarang aku sedang di Pantai Kuta. Menikmati angin sore.

Aku menulis sesuatu di pasir menggunakan kayu. ‘Zalika dan Erin’ itu yang kutulis.

Erin adalah sahabatku. Nama lengkapnya adalah Erina Matthew. Sekarang dia sudah tiada.

Aku teringat kejadian itu.

“Zalika!!!” Erin berteriak saat aku sedang menangis di pantai ini. Aku tidak menghiraukannya.

“Hey! Kenapa kau menangis?” Tanyanya.

“Baju ibu hanyut di laut” kataku.

“Akan aku ambilkan!” Erin pun bergegas menuju laut.

Aku terus menunggunya hingga seorang nelayan datang menghampiriku.

“Adek ngapain malam-malam disini?” Tanyanya.

“Bapak akan melaut? Tolong carikan teman saya, dia dari sore belum kembali” aku menjelaskan.

Bapak itu mengangguk.

Esok pagi bapak itu kembali dengan Erin. Tapi raut wajah bapak itu tidak senang.

“Maaf, teman adek sudah ditemukan mengambang di air,” bapak itu berkata dengan wajah tertunduk.

Aku menangis, kini pantai ini adalah saksi bisu persahabatan kami dan untuk pengorbanan Erin.

Contoh 6

Hari Ini Esok Dan Selamanya

Waktu seakan cepat berlalu, langkah kaki kini tak lagi sama. Aku selalu bingung dan selalu ingin bertanya pada tuhan. Apa arti dari sebuah persahabtan yang indah dan abadi? Adakah sahabat sejati itu? “hai ri?” sebuah suara memecahkan lamunanku. Pemilik suara itu adalah, milik sahabatku seli. Tetapi bagiku dia hanyalah seorang yang ada ketika aku tertawa, namun pergi ketika aku menangis.

“ada apa sel?”
“mmmm kamu udah ngerjain pr matematika belum?”
“udah, emangnya kenapa?”
“boleh dong?”

Ya, aku tau sebab mengapa dia bertanya seperti itu. Dia datang karena dia sedang membutuhkanku. Kriiinngg… Suara bel pulang sekolah. Terlihat anak-anak smp negri 1 pangkalan berhamburan keluar kelas. Laangkahku masih terasa lesu dengan pertanyaan pertanyaan yang belum satu orang pun bisa menjawabnya. Bahkan aku sendiri yang membuat pertanyaan itu.

Tuhan adakah sahabat sejati itu? “aku berharap hari ini aku dapat menemukan dia.. Dia sahabat sejatiku. Bukan dia yang sudah lama di sampingku namun pergi ketika tangisan membasuhi pipiku. Walau singkat pertemuan, tapi aku ingin selamanya dia ada dalam setiap tangisan, tawa, duka, suka yang akan menghiasi hari hariku. Tuhan aku mohon..” gumamku dalam langkah yang tak lagi sama
Tanpa sadar “bruuukkk”

Semua isi tas ku berhamburan keluar, secara bersamaan orang yang ku tabrak pun membantuku untuk berdiri. Setelah bola mataku menatap wajah dia yang membantuku berdiri, heningan serta sepenggal kenangan terlintas dalam benakku. Flashback

“dian, perginya berapa lama?” tanyaku dengan wajah mungil 5 tahun

“aku berangkatnya cuma segini, kok.. Riri gak usah takut, kita kan punya janji sahabat hari ini esok dan selamanya” jawab dian sambil menunjukan 7 jarinya, entah itu tujuh hari, tujuh bulan atau bahkan tujuh tahun. 

Karena saat itu wajah wajah polos masih terpasang dalam wajahku dan dian sahabat kecilku. Diam, hening, haru kini terpadu dalam sanubariku ketika aku berhadapan kembali dengan sahabat kecilku dian. Ya, sekarang aku tau jawabannya, tujuh tahun dia pergi meninggalkanku.

Terima kasih tuhan, pertanyaan itu kini terjawab oleh kenangan “sahabat hari ini esok dan selamanya” janji itu dia balas hari ini. Mungkin waktu telah aku buang percuma dengan pertanyaan pertanyaan yang membuat waktuku terbuang. Di dekatku.. Di hatiku ada sepenggal memori yang akan selalu ku simpan yaitu “sahabat hari ini esok dan selamanya”

Contoh 7

Persahabatan 3 Serangkai yang Mulai Memudar

Namaku Lintang, aku punya 2 sahabat yang bernama Dewi dan Wulan. Kami sudah sangat lama menjalin hubungan persahabatan. Bahkan, kami mempunyai grup untuk persahabatan kami yang bernama “3 Serangkai”. 

Setiap hari, kami selalu bersama. Namun, karena kami masing masing masih belajar, pertemuan kami pun jadi terbatas. Hanya malam minggu kita ketemuan. Saking jarangnya, Ada salah satu dari kami yang mengkhianati grup persahabatan kami. Dialah Dewi, Sahabat yang sudah aku dan Wulan anggap BFF, ternyata mengkhianati persahabatan kami.

Dewi mempunyai teman selain aku dan Wulan. Namanya Indah. Entah kenapa setelah kami jarang bertemu dan berkumpul, Dewi malah main terus sama Indah. Bukan itu saja, mereka juga membuat grup “2 Kembaran”.

Saat liburan, kami kembali berkumpul. Namun, ada yang aneh. Dewi sangat erat dengan Indah. Dewi pun, berubah drastis setelah bertemu Indah. Contohnya saja, Dewi cuek terhadap aku dan Wulan. Sontak aku dan Dewi sakit hati. Aku dan Wulan sering chatting bersama mengenai Dewi.

Lintang: Kenapa ya sekarang Dewi berubah sama kita?
Wulan: Iya, aku juga ngrasa aneh sama Dewi, mungkin karena kita jarang ketemu kali ya?

Ternyata oh Ternyata, Dewi dihasut oleh Indah temtang hal hal yang tidak faktual. Aku dan Wulan langsung sakit hati.

Setelah kami klarifikasi, semua kembali normal.

Contoh 8

Sahabatku

Hari hari penuh kegembiraan yang kulalui bersama sahabat baikku. Aku sangat senang bisa bersamamu. Ulima, dia adalah sahabatku. Umurnya sama denganku yaitu 13 tahun. Dia manis,hidungnya mancung, dan rambutnya panjang. Dia juga pintar,rendah hati,dan baik kepada semua orang.

Aku sangat dekat dengannya ketika kelas 1 smp.Kami selalu bercerita dan bercanda bersama. Sangat mengasyikkan mempunyai sahabat seperti dia. Dikala aku sedih dia selalu menghiburku dan memberiku semangat. Dia selalu ada untukku.Saat aku mendapat masalah aku selalu cerita kepadanya dan dia memberiku bantuan,dia juga mengajariku pelajaran yang menurutku sulit.

Dia adalah sahabat yang baik dan aku tidak akan melupakannya.

Contoh 9

Berbagi Kasih dengan Sahabat

Namaku Riko, seorang Siswa SMP kelas IX asal Bogor. Aku memiliki sahabat bernama Andre, yang merupakan teman setia dan sekelas sejak di bangku sekolah dasar.

Hari ini adalah hari Sabtu, dimana mata pelajaran hanya 3 mapel. Pada mapel terakhir, yakni Bahasa Inggris. Semua berjalan seperti biasa. Hari telah menunjukkan pukul 13.20, tandanya sebentar lagi akan pulang.

Tiba-tiba pintu kelas ditotok oleh seseorang. Ketika bu guru membukanya, ternyata yang datang adalah Pak Imron, yang tidak lain yakni Pamannya Andre, adek kandung dari ibunya.

“Tok..tok..tok..” suara ketukan pintu berbunyi.

“Iya, silakan masuk..” sambut Bu guru.

“Permisi bu, saya izin menjemput Andre untuk membawanya pulang..” ucap Pak Imron.

“Ada persoalan apa ya pak…?” Tanya bu guru.

“Begini bu, keluarga Andre baru saja mengalami musibah, rumahnya kebakaran dan semuanya habis dimakan api. Untungnya tidak ada korban jiwa sedikitpun..” sambung Pak Imron.

Tiba-tiba seisi kelas panik bercampur sedih, dan aku melihat wajah Andre tampak kesedihan yang begitu mendalam. Kemudian bu guru mengizinkan Andre untuk pulang.

Ketika bel pulang berbunyi, aku menghimbau seluruh teman sekelas untuk jangan pulang dulu. Aku mengajak mereka semua untuk melakukan penggalangan dana kepada seluruh lapisan guru dan siswa/i di sekolah mulai besok.

Sepulangnya dari sekolah besok, aku juga mengajak mereka untuk melakukan penggalangan di tepi jalan raya. Tanpa pikir panjang, semua teman sekelas setuju.

Setelah penggalangan di sekolah dan tepi jalan raya selesai. Aku dan teman-teman sangat bersyukur karena dana yang terkumpul cukup banyak, yakni 16 juta rupiah. Aku dan teman-teman langsung menuju kediaman Andre dan keluarganya.

Sesampainya disana, aku melihat kesedihan Andre dan keluarganya begitu mengiris hati, mengingat semua isi rumah habis dilalap api.

Assalamualaikum bu, pak, nde, aku dan teman-teman mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang kalian hadapi. Ini, ada sedikit bantuan dari teman-teman dan saudara, semoga bisa meringankan beban kamu dan keluarga ya ndre..” ucapku.

Andre tampak sedikit senang dan kemudian langsung memeluk kami semua, seraya berkata…

“Terima kasih banyak teman-teman atas bantuannya. Terima kasih juga atas kehadiran dan ucapan belasungkawanya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian dan para penyumbang..” tuntas Andre.

Kamipun berkumpul dan mencoba menghibur Andre dan keluarganya hingga menjelang sore.

Contoh 10

Kepergian Sahabatku

Dia sering mengajakku kerumah-nya, dan aku pun sering mengajak nya kerumahku. Ia bernama Dinda dan aku bernama Dita. Aku suka bercerita tentang hidupku kepadanya, itu karna ia bisa memberiku nasihat dan membuatku semangat, biarpun di ejek teman-temanku.

Dinda adalah tipe orang peceria, ia selalu ceria biar ada yang nakal kepada-nya ataupun jail,tidak seperti aku Cuma di ejek aja aku sudah merasa… eeeeehhhhmmmm.

Pada suatu hari Dinda mengajakku jalan-jalan ke tempat bermain, aku saaaangat senang, kami bermain sepuas-nya,semua permainan kami coba,mulai dari komedi putar hingga rollkoster. Sampai-sampai kami lupa waktu.

Sekarang sudah sore, akhirnya kami pulang kerumah masing-masing. Selama aku tetap bersamanya,hidupku akan terasa senang dan bahagia, biar diejek teman-temanku, karena ada dinda yang selalu menghiburku.

Tapi, pada suatu hari ia tak hadir ke sekolah, sehabis pulang sekolah aku kerumah-nya. Tapi apaa? dirumahnya pun kosong, aku sangat bingung, kenapa hari ini dinda tak ada, biasanya kalau ia mau pergi ia selalu memberi tahuku, tapi kali ini tidak. Aku bingung sekali.

Besok harinya, disekolah dinda masih tidak hadir. Aku pun kembali lagi kerumah-nya, dan masih tidak ada orang-nya. Besok hari nya lagi disekolah ia tetap tidak hadir, kambali lagi aku kerumah-nya dan masih tidak ada.

Setiap hari aku menunggnya di sekolah tapi ia tak kunjung hadir. setiap hari pun aku kerumahnya.dan dirumah-nya masih tak ada orang-nya. Akhirnya, hari-hariku ku lewati sendirian, tidak lagi bersamanya,hari-hari pun berjalan dengan buruk.Teman-temanku tak ada yang mau menjadi temanku, mungkin…itu karna hidupku yang miskin.

Contoh 11

Sahabatku Iri Hati

Namaku Sinta Putri, aku sangat senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Aku mempunyai sahabat yang unik bernama Aulia, dan aku bingung dengannya.

Dikarenakan sahabatku orang yang sangat sensitif. Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan kedua pelajaran tersebut. Padahal, itu hakku.

Suatu waktu saat pelajaran bahasa Inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran tersebut. Mungkin karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian yang baik. Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran Bahasa Inggris.

Teng teng teng, bunyi bel sekolah, waktu istirahat tiba.

Saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk mengajaknya ke kantin.

"Aul, ke kantin yuk?" ajakku.

"Ngga, aku ngga mau lagi sahabatan sama kamu!" jawabnya sembari buang muka.

Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula. Namun, lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh.

Aulia bukannya mengerti perasaanku, justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu Ujian Tengah Semester (UTS) dia kesusahan menjawab soal pelajaran Biologi, saat itu dia melihat ke arahku. Aku dan Aulia tidak satu bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.

"Sin, kamu tahu ngga nomor 5 essay? minta jawabannya dong satu aja!" tanya Aulia sembari memohon.

"Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!" jawabku.

"Yah kamu.." sembari jengkel.

Aku cuek saja akan hal itu dan berharap bahwa dia akan instropeksi. Coba bayangkan, dia sudah membuatku sakit hati dan dia ingin meminta jawaban UTS.

Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS Biologi dibagikan dan diumumkan. Aku mendapat nilai 90 sedangkan Aulia mendapat nilai 75. Aku bisa melihat tatapan iri di sahabatku itu, dan aku sadar bahwa bersahabat dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang susah.

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut