1.560 Santri Berebut Kuota Beasiswa Indonesia Bangkit 2025
JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 1.560 santri pondok pesantren se-Indonesia, ikut ambil bagian memperebutkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dalam katagori Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Tahun 2025.
Mereka sebelumnya mengikuti seleksi ketat bersaing dengan 4.463 santri. Hasilnya, setelah seleksi administrasi, 2.652 orang berhak mengikuti seleksi akademik dan bakat skolastik. Dari jumlah itu, 1.560 dinyatakan lolos bakat skolastik dan berhak mengikuti test wawancara yang di gelar dari mulai 14-23 Juli 2025.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori mengatakan, program tersebut merupakan komitmen Kementerian Agama kepada komunitas pesantren yang diwujudkan dengan beasiswa PBSB. Kegiatan itu telah berlangsung sejak 2005 sampai sekarang.
“Para santri dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi terbaik, melalui beasiswa BIB yang merupakan beasiswa kolaboratif, antara LPDP-Kemenag RI dengan full scholarship”, kata Ruchman di sela-sela pemantauan tes wawancara BIB Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Dia menegaskan, saat ini tidak ada alasan kaum santri untuk tidak melanjutkan studi ke jenjang Pendidikan Tinggi, karena negara hadir melalui layanan beasiswa. “Para santri dengan pelbagai latar belakang keilmuan, dapat memilih PTKIN maupun PTN terbaik di Indonesia, sehingga memperoleh gelar sarjana, magister hingga doktor,” kata Ruchman.
Ditanya untuk para ustdaz dan kiai, Ruchman menjelaskan mereka dapat memilih studi pada jenjang S2 dan S3 baik dalam dan luar negeri dengan skema BIB.
“Kami membuka layanan beasiswa S2 dan S3 untuk para ustadz, kyai dan juga dosen Ma’had Aly untuk mengambil PT terbaik di Luar Negeri,” katanya.
Direktur Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Basnang Said mengatakan, para santri harus memanfaatkan kesempatan BIB ini untuk meningkatkan kualitas diri di satu sisi dan kualitas pesantren di sisi lainnya.
Basnang berharap para santri harus melek teknologi di samping tafaqquh fiddin, BIB menjadi sarana penting untuk mencapai cita-cita tersebut, agar Pesantren selalu terdepan dalam mengisi pembangunan.
Direktur Pesantren juga berkomitmen membantu dukungan teknis, agar penyelenggaraan BIB Kemenag dapat berjalan dengan baik.
“Saya percaya PUSPENMA mampu melakukan manajemen dan tata kelola BIB dengan baik dan kami siap membantu hal-hal yang diperlukan, karena manfaatnya juga dirasakan oleh keluarga besar Direktorat Pesantren,” kata Basnang.
Diketahui, ada 22 perguruan tinggi yang dapat dipilih para santri untuk program BIB. Rinciannya, 6 Ma’had Aly, 8 PTKIN, 6 PTN dan 2 PTKIS.
1. Ma’had Aly Hasyim Asy'ari Tebuireng Jombang, Jawa Timur
2. Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, Jawa Timur
3. Ma’had Aly Lirboyo Kediri, Jawa Timur
4. Ma’had Aly Maslakul Huda Pati, Jawa Tengah
5. Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon, Jawa Barat
6. Ma’had Aly As'adiyah Sengkang Wajo Sulawesi Selatan
7. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8. UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
9. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
10. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
11. UIN Alauddin Makassar
12. UIN Sunan Ampel Surabaya
13. UIN Raden Fatah Palembang
14. UIN Walisongo Semarang
15. Universitas Gadjah Mada
16. Universitas Indonesia
17. Universitas Airlangga
18. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
19. Institut Pertanian Bogor
20. Universitas Negeri Semarang
21. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia
22. Universitas PTIQ Jakarta.
Editor: Kastolani Marzuki