Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Dapat 91 Emas di SEA Games 2025, Prabowo: Agak Pusing Bonusnya Besar
Advertisement . Scroll to see content

16 Contoh Cerita Fabel Singkat Kaya Pesan Moral untuk Anak-anak

Minggu, 16 Oktober 2022 - 13:03:00 WIB
16 Contoh Cerita Fabel Singkat Kaya Pesan Moral untuk Anak-anak
Contoh cerita fabel (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh cerita fabel singkat sangat digemari oleh anak-anak. Apalagi, saat ini ada berbagai tema yang yang kaya akan pesan moral untuk dipelajari.

Contoh Cerita Fabel Apa Saja?

Melansir buku “Pembelajaran Teks Fabel Melalui SlidesGo untuk SMP” karya Siti Maolidah, cerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita ini termasuk pada cerita fiksi, di mana cerita ini karangan imajinasi sang penulis. 

  • 1. Contoh cerita fabel: Kisah Kancil dan Buaya

Kancil sedang menyusuri hutan untuk mencari makanan. Ia tiba di tepi sungai dan melihat sebuah kebun buah di seberangnya. Kancil ingin pergi ke sana, tetapi bagaimana ia menyeberangi sungai?

Si kancil segera mencari akal. Tidak jauh dari sana, ada seekor buaya yang sedang berjemur. Kancil pun mendapat ide. Kancil memanggil buaya dan berkata bahwa raja mau memberi hadiah kepada para buaya.

Karena itulah kancil diperintahkan untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sungai agar jumlah hadiahnya tidak kurang. Mendengar itu, si buaya sangat senang. Ia lalu memanggil semua buaya dan menyuruh mereka berbaris agar si kancil mudah menghitungnya.

Setelah para buaya berbaris, si kancil melompati mereka satu per satu dan akhirnya dengan mudah sampai ke seberang sungai. Sesampainya di seberang, kancil tertawa mengejek para buaya yang begitu mudah ditipu. Para buaya menjadi marah. Mereka bertekad untuk menangkap kancil jika bertemu lagi.

  • 2. Contoh cerita fabel: Kancil dan Siput yang Cerdik

Kancil sedang berjalan-jalan sambil bernyanyi memuji dirinya sendiri. Nyanyiannya itu terdengar oleh si siput. Siput mengira kancil sedang gembira. Ia lalu menghampiri dan mengajak kancil mengobrol. Tetapi kancil malah tertawa dan mengejek siput sebagai hewan jelek yang tidak bisa berlari.

Karena kesal, siput lalu menantang kancil lomba lari. Kancil tertawa mengejek lagi. Kancil yakin ia akan jadi pemenang lomba lari. Tetapi ternyata siput yang cerdik telah menyusun rencana untuk melawan kesombongan kancil.

Ia memanggil semua temannya untuk bersiap di sepanjang lintasan lomba.Hari perlombaan pun tiba. Kancil langsung melesat meninggalkan siput. Tetapi alangkah herannya kancil ketika melihat siput sudah ada di depannya. Kancil menambah kecepatan larinya.

Tetapi, lagi-lagi siput sudah ada di depannya. Hal itu terus berulang. Sampai saat hampir mencapai garis finish, kancil berlari sekencang yang ia mampu. Ia tidak melihat ada siput di depannya.

Pastilah kancil yang akan jadi pemenangnya. Tetapi lagi-lagi kancil terkejut. Ternyata siput sudah menunggunya di garis finish! Akhirnya kancil mengakui kekalahannya. Sejak saat itu, kancil tidak pernah lagi menyombongkan diri.

  • 3. Contoh cerita fabel: Kasuari dan Dara Mahkota 

Kasuari adalah burung yang besar dan kuat. Ia sering menyombongkan diri kepada burung-burung lain dengan berkata bahwa Ia adalah burung terhebat. Kasuari bahkan menantang siapa pun yang berani menandingi kehebatannya. Semua burung merasa kesal dengan tingkah lakunya.

Tiba-tiba seekor burung dara mahkota menantang kasuari untuk lomba terbang. Kasuari tertawa mengejek lawannya yang kecil. Ia merasa bisa mengalahkan dara mahkota dengan mudah.

Tentu saja Dara Mahkota memiliki rencana untuk mengakhiri kesombongan Kasuari. Ia memilih rute lomba di antara pepohonan di dalam hutan. Lomba pun dimulai. Dara Mahkota dan Kasuari segera terbang, tetapi gerakan Kasuari terhambat karena tubuhnya yang besar.

Beberapa kali sayap kasuari menabrak pohon dan akhirnya sayapnya terluka. Sedangkan Dara Mahkota yang ukuran tubuhnya lebih kecil, bisa terbang dengan leluasa di antara pepohonan. Dara Mahkota pun memenangkan lomba.

Kasuari merasa malu dan juga marah karena kalah dari seekor burung kecil. Kesombongannya pun hilang. Dan sejak saat itulah Kasuari menjadi burung yang tidak bisa terbang.

  • 4. Contoh cerita fabel: Ayam dan Ikan Tongkol

Dahulu kala di Kepulauan Riau, ikan tongkol dan ayam bersahabat erat. Mereka saling membantu satu sama lain. Sampai suatu hari, Raja Ayam memberitahukan kepada Raja Tongkol bahwa ada keluarga nelayan yang akan menikahkan anaknya dan mengadakan pesta besar-besaran.

"Jangan lupa sahabatku Raja Tongkol, kau harus datang bersama rakyatmu ke pesta besok malam. Kalian pasti akan sangat menikmatinya," ujar Raja Ayam kepada Raja Tongkol.

"Baiklah, aku dan rakyatku akan dengan senang hati melihat pesta itu. Tetapi, aku butuh bantuanmu, Raja Ayam sahabatku," jawab Raja Tongkol.

"Bantuan apa itu? Dengan senang hati aku akan membantumu."

"Kami akan datang nanti malam saat air laut pasang. Namun, Kami pun harus kembali sebelum terbit matahari, sebelum air laut surut. Jadi, kalian jangan lupa berkokok untuk memberi tanda waktu bagi kami," Raja Tongkol menjelaskan permintaannya.

“Tentu saja kami akan melakukannya." Raja Ayam menyanggupi.

Keesokan harinya, pesta itu pun mulai digelar. Bulan purnama bersinar sangat terang. Air laut pun naik. Saat itulah rombongan rakyat tongkol datang. Mereka bersembunyi di karang-karang, tak jauh dari panggung utama.

Semua larut dalam acara yang indah ini diiringi dengan suara rebana yang bertalu-talu. Rakyat tongkol pun sangat menikmati. Malam semakin larut, rakyat tongkol pun enggan beranjak dari pesta. Masalahnya, warga pantai dan para tongkol yang tertidur. Raja Ayam dan rakyatnya pun ikut pulas tertidur.

Celaka! Air laut sudah mulai surut, tapi tidak satu pun ayam yang berkokok! Saat matahari sudah terbit, satu per satu ikan mulai bangun. Betapa kagetnya mereka melihat pantai mulai mengering.

"Oh, tidak! Air laut sudah surut! Kemana ayam jantan yang bertugas berkokok membantu rakyat tongkol?" para tongkol pun mulai panik.

Mereka terjebak di karang-karang yang sudah kering. Sebagian tongkol melompat-lompat, berusaha kembali ke pantai yang berair. Namun, hanya sedikit yang berhasil, salah satunya Raja Tongkol.

Ketika hangatnya sinar matahari mulai menusuk kulit, Raja Ayam baru terbangun, diikuti oleh ayam-ayam yang lain. "Ya ampun! Ternyata hari sudah pagi. Bagaimana dengan nasib rakyat tongkol?" pikir Raja Ayam kebingungan dan panik.

Tak lama kemudian, warga yang tinggal di pinggiran pantai pun mulai terbangun. Mereka sangat terkejut, melihat banyak sekali ikan tongkol menggelepar-gelepar di karang-karang sepanjang pantai. Mereka lalu beramai ramai menangkap ikan-ikan itu dan menampungnya di ember untuk dibawa pulang.

Melihat rakyatnya ditangkap oleh orang-orang, Raja Tongkol sangat marah. Ia pun mengucapkan sumpah untuk Raja Ayam dan rakyatnya.

"Persahabatan kita sudah selesai, Raja Ayam! Mulai sekarang, kami rakyat tongkol akan memakan semua rakyat ayam, terutama kalian, ayam jantan! Raja Tongkol berseru.

Sejak saat itu, ikan tongkol dan ayam menjadi musuh abadi. Mulai saat itu, para nelayan di sekitar pantai wilayah Riau kerap menggunakan umpan bulu ayam untuk memancing ikan tongkol.

  • 5. Contoh cerita fabel: Anak Buaya yang Mencuri Hati Monyet

Seekor anak buaya berenang di pinggir danau. Ia sedang mencari cara untuk mendapatkan hati monyet yang diminta ibunya. Saat sedang berenang, anak buaya melihat seekor monyet sedang mencari buah-buahan.

Ia mendekati monyet dan berkata kalau di seberang danau ada sebuah kebun buah. Anak buaya akan dengan senang hati mengantarkan monyet ke sana. Monyet sedikit heran dengan kebaikan hati anak buaya.

Tetapi ia sudah sangat lapar sehingga menyetujui ajakan anak buaya dan naik ke atas punggungnya. Sesampainya di tengah danau, anak buaya tiba-tiba berguling sehingga monyet tercebur dan hampir tenggelam.

Monyet berusaha naik ke permukaan. Ia marah kepada anak buaya. Ia bertanya kenapa anak buaya menceburkannya. Dengan jujur anak buaya bercerita kalau ia sedang mencari hati monyet untuk ibunya.

Mendengar hal itu, monyet segera mencari akal. Ia berkata bahwa saat ini ia tidak membawa hatinya. Hatinya ada di atas pohon di tepi danau. Jika anak buaya mau mengantar monyet kembali. ja akan mengambil dan memberikan hatinya untuk ibu buaya.

Tanpa pikir panjang, anak buaya segera membawa monyet kembali ke tepi danau. Monyet yang telah lepas dari bahaya segera berlari memanjat pohon. Dari atas pohon, monyet menari-nari senang. Anak buaya akhirnya sadar sudah dikelabui monyet dan pergi dengan kesal.

Monyet pun selamat karena kecerdikannya. Seandainya saja anak buaya mau berpikir cerdas, tentu monyet tidak dapat melarikan diri begitu saja.

  • 6. Contoh cerita fabel: Anak kambing yang Cerdik

Ibu kambing tinggal bersama anaknya di dalam hutan. Suatu hari, ibu kambing mau pergi ke suatu tempat. Ia berpesan agar anaknya tidak membuka pintu rumah, kecuali untuk ibunya.

Agar anaknya tidak salah mengenali, ibu kambing mengajarkan sebuah lagu. Jika lagu itu dinyanyikan di depan pintu, berarti ibu kambinglah yang datang. Tetapi, tanpa mereka ketahui, ternyata serigala ikut mendengarkan lagu itu.

Ibu kambing akhirnya pergi. Serigala segera datang ke depan pintu. Ia menyanyikan lagu yang didengarnya tadi. Mendengar lagu itu, anak kambing menjadi ragu. Bukankah ibunya baru saja pergi? Kok ibunya sudah kembali? Suara yang didengarnya juga tidak seperti suara ibunya. Haruskah ia membuka pintu?

Tetapi anak kambing tidak segera membuka pintu. Ia mengintip lewat celah di
bawah pintu, dan melihat sepasang kaki milik serigala, Anak kambing segera berteriak.

Serigala takut teriakan anak kambing itu akan membuat binatang lain berdatangan. Dengan ketakutan, serigala pun segera pergi dari sana. Untunglah anak kambing tidak membuka pintu dan dengan cerdik memeriksa dulu siapa yang datang.

  • 7. Contoh cerita fabel: Penyesalan Anak Katak

Ibu katak sangat menyayangi anaknya. Tetapi sayang, anaknya sangat nakal. Ia tidak pernah mau menuruti perintah ibunya dan selalu melakukan hal yang berlawanan dengan yang diperintahkan ibu katak.

Semakin hari anak katak semakin nakal. Akhirnya ibu katak pun jatuh sakit. Ibu katak merasa hidupnya tak lama lagi. Maka ia memanggil anaknya dan berpesan.

"Jika ibu meninggal, kuburkanlah ibu di tepi sungai, jangan di gunung".

Sebenarnya ibu katak ingin sekali dikubur di gunung. Tetapi ia tahu anaknya selalu melakukan yang berlawanan dari yang diperintahkan. Sehingga ibu katak pun mengatakan hal yang sebaliknya.

Tak lama kemudian ibu katak meninggal. Anak katak merasa sedih dan menyesal karena selama ini sudah nakal. Untuk menebus kesalahannya, anak katak bertekad melakukan perintah ibunya yang terakhir. Maka dikuburkanlah ibunya di tepi sungai.

Tetapi tepi sungai sering terkena banjir. Jika hujan turun, airnya meluap sampai ke tepinya. Anak katak takut kuburan ibunya akan terbawa banjir. Maka setiap hujan turun, ia pergi ke tepi sungai dan berteriak memohon pada hujan agar tidak membawa pergi kuburan ibunya. Karena itulah kita sering mendengar katak berbunyi saat hujan turun.

  • 8. Contoh cerita fabel: Gagak yang Cerdik 

Akibat musim kemarau yang sangat panjang, banyak sumber air menjadi kering. Hewan hewan menjadi kehausan. Begitu juga si gagak. Ia terbang ke sana kemari mencari air.

Akhirnya Ia melihat air di dalam sebuah kendi. Sayangnya kendi itu sangat dalam dan airnya sedikit, sehingga gagak tidak bisa meminum airnya. Gagak memikirkan cara agar Ia bisa minum.

Gagak melihat setumpuk batu di dekat kendi. Akhirnya gagak punya akal! Ia memasukkan batu satu per satu ke dalam kendi. Batu itu membuat dasar kendi semakin dangkal.

Air di dalam kendi pun perlahan-lahan naik, sehingga akhirnya gagak bisa meminum airnya. Untunglah gagak mau mencari akal sehingga bisa selamat dari kehausan.

  • 9. Contoh cerita fabel: Serigala dan Anak Kambing

Suatu ketika ada anak kambing yang tanduknya sudah tumbuh, sehingga ia merasa sudah tumbuh dewasa dan mampu menjaga dirinya sendiri. Maka suatu petang ketika kawanannya mulai pulang dari padang rumput dan ibunya memanggil.

Anak kambing itu tak peduli dan terus saja menyantap rerumputan segar. Sesaat kemudian, ketika ia mengangkat kepala, semua temannya telah pergi. Ia sama sekali tidak berkawan.

Matahari terbenam. Bayang-bayang panjang datang merangkak di tanah. Angin yang dingin merayap turun mengiringi, membuat suara berkelisik menakutkan di sela rerumputan. Si anak kambing bergidik, memikirkan si serigala yang ganas.

Lalu dengan panik ia berlari di tanah padang itu, mengembik memanggil ibunya. Tapi belum separuh padang terlewati, dekat sekelompok pohon besar muncullah si Serigala!

Si anak kambing tahu dirinya tak punya banyak harapan.

"Tolong, Tuan Serigala," ia gemetar. "Saya tahu Anda akan menyantap saya. Tapi nyanyikan untuk saya satu melodi, karena saya ingin menari dan bergembira selagi masih bisa."

Si serigala suka dengan ide itu, musik kecil sebelum bersantap, sehingga ia pun menyuarakan satu melodi riang dan si Anak Kambing melompat-lompat gembira.

Sementara itu kawanan kambing perlahan bergerak menuju kandang. Di cuaca hening itu lagu si serigala terdengar sampai jauh. Anjing-anjing pemburu mendengarnya.

Mereka mengenalinya sebagai lagu serigala sebelum mulai berpesta, dan dalam sekejap mereka sudah berlarian menuju padang rumput kembali. Nyanyian si Serigala terhenti mendadak.

Sambil berlari diikuti para anjing, ia menyebut dirinya bodoh karena mau saja bernyanyi untuk menghibur si anak kambing, padahal seharusnya ia langsung beraksi. Jangan biarkan hal apapun mengalihkanmu dari tujuan awal.

  • 10. Contoh cerita fabel: Kura-Kura dan Bebek

Seperti yang kau tahu, kura-kura membawa rumahnya di atas punggung. Tak peduli betapa pun keras ia berusaha, ia tak bisa meninggalkan rumah. Konon itu adalah cara Jupiter untuk menghukumnya, karena ia begitu malas, selalu tinggal di rumah, sehingga tidak hadir dalam pernikahan Jupiter, bahkan meski diundang secara khusus.

Setelah bertahun-tahun, kura-kura mulai berpikir andai ia datang ke pernikahan itu. Ketika ia melihat betapa riang burung-burung terbang kesana-kemari, dan semua binatang lain berlarian gesit karena selalu ingin melihat segala hal yang bisa dilihat, si kura-kura merasa sangat sedih dan tak puas hati.

Ia juga ingin melihat dunia, sedangkan ia harus terus membawa sebuah rumah di atas punggungnya, padahal kaki-kakinya kecil pendek sehingga caranya berjalan terseret-seret. Suatu hari ia berjumpa sepasang bebek dan mengungkapkan pada mereka semua masalahnya.

"Kami bisa membantu, kalau kau ingin melihat dunia," kata Bebek. "Jepitlah tongkat ini dengan gigimu, dan kami akan membawamu jauh tinggi di udara, tempat kau bisa melihat seluruh pedesaan ini. Tapi jangan bicara, atau kau akan menyesal."

Si kura-kura sangatlah gembira. Ia meraih tongkat dengan giginya erat-erat, lalu dua Bebek itu memegang kedua ujungnya, dan mereka pun berlayar menuju ke awan. Kemudian seekor gagak terbang di dekat mereka. Ia sangat heran dengan pemandangan aneh itu dan berseru:

"Ini pastilah Raja Kura-Kura!" "Wah, tentu saja..." Kura-kura mulai bicara.

Tapi ketika membuka mulutnya mengatakan hal bodoh itu, si kura-kura kehilangan pegangannya pada tongkat, dan jatuh ke tanah. Ia remuk setelah tubuhnya menghantam sebongkah batu. Keingintahuan bodoh dan kebanggaan diri sering membawa ke arah bencana.

  • 11. Contoh cerita fabel: Kepiting Muda dan Ibunya

"Kenapa gerangan kau berjalan miring seperti itu?" kata Ibu Kepiting kepada putranya. 

"Seharusnya kau selalu berjalan maju lurus dengan jempol kaki mengarah ke depan."

"Tunjukkan padaku bagaimana cara berjalan, Ibu," sahut si Kepiting muda dengan patuh. "Aku ingin belajar." 

Maka si kepiting tua mencoba dan terus mencoba berjalan lurus. Tapi ia hanya bisa berjalan miring, seperti putranya. Ketika ia ingin mengarahkan jempol kaki ke depan, ia justru tersandung dan jatuh tersungkur.

Jangan bilang pada orang lain bagaimana melakukan sesuatu kecuali kau bisa memberi contoh bagus.

  • 12. Contoh cerita fabel: Katak dan Kerbau

Seekor kerbau pergi menuju sebuah kolam yang ditumbuhi rumput untuk minum. Ketika tubuhnya yang berat masuk ke air, ia menginjak seekor Katak muda di dalam lumpur. Si Katak tua heran kenapa katak kecil itu tidak juga pulang, dan ia bertanya pada anak-anaknya yang lain.

"Seekor monster besar," kata salah satu, "menginjak adik kami dengan kakinya yang besar!"

"Wah, besar ya?" kata si Katak tua sambil menggeleng bungkan diri. "Apakah dia sebesar ini?" "Oh, jauh lebih besar!" teriak mereka.

Si Katak menggelembungkan diri kembali.

"Ia tak mungkin lebih besar dari ini," katanya. Tapi anak-anak katak itu semuanya bilang bahwa monster itu amat jauh lebih besar, sehingga si katak terus saja menggelembungkan dirinya, lagi dan lagi, sampai akhirnya ia meletus.

Jangan mencoba hal yang mustahil.

  • 13. Contoh cerita fabel: Anjing, Ayam Jago, dan Rubah

Seekor anjing dan seekor ayam jago berteman akrab. Mereka sangat ingin melihat dunia ini lebih jauh. Maka mereka memutuskan untuk meninggalkan tanah pertanian dan pergi menjelajah, menyusuri jalan yang menuju ke hutan.

Dua sahabat itu berjalan dengan semangat terbaik, namun tak kunjung menjumpai hal seru yang bisa jadi bahan obrolan. Saat malam tiba, si jago mencari tempat untuk bertengger, sebagaimana biasa, dan akhirnya menemukan sebatang pohon berlubang yang menurutnya sangat cocok jadi tempat bermalam.

Si anjing merangkak ke dalam lubang itu dan si Jago terbang ke atas reranting. Begitulah, lalu mereka tidur dengan sangat nyaman. Bersama semburat fajar pertama, si jago terbangun. Sesaat lamanya ia lupa di mana ia berada.

Ia pikir dirinya masih berada di tanah pertanian, dan ia bertugas mem bangunkan seluruh keluarga petani setiap fajar. Maka dengan berdiri di atas jempol kaki, ia mengepakkan kedua sayap dan berkokok penuh gairah. Namun bukan nya membangunkan si petani, justru yang terbangun adalah seekor rubah tidak jauh dari hutan itu.

Mendapat ide cemerlang tentang lezatnya menu sarapan, ia bergegas menuju pohon tempat si Jago bertengger, lalu berkata dengan sangat sopan:

"Selamat datang di hutan kami, Tuan mulia. Tak bisa kuungkapkan betapa gembira rasa hatiku melihat Anda berada di sini. Aku sangat yakin kita akan menjadi teman baik."

"Aku merasa sangat tersanjung, Tuan yang baik," sahut si Jago dengan cerdik.

"Kalau Anda bersedia mendekati pintu rumahku di kaki pohon ini, pengawalku akan mempersilahkan Anda masuk."

Si rubah yang lapar namun tak punya kecurigaan itu mengitari kaki pohon sebagaimana diminta, dan dalam sekejap si anjing menerkamnya. Mereka yang mencoba mengelabui sesama akan menerima balasan akibat siasatnya sendiri.

  • 14. Contoh cerita fabel: Memasang Lonceng di Leher Kucing

Suatu ketika bangsa tikus mengadakan rapat untuk mengatur siasat demi membebaskan diri mereka dari ancaman musuh, yaitu si kucing. Paling tidak mereka bermaksud menemukan cara untuk mengetahui jika si kucing datang, sehingga mereka punya waktu untuk kabur.

Sungguh, sesuatu harus dilakukan, karena mereka selalu hidup dalam cekaman ketakutan atas cakar-cakarnya sehingga mereka hampir tidak berani keluar dari sarang, siang maupun malam.

Banyak rencana dirundingkan, namun tak ada satupun yang dipandang cukup baik. Akhirnya seekor tikus muda angkat bicara:

"Saya punya rencana yang tampaknya sangat sederhana, tapi saya tahu ini akan berhasil. Yang perlu kita lakukan hanyalah memasangkan sebuah lonceng di leher si Kucing. Ketika lonceng berbunyi, kita akan langsung tahu bahwa musuh kita datang."

Semua tikus sangat terkejut karena rencana itu sama sekali tak pernah terpikirkan. Tapi di tengah keriangan, seekor tikus tua berkata:

"Bisa saya bilang rencana Tikus muda itu sangat bagus. Tapi saya ingin bertanya satu hal: siapa yang akan mengalungkan lonceng itu?"

Mengatakan sesuatu adalah satu hal, bagaimana melaksanakannya adalah hal lain.

  • 15. Contoh cerita fabel: Elang dan Gagak

Seekor elang menukik dengan sayap-sayap perkasa, menyambar seekor anak domba dengan cakarnya dan terbang bersamanya menuju ke sarang. Seekor gagak melihat perbuatan itu dan mendapat ide konyol bahwa ia pun cukup besar dan kuat untuk melakukan hal yang sama.

Maka dengan mengibas-ngibaskan bulu dan memasang wajah seram, ia pun menukik ke atas punggung seekor domba Jantan. Tapi ketika mencoba terbang kembali, ia tidak sanggup, karena cakar-cakarnya terbelit wol.

Jangankan bisa membawa pergi si domba jantan, binatang itu bahkan tak tahu gagak ada di atas punggungnya. Si Gembala melihat betapa gagak berusaha membebaskan diri dan segera menebak apa yang terjadi.

Ia berlari menghampiri dan menangkap burung itu dan memangkas bulu-bulu sayapnya. Petang itu ia berikan si gagak pada anak-anaknya.

"Sungguh burung lucu dia!" mereka tertawa. "Apa nama burung ini, Ayah?"

"Inilah gagak, anak-anak. Tapi kalau kau bertanya padanya, ia akan bilang dirinya seekor Elang."

Jangan biarkan kebanggaan diri membuatmu terlalu tinggi menakar kekuatan.

  • 16. Contoh cerita fabel: Si Bocah dan Kacang

Seorang bocah diberi izin untuk memasukkan tangannya dalam sebuah toples untuk mendapatkan sejumlah kacang. Tapi ia mengambil teramat banyak dalam genggamannya sehingga ia tak bisa mengeluarkan tangannya kembali.

Di situlah ia berdiri, enggan untuk melepas sebiji pun kacang sehingga ia tak mampu untuk mengeluarkan semuanya sama sekali. Bingung dan kecewa ia mulai menangis.

"Anakku," kata ibunya, "berpuaslah dengan mengambil separuh bagian saja, maka kau akan bisa mengeluar kan tanganmu dengan mudah. Lalu mungkin kau akan bisa mengambil kacang lagi di lain waktu."

Jangan terlalu keras berusaha untuk mencapai segala hal sekaligus.

Demikian ulasan mengenai contoh cerita fabel. Semoga pesan moral dari cerita tersebut bisa dipahami ya!

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut