18.402 Wisatawan Kunjungi Gunung Bromo selama 5 Hari, Fenomena Salju Jadi Daya Tarik
MALANG, iNews.id - Fenomena salju di Wisata Gunung Bromo membuat ribuan wisatawan berkunjung. Tercatat selama lima hari ini sebanyak 18.402 wisatawan sejak hari Sabtu (26/7/2025) masuk ke kawasan Gunung Bromo, baik turis asing maupun domestik.
Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Hendra menuturkan, fenomena salju yang diakibatkan embun upas atau frost itu membuat wisatawan berdatangan. Apalagi cuaca di Gunung Bromo juga mendukung dengan tidak banyak diguyur hujan.
"Total selama lima hari ada 18.402 wisatawan yang masuk. Itu sejak Sabtu 26 Juli 2025 hingga Rabu ini. Terbanyak kunjungan wisatawan di hari Minggu mencapai 5.565 orang," kata Hendra, dikonfirmasi pada Rabu (30/7/2025).
Rinciannya jumlah wisatawan di hari Minggu itu terdiri dari 5.272 wisatawan domestik dan 293 wisatawan asing. Sementara satu hari sebelumnya tepatnya di hari Sabtu (26/7/2025) sebanyak 4.148 wisatawan domestik dan 243 wisatawan asing, dengan total 4.391 wisatawan berkunjung.
Jumlah itu bahkan juga terjadi peningkatan saat masa hari kerja. Petugas pengelola kawasan taman nasional harus menambah kuota harian yang mencapai 2.752 wisatawan per hari. Dimana di hari Senin lalu total ada 3.085 wisatawan masuk, terdiri dari 2.634 turis domestik dan 451 turis asing.
"Untuk hari Selasa 29 Juli kemarin ada 2.799 wisatawan terdiri dari 2.538 wisatawan domestik dan 261 wisatawan asing, kemudian Rabu ini 30 Juli ada 2.562 wisatawan, terdiri atas 2.311 wisatawan domestik dan 251 wisatawan asing," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) BB-TNBTS Septi Eka Wardhani mengimbau pengunjung Wisata Gunung Bromo untuk mengenakan pakaian yang hangat untuk menghalau udara dingin. Sebab suhu udara di kawasan Gunung Bromo sempat menyentuh angka 0 derajat.
"Kami menghimbau agar mempersiapkan diri ketika akan berkunjung ke kawasan taman nasional dengan mempersiapkan pakaian bahan yang dingin, dan juga mempersiapkan sesuai dengan aktivitas masing-masing," kata Septi Eka Wardhani.
Dia mengimbau agar masyarakat juga tak membuang puntung rokok atau membuat sumber api di kawasan taman nasional. Sebab memasuki musim kemarau ditandai dengan fenomena salju memungkinkan adanya bahaya kebakaran.
"Kita semua harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan di dalam kawasan taman nasional," tuturnya.
Ahnaf Lentera Jagad, selaku pemandu wisata di Gunung Bromo mengatakan, cuaca yang bersahabat menjadikan memang wisatawan memilih berkunjung ke Gunung Bromo, pada bulan-bulan Juli. Apalagi adanya fenomena salju itu mendorong wisatawan kian penasaran.
"Memang ada yang takjub dengan fenomena salju itu, tapi ada juga yang biasa. Tapi fenomena itu memang normal terjadi selama musim kemarau," ujar Ahnaf Lentera Jagad, terpisah.
Sebagai informasi, kawasan Wisata Gunung Bromo berada dalam satu kompleks Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Lokasi ini memiliki akses pintu masuk dari empat kabupaten di Jawa Timur. Pintu masuk yang terfavorit dari Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, disusul dengan pintu masuk Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Dua pintu masuk lainnya yakni pintu masuk Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, dan pintu masuk Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke Gunung Semeru.
Berdasarkan catatan Balai Besar TNBTS, sepanjang 2024 jumlah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 21,15 miliar. Nilai PNBP itu berasal dari total jumlah kunjungan wisatawan yang sebanyak 485.696 wisatawan, terdiri dari 465.770 wisatawan nusantara dan 19.926 wisatawan mancanegara.
Editor: Donald Karouw