2 Jasad Bayi Belum Teridentifikasi, Ini Kesulitan Tim DVI Polri
JAKARTA, iNews.id – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum berhasil mengidentifikasi potongan tubuh bayi penumpang pesawat Lion Air JT 610. Ada beberapa kendala yang ditemui tim DVI.
Menurut Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menuturkan, bagian tubuh bayi korban kecelakaan pesawat itu belum ditemukan tim SAR gabungan. Karena itu sampai sekarang belum ada kecocokan DNA antara data antemortem dengan postmortem.
"Di kita (RS Polri) ada body part (bagian tubuh) bayi, diperkirakan dua bayi, tapi DNA belum ada yang cocok. Kami enggak mungkin mau salah berikan ke orang lain," ujarnya di hadapan keluarga korban di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Tampi menuturkan, proses tes DNA akan memakan waktu 4-8 hari. Bila ada ketidakcocokan, tim DVI Polri akan tetap melakukan pemeriksaan ulang dari awal dengan mengambil sampel dari barang bukti.
"Kita sudah mengambil DNA, kan tadi kami sampaikan ada yang gagal dan kita ulang lagi. Kita kan enggak mungkin mau memberikan salah ke keluarga, jangan sampai tertukar body part," kata dia.

Pati Mabes Polri ini menerangkan bahwa proses identifikasi akan terus dimaksimalkan. Dia bahkan menenangkan para keluarga korban agar tidak menguburkan secara massal jenazah korban yang telah berhasil ditemukan.
"Kami tekankan tidak akan ada yang dikubur massal. Semua akan teridentifikasi dengan DNA," ungkapnya.
Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno–Hatta Tangerang, Banten, menuju ke Pangkalpinang, Bangka Belitung. Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 itu jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat mengangkut 189 penumpang termasuk awak pesawat. Sampai saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Sejauh ini tim DVI Polri juga telah berhasil mengidentifikasi 14 korban Pesawat Lion Air JT 610. Mereka yakni, Jannatun Cintya Dewi (P) 24 tahun; Candra Kirana (L) 29 tahun; Munni (P) 41 tahun; dan Hizkia Jorry Saroinsong (L) 23 tahun.
Kemudian, Endang Sri Bagusnita (P) 20 tahun; Wahyu Susilo (L) 31 tahun; Fauzan Azima (L) 25 tahun; Rohmanir Pandi Sagala (L) 23 tahun; Dodi Junaidi (L) 40 tahun; Muhamad Nasir (L) 29 tahun; Janry Efriyanto Santuri (L) 26 tahun; Karmin (L) 68 tahun; Harwinoko (L) 54 tahun; dan Verian Utama (L) 31 tahun.
Editor: Zen Teguh