Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Abu Bakar Ba’asyir: Pak Jokowi Orang Kuat, Mudah-Mudahan Jadi Pembela Islam
Advertisement . Scroll to see content

20 Sifat Wajib Allah dan Makna beserta Pengelompokannya yang Wajib Diketahui

Sabtu, 14 Januari 2023 - 18:28:00 WIB
20 Sifat Wajib Allah dan Makna beserta Pengelompokannya yang Wajib Diketahui
20 Sifat Wajib Allah (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - 20 sifat wajib Allah wajib diketahui umat Islam. Apalagi, sifat yang dimaksud adalah sifat yang hanya ada pada Zat Allah sebagai bentuk kesempurnaan-Nya.

Melansir buku ‘Asmaul Husna dan 20 Sifat Allah’ karya oleh H. F. Rahadian, penetapan jumlah 20 sifat wajib ini dilakukan oleh Abu Manshur Al-Maturidi, ulama dari kalangan Hanafi. Selanjutnya dikelompokkan menjadi 4 bagian. Apa saja sifat wajib?

Sifat Wajib Allah dan Sifat Mustahil Allah

Berdasarkan buku ‘Akidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas X’ terbitan Bumi Aksara, berikut selengkapnya

  • 1. Wujud

Sifat Wujud berarti Allah bersifat ada dan berlawanan sifat dengan ‘adam atau tidak ada. Kita paham bahwa segala sesuatu di semesta ini pasti ada yang menciptakannya. Dari hal sederhana saja, adanya udara, tumbuhan, serangga, semuanya tidak tercipta dengan sendirinya.

Allah-lah yang menciptakan semua itu. Dalil Alquran yang menjelaskan sifat wujud Allah sebagai Sang Pencipta ada dalam salah satu ayat, yaitu As-Sajdah ayat 4, sebagai  berikut : 

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ مَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا شَفِيْعٍۗ اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ

Artinya : Allah adalah Zat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun pelindung dan pemberi syafaat selain Dia. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?

  • 2.  Qidam

Qidam atau yang berarti terdahulu. Melalui akal pikiran yang sehat, kita bisa memahami jika sebagai Pencipta, Allah telah ada sebelum apa yang diciptakan-Nya.  Hal ini telah dijelaskan dalam surat Al-Hadid ayat 3, sebagai berikut : 

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya : Dialah Yang Mahaawal, Mahaakhir, Mahazahir, dan Mahabatin. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

  • 3. Baqa

Allah memiliki sifat baqa, artinya Allah itu wajib bersifat kekal ataupun tidak ada akhir bagi-Nya. Allah tetap kekal selamanya sedangkan semua isi alam semesta dan makhluk hidup, pada hari kiamat nanti akan hancur dan binasa semua atau menemui titik akhirnya.

Dijelaskan dalam surat al-Qasas ayat 88 tentang sifat Baqa Allah, sebagai berikut : 
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ

Artinya : Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Allah). Tidak ada tuhan selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali zat-Nya. Segala putusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepadaNya kamu dikembalikan.

  • 4. Mukhalatul lil hawadi’si

Sifat wajib Allah selanjutnya memiliki arti bahwa Allah berbeda dengan makhluk-Nya. Kita ketahui bahwa dalam hal kecil, bahwa adanya handphone berbeda dengan siapa yang menciptakannya. Sehingga, secara jelas kita mampu memahami bahwa tidak akan ada kesamaan antara apa yang diciptakan Allah dengan-Nya. 

Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan hal demikian, salah satunya dalam surat al-Ikhlas ayat 4
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Artinya : serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya

  • 5. Qiyamuhu binafsihi

Allah bersifat qiyamuhu binafsihi brarti berdiri sendiri, atau Allah tidak bergantung pada apapun. Justru, yang menjadi tenmpat bergantung segala makhluk di alam semesta yaitu Allah. Seperti yang dijelaskan langsung dalam surat al-Ikhlas ayat 2
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Artinya : Allah tempat meminta segala sesuatu

  • 6. Wahdaniyah

Memiliki makna sifat Yang Maha Esa, artinya Allah hanya satu-satunya dan tidak ada Tuhan selain Dia. Dijelaskan dengan tegas dalam surat al-Ikhlas ayat pertama
 قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Artinya : Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.

  • 7. Qudrat 

Sifat wajib Allah ini memiliki arti kuasa, segala bentuk penciptaan Allah merupakan bentuk kekuasaan-Nya. Kalian pernah berpikir bagaimana bumi dan planet lain dapat berputar tanpa bertabrakan? Hal demikian merupakan salah satu dari bentuk kuasa Allah sebagai Pencipta. Telah dijelaskan pula dalam surat al-An’am ayat 18, sebagai berikut 

 وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ
Artinya : Dialah Penguasa atas hamba-hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

  • 8. Iradah

Sifat ini memiliki makna berkehendak, berarti Allah merupakan Zat yang mengatur segala-galanya karena Dialah Sang Pencipta. Sehingga tidak mungkin Allah bersifat terpaksa atau karahah. Hal ini sesuai dengan surat an-Nahl ayat 40,

اِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ اِذَآ اَرَدْنٰهُ اَنْ نَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, hanya (dengan) berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.

  • 9. Ilmu

Berarti mengetahui segala sesuatu. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang belum, sedang dan telah terjadi. Dibandingkan ilmu Allah, keilmuan manusia seukuran titik air di tengah luasnya samudera. Dijelaskan langsung dalam surat al-Hujurat ayat 18,

اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

  • 10. Hayat

Segala sesuatu di alam semesta tentunya diciptakan oleh Zat yang hidup. Oleh karena itu, Allah memiliki sifat hayat atau hidup. Mustahil bagi Allah memiliki sifat mati atau mautun. Hal ini tercantum dalam surat al-Furqan ayat 58,

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ
Artinya : Bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Hidup yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.

  • 11. Sama’

Memiliki makna bahwa Allah bersifat mendengar dan tidak mungkin bersifat summun atau tuli. Allah mendengar semuanya, baik yang keras atau bahkan suara yang tidak diucapkan oleh manusia. Allah itu Maha Mendengar sesuai dengan asmanya As-Sami’. Sesuai pula dengan surat Fussilat ayat 36 berikut ini 

وَاِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطٰنِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Artinya : Jika setan sungguh-sungguh menggodamu dengan halus (untuk meninggalkan perilaku baik itu), maka berlindunglah kepada Allah! Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

  • 12. Basar

Sifat wajib Allah basar, berarti Allah melihat segala sesuatu dengan baik tanpa dibatasi ruang maupun waktu. Kebalikan dari sifat ini yaitu ‘umyun atau buta. Sangat mustahil         memiliki sifat buta, karena segala sesuatu di dunia tidak bisa terlepas dari penglihatan Allah. Hal ini dijelaskan dalam surat al-Hujurat ayat 18,

اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

  • 13. Kalam

Makna kalam yaitu berbicara atau berfirman, kebalikan dari bisu atau bukmun. Sifat berbicara Allah berbeda dengan manusia, yaitu tanpa menggunakan huruf atau suara.  Kita ketahui bahwa telah banyak ayat Alquran yang turun sebagai bentuk firman Allah. Salah satunya dijelaskan langsung dalam surat an-Nisa ayat 164 berikut ini 
…وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ
Artinya : Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung).

  • 14. Qadiran

Sifat ini bermakna bahwa Allah itu Mahakuasa, kuasa terhadap apa saja. Tentunya mustahil Allah bersifat lemah atau ‘ajizan. Karena jika Allah memiliki sifat ‘ajzun, bagaimana alam semesta ini dapat tercipta? 

قُلْ اِنَّ اللّٰهَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنْ يُّنَزِّلَ اٰيَةً وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya : Katakanlah, “Sesungguhnya Allah Mahakuasa menurunkan suatu bukti (mukjizat), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”(QS Al-An’am: 37)

  • 15. Muridan

Selanjutnya dalam 20 nama sifat wajib Allah ada muridan atau Maha Berkehendak. Segala sesuatu yang terjadi di dunia merupakan kehendak Allah, salah satu bentuknya dengan adanya pergerakan alam. Dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 253 sebagai berikut

…وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ ࣖ

 Artinya : Namun, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.

  • 16. Aliman

Allah bersifat aliman atau mengetahui tanpa terkecuali. Mustahil Allah memiliki sifat bodoh atau jahilan. Allah mengetahui semuanya baik yang nampak atau tidak dalam penglihatan manusia.

وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ

Artinya : Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS al-Baqarah: 231)

  • 17. Hayyan

Allah itu bersifat hayyan, atau Maha Hidup, bukan bersifat mayyitan (mati). 

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ
Artinya : Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya) secara terus-men erus.(QS Ali Imran: 2)

  • 18. Sami’an

Allah memiliki sifat sami’an (Maha Mendengar). Segala suara baik yang rahasia, samar, maupun jelas mampu didengar Allah. 
…وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا ࣖ
Artinya : Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. an-Nisa: 134)

  • 19. Basiran

Allah bersifat basiran atau Maha Melihat, sehingga mustahil Allah bersifat buta (a’ma). Sifat wajib Allah ini dijelaskan dalam Quran surat Al Isra’ ayat 17
 
وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُوْنِ مِنْۢ بَعْدِ نُوْحٍۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا
Artinya : Banyak generasi setelah Nuh yang telah Kami binasakan. Cukuplah Tuhanmu sebagai Zat Yang Mahateliti lagi Maha Melihat dosa-dosa hamba-Nya.

  • 20. Muttakaliman

Mutakalliman berarti Allah bersifat berfirman atau berkata-kata. Firman Allah tidak seperti ucapan atau perkataan manusia. Terdapat pada surat at-Taubah ayat 6
وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ
Artinya : Jika seseorang di antara orang-orang musyrik ada yang meminta perlindungan kepada engkau (Nabi Muhammad), lindungilah dia supaya dapat mendengar firman Allah kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui.

Pengelompokan 20 Sifat Wajib Allah

20 sifat wajib Allah oleh para ulama tauhid dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : 

a. Sifat nafsiyah, sifat yang berhubungan dengan Allah dan hanya memiliki satu sifat, yaitu Wujud.

b. Sifat salbiyah, sifat yang berperan dalam meniadakan sifat-sifat berlawanan dengan sifat wajib Allah. Ada Qidam, Baqa, Mukhalafatul lil hawadisi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.

c. Sifat ma’ani, sifat yang menggambarkan perbuatan Allah. Ada sifat Qudrat, Iradat, Ilmu, hayat, Sama’, Basar, Kalam.

d. Sifat ma’nawiyah, sifat yang berhubungan dan tidak bisa berdiri sendiri tanpa sifat ma’ani. Yaitu ada sifat Qadiran, Muridan, ‘Aliman, Hayan, Sami’an, Basiran, dan Muttakaliman. 

Nah, itulah 20 sifat wajib Allah beserta penjelasan makna dan pengelompokannya, semoga artikel ini bisa membantu kalian dalam belajar ilmu agama.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut