2019GantiPresiden vs #DiaSibukKerja, Pengamat: Itu Biasa
JAKARTA,iNews.id - Perang hastag di media sosial (medsos) antarpendukung bakal calon presiden (capres) dinilai wajar. Baik #2019GantiPresiden maupun #DiaSibukKerja.
Analisis komunikasi politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Gun Gun Heryanto mengatakan, fenomena hastag di medsos merupakan suatu mesin politik untuk membentuk opini masyarakat. Baik awalnya mendukung menjadi oposisi maupun sebaliknya.
"Jadi rumusnya bagi saya, apa yang dilakukan oleh teman-teman dengan hastagnya itu sebenarnya fenomena biasa yang lumrah terjadi ketika ada pertemuan antara demokrasi di dunia nyata," ujar Gun Gun dalam acara Polemik MNC 104,6 FM Trijaya bertajuk Politik Tagar Bikin Gempar di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018).
Menurutnya, rumusan tata kelola di medsos, yaitu opini publik yang dikelola oleh masyarakat bagian dari political engineering supaya bisa mengarahkan dukungan. Namun, menjadi masalah ketika para pengguna hastag tersebut menggunakan ruang publik melanggar peraturan.
"Mengampanyekan hastag tersebut yang merupakan suatu pelanggaran hukum," ucapnya.
Perang #2019GantiPresiden dengan #DiaSibukKerja di medsos berlanjut di dunia nyata. Dalam acara car free day (CFD), pengguna kaus kedua hastag itu terlibat saling ejek.
Peristiwa ini kemudian berlanjut ke laporan hukum. Kelompok pengguna kaus bertuliskan #2019GantiPresiden dilaporkan ke polisi dengan tuduhan mengintimidasi pengguna kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.
Editor: Kurnia Illahi