3.000 Pedagang Pecel Lele se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Jokowi
JAKARTA, iNews.id – Paguyuban pedagang pecel lele arek Lamongan yang berjualan di wilayah Jabodetabek mendeklarasikan dukungan untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. Mereka pun bertekad memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut.
Ketua Paguyuban Pecel Lele Arek Lamongan Cak Ahmed mengatakan, perkumpulan yang dimotorinya tergerak untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf karena merasa terbantu dengan program pembangunan infrastruktur pemerintah.
“Kami kan setiap tahun Lebaran. Dulu pulang ke Lamongan lewat Pantura macet, sekarang dengan banyak tol baru, pulang lebih singkat,” kata Cak Ahmed di Kedai Kopi Politik, Jakarta Selatan, Senin (19/11/2018).
Menurut dia, paguyuban pedagang pecel lele juga melihat Jokowi sebagai sosok pengayom. Berlatar belakang kalangan biasa, namun mampu membuktikan sebagai pemimpin bagi rakyatnya.
“Bagi kami masyarakat yang hidup di jalanan, sehari-hari bergelut bau-bau tidak enak. Kami merasa apa yang dihasilkan Pak Jokowi ada perubahan, perlu didukung dan dilanjutkan lima tahun lagi,” ujar dia.
Cak Ahmed menuturkan, suara paguyuban pedagang pecel lele tidak bisa diremehkan. Dia mengklaim sudah ada 3.000 pedagang pecel lele asal Lamongan di Jabodetabek sepakat mendeklarasikan dukungan ke Jokowi. Menurut dia, suara itu diyakini terus bertambah karena sudah berkomunikasi dengan paguyuban pedagang pecel se-Indonesia.
“Sejauh ini ada 3.000 sudah terkoordinir. Kita punya komunikasi dan kontak. Kita sudah omongin bahwa paguyuban akan dibawa memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin,” tutur Cak Ahmed.
Paguyuban pecel lele arek Lamongan berkeinginan suatu hari nanti bisa memiliki kesempatan bertemu langsung dengan capres Jokowi dan cawapres Kiai Ma’ruf Amin. Mereka berharap dapat mengajukan aspirasi agar pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib dari pedagang kaki lima.
“Aspirasinya meskipun kami pedagang kecil, kami ini manusia. Jadi jangan dianggap remeh kehadiran kami di Jakarta. Kami berkontribusi menyumbang banyak pegawai gaji yang tidak tinggi tertolong,” kata Ahmed.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto