3 Bukti Ijazah Jokowi Asli, tapi Kenapa Masih Diragukan?
JAKARTA, iNews.id - Bukti ijazah Jokowi asli akhirnya terungkap. Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) identik dengan dokumen pembanding.
Kepastian itu disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahadjo Puro dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (22/5/2025) lalu.
"Penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar, Bapak Insinyur Joko widodo melaksanakan perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM," kata Djuhandhani.
Lantas apa saja bukti ijazah Jokowi asli? Berikut penjelasannya.
Djuhandhani mengatakan hasil uji laboratorium forensik (labfor) menunjukkan fakta adanya hasil studi atas nama Jokowi hingga bukti pembayaran SPP Semester 2 tahun ajaran 1981/1982.
"Adanya tanda penyetoran SPP semester 2 tahun ajaran 81/82 atas nama Joko Widodo dan dinyatakan oleh Puslabfor diuji secara laboratoris dinyatakan stempel adalah identik dan sama dengan pembanding," katanya.
Dia mengatakan terdapat bukti Jokowi memenuhi syarat kelulusan melalui berita acara ujian atas nama Jokowi dengan nomor mahasiswa 1681.
"Ditandatangani oleh Dosen Penguji atas nama Dr Ir Soemitro, Ir Sofyan, Ir P Burhanudin dan telah diuji secara laboratoris oleh Puslabfor dengan hasil identik dengan pembanding," tutur dia.
Kemudian, kata dia, terkait skripsi berjudul 'Studi tentang Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta' yang ditulis oleh Jokowi dengan nomor mahasiswa 1681. Menurutnya, skripsi tersebut sudah diuji Puslabfor dengan pembanding skripsi rekan-rekan, senior, dan junior Jokowi.
"Satu, terdapat banyak merek mesin ketik yang beredar, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua, yakni Pica dan Elite. Kedua, tipe Pica memuat 10 huruf dalam 1 inch dan tidak merujuk pada font tertentu yang ada dalam tipe ketikan digital," ujarnya.
"Dalam hal skripsi milik Bapak Jokowi, setelah dilakukan penelitian dari bab 1 sampai dengan terakhir oleh Puslabfor, mesin ketik yang digunakan adalah tipe Pica," tuturnya.
Sementara itu, Djuhandhani menuturkan, lembar pengesahan skripsi Jokowi dibuat dengan heat press atau letterpress. Sehingga, apabila diraba tulisan di lembar tersebut tidak rata.
"Terhadap uji labfor tersebut sesuai dengan pemilik percetakan saat itu, sehingga terjawab tidak ada proses cetak dengan alat lain selain mesin ketik dan alat cetak heat press atau letterpress," ujarnya.
Djuhandhani menjelaskan bukti Jokowi diterima seleksi UGM pada 1980. Kabar kelulusan Jokowi tercatat pada koran.
"Penyelidik mendapatkan fakta, benar Insinyur Joko Widodo mendaftar dan masuk Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1980, melalui bukti pengumuman di Koran Kedaulatan Rakyat tentang 3.169 peserta lulus ujian masuk UGM yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980," kata dia.
Dokumen koran tersebut telah dipastikan keasliannya melalui keterangan staf perpustakaan.
Koran Bernas yang terbit pada hari Jumat Kliwon 18 Juli 1980 halaman 4 kolom 4 juga mencantumkan jadwal pendaftaran ulang UGM Fakultas Kehutanan dilaksanakan pada hari Senin 28 Juli 1980.
Hal itu sejalan dengan dokumen formulir registrasi mahasiswa tahun ajaran 1980-1981 atas nama Joko Widodo tertanggal 28 Juli 1980 di Arsip Fakultas Kehutanan UGM yang telah diuji secara laboratoris Puslabfor.
Editor: Rizky Agustian