Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Contoh Cerpen Singkat Beserta Unsur Intrinsiknya dan Ekstrinsiknya
Advertisement . Scroll to see content

3 Contoh Cerita Pendek Tentang Keluarga, Sarat Pesan Moral dan Menyentuh Hati

Kamis, 28 September 2023 - 13:51:00 WIB
3 Contoh Cerita Pendek Tentang Keluarga, Sarat Pesan Moral dan Menyentuh Hati
Belajar contoh cerita pendek singkat (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Contoh cerita pendek tentang keluarga ini bisa menjadi tema yang menarik. Pasalnya, ada banyak makna yang terkandung dalam cerpen tema keluarga yang sarat moral dan menyentuh hati.

Cerpen tentang keluarga umumnya memiliki alur cerita yang menyentuh hati dan bisa membuat terharu, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk lebih mencintai dan menghargai keluarga kita.

Sejatinya, bagian terpenting dari sebuah cerpen adalah pesan yang akan disampaikan dalam cerita yang dibuat. 

Oleh karena itu cerita pendek tentang keluarga, bisa menjadi wadah untuk menyampaikan cinta dan kasih sayang kepada orang tua, kakak, maupun adik.

Cara membuat cerpen keluarga yang baik adalah dengan mengambil inspirasi dari pengalaman keluarga, menampilkan karakter keluarga yang kuat, dan mengekspresikan pesan moral yang jelas.

Berikut ini adalah beberapa cerita pendek tentang keluarga yang dapat menjadi rujukan untuk tugas sekolah atau sekadar belajar menulis dikutip berbagai sumber, Kamis (27/9/2023).

Contoh Cerita Pendek tentang Keluarga

1. Keluarga Sederhana

Namaku Mariyam aku tinggal di sebuah pedesaan di Jawa Barat. Ayah ku bekerja sebagai guru ngaji di kampungku. Dan ibuku seorang penjahit. Kami berkehidupan sangat sederhana.

Aku bersekolah di SD Negri dekat dengan kampungku, setiap hari aku mengambil dagangan dari mpok yuni untuk di titipkan di warung-warung sambil berangkat sekolah.

Dan pulangnya aku akan menagih hasil simpanan di warung-warung tersebut. Pekerjaan ini untuk meringankan kedua orang tuaku agar tidak memberikan uang jajan.

Namun ada salah satu ajaran yang di ajarkan oleh ayah ibuku yang sampai saat ini selalu teringat yaitu sedekah subuh.

“Sedekahlah saat waktu subuh, karena pada waktu subuh akan datang malaikat yang memohonkan dua permohonan. Yang pertama tambahkanlah rezeki orang yang menunaikan sedekah subuh dan bangkrutkanlah orang yang menahan hartanya dan tidak bersedekah.”

Itu merupakan nasihat dari sang ayah ketika selesai melaksanakan shalat subuh. Aku ibu dan ayah mempunyai tempat sendiri-sendiri untuk menyimpan sedekah subuh kami.

Dan amalan itu telah kami amalkan sampai usiaku tiga puluh tahun dan kini orang tuaku telah tiada namun nasihatnya masih kami amalkan dan sangat luar biasa.

Kehidupan kami begitu damai dan tentram meski kami tidak kaya namun setiap rezeki yang kami dapatkan terasa berkah dan nikmat. Karena kunci kenikmatan adalah rasa syukur.

Kesederhanaan yang diajarkan orang tua kami begitu sangat berarti untuk kami menjalani kehidupan duniawi yang hanya sebentar ini. Kelapangan rezeki, tentram hidup, banyak saudara dan damai.

2. Waktu yang Berharga Bersama Ayah

Tak seperti ayah pada umumnya, aku hanya bisa bertemu ayah satu bulan satu kali. Kalau pun bertemu waktunya sangat singkat, bisa tiga atau empat hari. Paling lama mungkin sekitar satu minggu ayah bisa diam di rumah.

Ayahku adalah seorang pelaut yang waktunya dihabiskan di tengah samudera. Ketika masih kecil aku tidak mengerti, kenapa ayah tidak bisa pulang setiap hari seperti ayah teman-temanku.

Namun lambat laun, aku kini paham jika pekerjaan seorang pelaut memaksa ayah untuk tidak pulang setiap hari. Setiap momen kedatangan ayah pulang, aku sangat senang dan menyambutnya dengan sukacita.

Aku bisa dibawa ayah bermain mengelilingi kompleks perumahan subsidi atau pergi ke pusat perbelanjaan menghabiskan waktu. Di sisi lain, waktu menjelang ayah pergi untuk melaut menjadi momen paling berat.

Sebab di waktu itulah ayah pergi bekerja berbulan-bulan, terkadang tak bisa memberi kabar. Terkadang aku marah dan mengunci kamar setiap kali ayah hendak pergi lagi bekerja.

Ayah dan ibu pun mencoba membujuk aku untuk keluar supaya bisa berpamitan. Egoku masih tinggi sehingga aku tak mau keluar, justru menangis karena tak mau ayah pergi.

Tetapi kebiasaan buruk itu lambat laun sudah mulai hilang. Aku sudah agak dewasa dan mencoba tegar untuk melihat ayah pergi melaut kembali.

3. Keluarga Gadis Penjaga Loket Bioskop

​Namaku Tamara. Sebagai lulusan SMA, mendapat pekerjaan sebagai penjaga loket di bioskop ternama memang sangat menyenangkan. 

Ketika aku sedang tak bertugas di depan pintu bioskop, aku berkesempatan untuk turut menyaksikan film baru yang sedang diputar. Gratis pula. 

Tapi, saat-saat aku sedang berdiri di ujung studio dan melihat film yang sedang diputar, aku teringat orang tua dan adikku yang belum pernah masuk dan menonton film di dalam bioskop. 

Dan hari ini aku bermaksud memberi surprise dengan mengajak keluarga nonton film di bioskop. Aku membeli 4 tiket untuk kami sekeluarga. Saat pekerjaanku sudah selesai, keluargaku datang ke tempatku bekerja. 

Aku bilang ingin mengajak mereka makan di luar dan meminta mereka untuk datang kemari agar kami bisa pergi bersama. Ketika orang tua dan adikku datang, aku langsung menggiring mereka masuk ke studio. 

Aku bisa melihat raut wajah mereka yang kebingungan, terutama ketika kami sudah menempati kursi di dalam studio. “Ra, kenapa ke sini? Katanya mau makan di luar?” Tanya ayahku. “Kak, ini pertama kali Adi masuk ke gedung bioskop! Adi besok bisa cerita dengan teman-teman,” kata adikku. 

Aku menatap mereka dengan penuh haru. “Ini kejutan dari Ara, Yah. Akhirnya kita bisa nonton film di layar yang besar dan tempat yang nyaman bersama-sama,” jawabku. 

Aku menatap raut bahagia di wajah ayah, ibu, dan adikku. Walaupun aku hanya seorang penjaga loket bioskop, itu tak jadi alasan untuk tidak membahagiakan keluargaku, bukan?

Demikian ulasan tentang cerita pendek tentang keluarga yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat!

Editor: Johnny Johan Sompotan

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut