Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Copot Noel dari Wamenaker, Istana: Presiden Mau Semua Berantas Korupsi!
Advertisement . Scroll to see content

3 Contoh Kasus Dilema Etika, Lengkap dengan Pembahasannya

Rabu, 07 Februari 2024 - 17:00:00 WIB
3 Contoh Kasus Dilema Etika, Lengkap dengan Pembahasannya
Contoh kasus dilema etika (Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Contoh kasus dilema etika sering dijumpai di lingkungan sekolah. Kasus tersebut bahkan menjadi tugas untuk ditelaah dalam modul 3.1, yang membahas secara menyeluruh Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Dalam hal ini, calon guru penggerak diminta untuk memberikan tanggapan terhadap kasus dilema etika. Tujuannya adalah untuk mengetahui solusi para calon guru penggerak dalam menyelesaikan kasus dilema etika dengan bijak dan bertanggung jawab. 

Adapun beberapa contoh kasus dilema etika dan pembahasannya, yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Rabu (7/2/2024), adalah sebagai berikut.

Contoh Kasus Dilema Etika

Kasus 1

Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta. Pak Doddy adalah seorang guru Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi. 

Ia menguasai bidang yang diajarkan dan metodenya juga mudah dimengerti oleh murid-murid, namun ia memiliki beberapa masalah dalampengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas. 

Beberapa kali Anda mendapat keluhan baik dari murid-murid maupun orang tua murid bahwa Pak Doddy kerap marah-marah pada murid-muridnya ketika ia kecewa pada sikap atau kinerja mereka. 

Pak Doddy juga kerap kali terlambat dalam menyelesaikan tanggung jawabnya, seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat soal ujian, dan juga mengisi nilai rapor murid. Kejadian terakhir, Pak Doddy terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, di mana ia menjadi bendaharanya. 

Anda telah menyampaikan keluhan-keluhan murid-murid dan orang tua murid pada Pak Doddy, menegurnya atas tindakan memanipulasi laporan keuangan, dan membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. 

Akhirnya di akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy. Pak Doddy dapat menerima keputusan sekolah. Ia segera mencari pekerjaan baru dengan melamar ke beberapa sekolah. Pak Doddy juga secara personal meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang memintanya. Anda pun mengiyakannya. 

Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM, SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. 

Di formulir itu, ada beberapa pertanyaan tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas. Anda paham betul bahwa kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut. 

Sekolah tersebut adalah sekolah yang baik, dan posisi yang dituju adalah posisi yang strategis. Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat membutuhkan pekerjaan ini. 

Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan haltersebut?

Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.  Siapa yang menghadapi dilema?
Jawab: Anda (saya sendiri).

2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Jawab: Adalah benar jika tokoh tersebut mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy dengan sebenar-benarnya karena memang sesuai dengan kondisi sebenarnya. Tapi benar juga jika dia ingin mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy dengan sedikit manipulasi data karena merasa kasihan dengan Pak Doddy yang memang membutuhkan pekerjaan tersebut.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Jawab: Dilema rasa keadilan lawan rasa kasihan.

4. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Jawab: Tidak ada.

Kasus 2


Ibu Rizka adalah kepala sekolah SMA Cahaya Matahari. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat, dan juga inovatif. Ia juga memiliki pembawaan yang supel dan menyenangkan. 

Setiap pagi, Ibu Rizka akan meluangkan waktu untuk berjalan berkeliling sekolah, mengunjungi kelas-kelas, menyapa guru-guru, dan mendengarkan cerita mereka dan memberi mereka semangat. Murid-murid dan guru-guru akrab dengan Bu Rizka Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka menaruh kepercayaan yang tinggi padanya. 

Selain sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Rizka juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Selama ini, ia dapat membagi waktunya dengan baik. Ia tidak pernah mencampur adukkan urusan pekerjaannya di sekolah dengan bisnisnya.

Semakin lama, bisnis kuliner Ibu Rizka berkembang pesat. Bisnisnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Rizka mendapat hadiah berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses. Ini artinya Ibu Dini harus meninggalkan sekolahnya selama 3 bulan karena lokasi pelatihan di luar kota. Padahal baru-baru ini, ia banyak mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Cahaya Matahari. 

Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak yang melanggar peraturan, dan orangtua murid yang mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di SMA Cahaya Matahari. Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu, artinya ia harus meninggalkan sekolah lagi selama 3 bulan di tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. 

Di sisi lain, ia sangat ingin mengikuti program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak, yaitu warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih? 

Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Siapa yang menghadapi dilema?
Jawab: Ibu Rizka

2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Jawab: Adalah benar jika tokoh tersebut tidak meninggalkan sekolah selama 3 bulan karena sekolah membutuhkan sosok pemimpin seperti Ibu Rizka apalagi sekolah yang dipimpin oleh Ibu Rizka sedang mengalami banyak masalah. Tapi benar juga jika dia ingin mengikuti pelatihan selama 3 bulan yang dilaksanakan di luar kota dan memaksanya untuk meninggalkan sekolah karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis kulinernya.

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Jawab: Dilema individu lawan kelompok

4. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana dan mengapa?
Jawab: Kebenaran lawan kesetiaan. Kebenaran akan penting meningkatkan kompetensi terkait bisnis kuliner yang sedang digelutinya, sedangkan kesetiaan Ibu Rizka dipertaruhkan terhadap profesinya sebagai kepala sekolah.

Kasus 3

SMA Permata adalah sekolah swasta berlokasi di Jakarta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya, animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah selalu tinggi. Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan yang menaungi sekolah tersebut yang selalu memperhatikan kepentingan para guru-guru sekolah tersebut.

Tahun ini, seperti biasa yayasan akan mengadakan rapat kerja di mana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dananggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.

Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru ke Puncak, Ciawi. Namun ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja. Tidak bisa dua-duanya karena anggaran tahun depan juga akan dialokasikan untuk pembangunan gedung perpustakaan yang baru, mengingat perpustakaan yang lama sudah tidak memadai untuk jumlah murid yang semakin bertambah.

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka panjang guru-guru mau tidak mau harus harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid. Dari hasil supervisi akademik yang dilakukan Pak Zulkarnain dan tim bidang akademik, sebagian besar guru-guru belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan secara daring, ditinjau dari aspek sosial dan emosional, para guru membutuhkan program outbound untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerjasama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound teambuilding? Apa alasannya?

Tugas Anda
Setelah membaca kasus tersebut diatas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Siapa yang menghadapi dilema?
Jawab: Pak Zulkarnain

2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Jawab: Adalah benar jika tokoh tersebut memilih program pelatihan guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran karena program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru yang notabenenya masih banyak yang belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif, menarik, dan bermakna bagi murid-murid. Tapi benar juga jika dia ingin memilih program outbound team building  guru ke Puncak, Ciawi karena akan memperkuat ikatan emosi dan sosial antar mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

3. Paradigma mana yang terjadi pada kasus ini?
Jawab: Dilema jangka pendek lawan jangka panjang

4. Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk kasus yang sama? Bila iya, yang mana danmengapa?
Jawab: Tidak ada


Itulah tiga contoh kasus dilema etika. Semoga bermanfaat.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut