JAKARTA, iNews.id - Contoh pidato singkat tentang hidup rukun dan damai berikut bisa dijadikan referensi oleh semua kalangan. Topik pidato tersebut dipilih karena hidup dengan rukun dan damai merupakan cita-cita yang diharapkan oleh setiap individu.
Namun kenyataannya, hidup rukun dan damai bukanlah hal yang mudah. Akan selalu ada gesekan antar individu dalam bermasyarakat karena adanya perbedaan dalam berbagai aspek.
4 Kebiasaan Aneh PM Baru Jepang Sanae Takaichi, Salah Satunya Tidur Hanya 2 hingga 4 Jam
Oleh sebab itu, diperlukan sosok yang mampu menanamkan pentingnya hidup rukun dan damai beserta dampak positifnya.
Pemahaman mengenai hal tersebut bisa disampaikan ke khalayak umum melalui sebuah pidato seperti dalam artikel berikut ini.
10 Contoh Penutup Pidato Bahasa Jawa Singkat
Contoh Pidato Singkat tentang Hidup Rukun dan Damai
1. Contoh pertama
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang terhormat, Kepala Sekolah SMAN 6 Jayakarta.
5 Contoh Kalimat Pembukaan Pidato Bahasa Jawa dalam Berbagai Tema, Simak di Sini!
Yang saya hormati, Bapak Ibu guru sekalian.
Dan yang saya sayangi teman-teman Sekolah SMAN 6 Jayakarta.
7 Contoh Pidato Bahasa Bali Singkat Berbagai Tema, Bisa Dijadikan Referensi!
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberikan kesempatan untuk berada di tempat ini dalam kondisi terbaik dan sehat untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Saya sangat bahagia bisa berdiri di depan Bapak Ibu dan teman-teman sekalian untuk menyampaikan sepatah dua patah kata tentang pentingnya kehidupan rukun dan damai di lingkungan sekolah.
Contoh Pidato Singkat Tentang Kemerdekaan HUT Ke-78 RI
Melihat banyak pemberitaan yang beredar di media bahwa isu perpecahan dan bullying yang semakin merebak ternyata tidak bisa dianggap remeh.
Bullying tidak hanya terjadi antar siswa saja, tetapi juga guru ke siswa. Padahal, sebenarnya tindakan bullying yang mengancam kerukunan serta kedamaian di sekolah dapat dicegah.
Misalnya dengan memahami bahwa tidak semua hal dapat terwujud sesuai apa yang kita inginkan.
Siswa yang melakukan bullying biasanya dilatarbelakangi karena iri atau ada hal yang tidak sesuai dengan harapannya.
Kemudian dia berusaha menghasut teman yang lain agar sependapat. Bagi korban bullying, hal tersebut tentu tidak adil.
Sedangkan bullying yang dilakukan guru biasanya dilatarbelakangi keinginan untuk bercanda.
Padahal, tidak semua bahan untuk bercanda dapat diterima siswa sama seperti yang dipersepsikan oleh guru.
Melihat fenomena yang mengancam kerukunan dan kedamaian di sekolah, yang dapat kita lakukan adalah menjaga sikap dan perilaku.
Sekalipun hanya bercanda atau tidak mempunyai maksud jahat, tidak semua orang bisa menangkap maksud tersebut dengan baik.
Semoga apa yang saya sampaikan ini bisa menjadi pengingat agar menghindari tindakan tidak terpuji sekaligus menjadi teguran bagi teman-teman yang tidak sengaja pernah melakukannya.
Akhir kata, saya memohon maaf jika ada kesalahan penyampaian kata ataupun kalimat.
Terima kasih atas perhatiannya.
2. Contoh kedua
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Para hadirin sekalian yang saya hormati
Bapak dan Ibu yang saya hormati
dan warga masyarakat yang saya cintai
Salam sejahtera bagi kita semua!
Pertama, marilah kita haturkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada yang mulia baginda Nabi Muhammad SAW karena telah menunjukkan suri tauladan yang baik bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Semoga dalam acara ini, kita bisa berkumpul untuk berbagi ilmu sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan tertib dan lancar. Aamiin.
Para hadirin yang saya cintai,
Dalam catatan sejarah dunia telah konkret menunjukkan jika bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, budaya dan bahasa dengan kekhasan masing-masing.
Keanekaragaman Indonesia membuat perbedaan menjadi suatu keunikan atau malah sebaliknya rawan akan perpecahan dalam hubungan sosial masyarakat karena perbedaan latar belakang budaya, suku, agama, atau politik yang berpotensi merusak kerukunan dalam bingkai persatuan.
Dalam QS. Al Hujurat ayat 13 pun tertulis;
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Alih-alih kita saling kenal mengenal, jika kita merujuk data tim terpadu penanganan konflik sosial tingkat nasional yang mencatat pada 2018-2019 terjadi 71 konflik sosial di berbagai provinsi. Sebagian besar dilatarbelakangi persoalan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Selain itu, Data Statistik Potensi Desa (Podes) 2018 menunjukkan hampir 3.150 desa atau 3,75% dari total 84.000 desa di Indonesia rawan konflik sosial yang berujung perkelahian massal.
Kita perlu pahami bahwa konflik sosial dalam masyarakat ditandai adanya sikap saling mengancam, menekan, saling menghancurkan, hingga pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Dalam bentuk yang ekstrem, konflik itu bisa sampai ke sikap pembinasaan orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai saingannya.
Berkaca dari kilas balik sejarah yang merekam jejak kelam konflik yang terjadi di Indonesia seperti konflik suku Sampit, konflik Nusa Tenggara Barat, dan konflik Papua, ataupun di dunia pada saat perang antar negara yang telah terbukti merenggut banyak nyawa manusia.
Tidak hanya itu, konflik sosial juga berdampak pada kestabilan suatu masyarakat dari segi ekonomi, politik, pendidikan, bahkan agama.
Ketika konflik berkecamuk, ada sebagian orang yang tidak mau ikut campur, ada yang semakin memprovokasi, ada juga yang mau menempuh jalan damai.
Sebagai warga negara yang baik sebaiknya kita memilih untuk menyelesaikan konflik secara damai dengan tujuan menjaga kerukunan bersama.
Sementara itu, sebagai lembaga negara berupaya mendorong kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para relawan dalam misi perdamaian lainnya untuk memelihara nilai-nilai kearifan lokal, menyelesaikan konflik sosial, dan mewujudkan kembali keserasian sosial.
Salah satu gerakan dalam menciptakan kerukunan dibentuk Kemensos yang menghadirkan Pelopor Perdamaian yaitu Pordam.
Inilah bukti bahwa ada harapan yang tidak kunjung padam dari masyarakat untuk senantiasa mewujudkan Indonesia bebas dari konflik sejak tanggal 21 September 2010 yang merekrut relawan Pordam di seluruh wilayah Indonesia.
Konflik sosial pada zaman sekarang memang hampir tidak bisa kita hindari, akan tetapi jika kita mampu menyikapi konflik dengan menyatukan kekuatan dari segala perbedaan dalam bangsa sendiri .
Hal ini dapat kita gali cita-citanya dari sejarah berdirinya bangsa kita sebagaimana ungkapan Bapak Mohammad Yamin yang menyatakan bahwa;
Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri.
Bahkan Rasulullah SAW dalam HR Muslim menyebut jika kita menjaga kerukunan dan tidak terpecah-belah merupakan hal yang dicintai Allah SWT karena;
"Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal. Dia meridhai kalian untuk menyembah-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya, serta berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah dan tidak berpecah belah, serta memberi nasihat kebaikan kepada orang-orang yang Allah jadikan pemimpinmu."
Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Saya tutup dengan memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah ucapan dan tindakan. Semoga pidato yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua. Mari jaga kerukunan, ciptakan kedamaian.
Saya akhiri,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
3. Contoh ketiga
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak dan ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai,
Marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang maha esa. Semoga kita senantiasa bersyukur atas semua limpahan nikmat dan rahmat-Nya.
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai manusia, kita tidak dapat hidup sendiri. Pastilah kita membutuhkan bantuan orang lain. Oleh sebab itu, kita harus menjaga hubungan yang baik dengan orang lain.
Kita harus menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman-teman, sahabat, tetangga, dan masyarakat secara umum.
Sehingga kita dapat menjalani kehidupan ini dalam kerukunan. Sehingga tidak ada iri dan dengki di antara kita.
Hidup rukun akan memberikan banyak manfaat.
Yang pertama akan memberikan kedamaian hidup. Tentu saja apabila kita tinggal di lingkungan yang rukun, kita akan merasa damai.
Yang kedua hidup rukun akan memberikan rasa nyaman. Berbeda apabila kita hidup di daerah yang konflik. Tentunya akan merasakan kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan. Namun apabila kita hidup rukun, kita pun akan nyaman dengan kondisi yang ada.
Yang ketiga, hidup rukun akan membuat hubungan harmonis. Misalnya keluarga yang rukun dan damai tentulah akan menjalani kehidupan mereka dengan penuh harmonis. Mereka akan saling membantu satu sama lain. Mereka akan saling menolong dan mengasihi.
Apabila ada salah satu keluarga yang terkena musibah yang lain pun akan datang untuk menolong. Hal tersebut akan membuat orang yang terkena musibah merasa diperdulikan.
Hadirin yang terhormat,
Itulah beberapa keuntungan dari hidup rukun dan damai. Oleh sebab itu, kita harus menjaga kerukunan kedamaian di manapun kita berada.
Kita pun harus menjaga kedamaian ini agar negeri kita senantiasa butuh tanpa adanya perpecahan.
Itulah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikian tiga contoh pidato singkat tentang hidup rukun dan damai. Semoga bermanfaat.
Editor: Komaruddin Bagja
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku