3 Jam Dimintai Keterangan KPK soal Century, Ini Jawaban Boediono
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta keterangan mantan Wakil Presiden Boediono terkait kasus Bank Century. Usai dimintai keterangan KPK, mantan gubernur Bank Indonesia (BI) ini enggan buka suara.
Setidaknya, sekitar tiga setengah jam Boediono dimintakan keterangan lembaga antirasuah tersebut. Boediono tiba di gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 09.20 WIB dan keluar sekitar pukul 13.02 WIB.
Boediono keluar dengan pengawalan Paspampres. Dia enggan berkomentar saat ditanya soal materi yang dimintakan keterangan terkait Bank Century.
"Saya tidak akan berikan statement karena saya percaya bahwa nanti lebih baik KPK yang memberikannya," katanya di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Sementara Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, permintaan keterangan Boediono diperlukan terkait dengan penyelidikan perkara dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan PT Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
"Tentu masih terkait dengan fakta-fakta yang muncul di sidang atau hal lain yang diperlukan dan relevan. Saya tidak bisa sampaikan lebih jauh karena prosesnya masih penyelidikan," kata Febri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Kasus Bank Century baru menyeret mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya, yang divonis 15 tahun oleh Mahkamah Agung (MA) di tingkat kasasi pada April 2015. Budi terbukti bersalah melakukan korupsi terkait pengucuran dana Rp600 miliar untuk FPJP bagi PT Bank Century saat itu, sebelum pengucuran dana talangan negara.
Dalam dakwaan jaksa KPK, Budi selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang IV Pengelolaan Moneter dan Devisa didakwa memperkaya diri sebesar Rp1 miliar dari pemberian FPJP Bank Century dan atas penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Budi diduga menyalahgunakan wewenang secara bersama-sama dengan pejabat Bank Indonesia.
Dalam pemberian FPJP Century, Budi didakwa bersama-sama dengan Boediono selaku Gubernur BI, Miranda S Goeltom selaku Deputi Senior BI, Siti Fadjriah selaku Deputi Gubernur Bidang VI, Budi Rochadi selaku Deputi Gubernur Bidang VII, Robert Tantular, dan Harmanus H Muslim.
Editor: Djibril Muhammad