3 Jenderal TNI Pendiri Universitas Pertahanan
JAKARTA, iNews.id - Tiga sosok Jenderal TNI ini berjasa dalam berdirinya Universitas Pertahanan Indonesia pada 2009 silam. Salah satunya bahkan saat itu sedang menjabat Presiden RI yang keenam.
Penetapan Universitas Pertahanan (Unhan) RI tercatat dalam Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009. Pendirian Perguruan Tinggi ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berdasarkan laman resmi Universitas Pertahanan Indonesia, Unhan adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan setingkat S1, S2 dan S3.
Sejarah terbentuknya Perguruan Tinggi ini mulanya dirintis oleh Jenderal TNI Djoko Santoso, dan terdapat dua Perwira Tinggi TNI lain yang ikut andil memprakarsai berdirinya universitas ini.
Pada masa itu, Jenderal TNI Djoko Santoso menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan mengusulkan pembentukan Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad).
Lembaga pendidikan tersebut kemudian menjadi awal mula berdirinya Universitas Pertahanan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan dukungan penuh terhadap ide untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang memfokuskan pada studi pertahanan.
Jenderal TNI Djoko Santoso merupakan sosok yang sudah dikenal, karena pernah menjabat sebagai Panglima TNI dari tanggal 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
Sebelum itu, Djoko juga menjabat sebagai KSAD pada tahun 2005 dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 2003, ketika masih berpangkat Letnan Jenderal.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak hanya berperan sebagai pengesahan Unhan, tetapi juga memiliki andil penting dalam pembentukannya.
Presiden SBY sebenarnya sudah memiliki gagasan untuk memiliki perguruan tinggi di bidang pertahanan ketika ia masih aktif di militer. Hal ini membuatnya merespons positif usulan pembentukan Unhan.
Sebelum terjun ke dunia politik, SBY adalah seorang Perwira Tinggi yang terakhir menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial ABRI pada tahun 1998.
Setelah pensiun pada tahun 1999, SBY pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Sosial Keamanan di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri.
Ia kemudian terpilih sebagai Presiden RI melalui pemilihan umum pada tahun 2004 dan terus menjabat selama 2 periode setelah terpilih kembali pada tahun 2009.