3 Ormas Tertua di Indonesia, Salah Satunya Punya Massa Terbanyak
JAKARTA, iNews.id - Tiga ormas tertua di Indonesia telah mencatatkan kontribusi penting sejak sebelum Indonesia merdeka. Mereka aktif terlibat dalam bidang sosial, agama, hingga perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.
Syarikat Islam (SI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU) tercatat menjadi tiga ormas tertua di Indonesia di antara banyaknya organisasi masyarakat yang ada.
Keberadaan ketiga ormas ini bukan hanya sebagai penghias sejarah. Namun kiprahnya diakui dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil, makmur, dan beradab.
Tahun Berdiri: 16 Oktober 1905
Pendiri: H Samanhudi
Dikutip dari laman Syarikat Islam Indonesia, Syarikat Islam awalnya didirikan sebagai organisasi perdagangan untuk membantu para pedagang pribumi menghadapi dominasi pedagang asing. Seiring waktu, Syarikat Islam berkembang menjadi organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan peningkatan kesejahteraan umat Islam.
Laman Syarikatislam.com menyatakan, ormas ini tidak berafiliasi dengan partai politik (parpol) mana pun. Pergerakan Syarikat Islam berlandaskan keislaman dan kebangsaan.
Tahun Berdiri: 18 November 1912
Pendiri: KH Ahmad Dahlan
Dilansir dari laman Muhammadiyah, ormas ini didirikan untuk mereformasi dan memperkenalkan sistem pendidikan Islam modern, tata kelola, dan manajemen urusan keagamaan yang berlandaskan akuntabilitas. Muhammadiyah juga memelopori gerakan emansipasi perempuan Muslim.
Muhammadiyah bertekad mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Paham dan ideologi keagamaan yang dipegang yakni dakwah, tajdid, dan Islam berkemajuan yang berpandangan wasathiyah.
Tahun Berdiri: 31 Januari 1926
Pendiri: KH Hasyim Asy'ari
Laman NU Online menyatakan, NU didirikan berawal dari pandangan perlu pembentukan organisasi untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Organisasi yang dibentuk harus sistematis.
KH Hasyim Asy'ari kemudian merumuskan Kitab Qanun Asasi atau prinsip dasar dan juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kedua kitab itu diejawantahkan dalam Khittah NU, yang menjadi dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
NU kini berstatus sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota diperkirakan mencapai 90 juta orang. Salah satunya seperti diungkapkan KH Said Aqil Siroj yang saat itu menjabat Ketua Umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung 2021 lalu. Dia mengungkapkan warga Nahdliyin diperkirakan mencapai 90 juta orang.
Editor: Rizky Agustian